TEMPO.CO , Bandung:Macan tutul jawa (Panthera pardus melas) jantan asal Sukabumi yang dititipkan di kandang karantina Taman Safari Indonesia (TSI) Cisarua, Bogor, kini masih tertekan. Satwa liar itu sebelumnya masuk dalam kandang perangkap, Ahad lalu, setelah dicurigai warga sebagai pemangsa seekor anjing peliharaan.
Dokter karantina TSI Bogor Retno Sudarwati mengatakan, macan tutul jantan yang sementara dinamai Jampang itu masih beradaptasi di dalam kandang karantina. Dari pengamatan sementara, macan dewasa yang diperkirakan berusia 9 tahun itu dalam kondisi sehat walau masih stres. "Kondisi organ dalamnya kita belum tahu. General check-up menunggu sampai dia merasa tenang," ujar Retno yang dihubungi Kamis, 17 Oktober 2013.
Diperkirakan, pemeriksaan macan itu 7-10 hari lagi dengan cara dibius. Dokter akan mengambil sampel darah, pengukuran badan, berat, serta giginya. Dari pengamatan sepintas, gigi macan itu telah menguning dan taringnya masih runcing. Hasil pemeriksaan nantinya akan menentukan, apakah macan bisa dikembalikan di lepas ke alam liar atau harus hidup dalam kandang peliharaan.Menurut Retno, jika gigi macan masih runcing, ada potensi bisa dikembalikan lagi ke alam untuk berburu makanannya sendiri.
Sebelumnya diberitakan, warga bersama tim Forum Konservasi Satwa Liar Indonesia (FOKSI) dan TSI Cisarua Bogor, berhasil menangkap hidup-hidup seekor macan tutul di Kampung Ciangsana, Desa Girimukti, Kecamatan Ciemas, Kabupaten Sukabumi, Ahad, 13 Oktober 2013. Biasanya jika ada macan tutul yang terperangkap dalam kandang bambu buatan warga, kucing besar yang dilindungi itu dibunuh mati.
ANWAR SISWADI
Berita Terpopuler:
Ani Yudhoyono Marah di Instagram, Pakai Kata Bodoh
Gatot Diduga Membunuh Holly karena Alasan Ini
Detik-detik Pembunuhan Holly Angela Versi Polisi
Setahun Gubernur: Ini Kisah-kisah Lucu Jokowi
Gatot Supiartono, Karier Moncer Berakhir Tragis?
Berita terkait
Lumba-lumba Air Tawar Sangat Langka Mati di Tempat Baru di Sungai Amazon
30 Oktober 2023
Lumba-lumba air tawar yang sangat langka mati di tempat baru di sepanjang Sungai Amazon.
Baca SelengkapnyaPolisi Buru Komunitas Pecinta Satwa Dalam Kasus Penjualan Hewan Langka di Bekasi
28 Januari 2021
Tersangka kasus penjualan hewan langka YI mengaku mendapatkan orangutan dari temannya di komunitas pecinta satwa di media sosial.
Baca SelengkapnyaHewan Langka: Mirip Ikan, Ular Laut Ini Bernapas dari Dahi
26 September 2019
Keberadaan binatang langka atau unik, Hydrophis cyanocinctus, ular laut yang bernapas dari dahinya bernama, dipublikasikan oleh The Conversation.
Baca SelengkapnyaKebun Binatang Gembira Loka Terima Bulus Jumbo Langka
7 Februari 2019
Seekor bulus sepanjang 1 meter dititipkan dan dirawat di Kebun Binatang Gembira Loka, Yogyakarta.
Baca SelengkapnyaAnjingnya Mati, Wanita Ini Gugat Dokter Hewan Rp 1,3 Miliar
19 September 2018
Seorang wanita, Nadhila Utama, mengajukan gugatan perdata Rp 1,3 miliar terhadap dokter hewan ke Pengadilan Tangerang karena anak anjingnya mati.
Baca SelengkapnyaKisah Harimau Sumatera yang Mati Dibunuh Warga Mandailing Natal
6 Maret 2018
Harimau Sumatera yang mati ditombak warga di Mandailling Natal ternyata sudah tak utuh lagi. Beberapa bagian tubuh Harimau Sumatera itu hilang.
Baca SelengkapnyaDiburu di Tasikmalaya, Aktivis Bebaskan Kukang Jawa Hasil Rehab
28 Januari 2018
Pada peringatan Hari Primata Indonesia, IAR akan melepasliarkan 15 ekor kukang jawa di Gunung Sawal, pada Selasa 30 Januari 2018.
Baca SelengkapnyaNelayan Temukan Lumba-lumba Langka Berkepala Dua
7 Juli 2017
Sekelompok nelayan menemukan bayi porpoise (mamalia mirip lumba-lumba) berkepala dua.
Baca SelengkapnyaBayi Lutung Perak Ini Bakal Jadi Pusat Perhatian Baru di Ragunan
26 Juni 2017
Bayi lutung perak berusia 1 bulan ini masih disusui induknya dan bakal berubah warna dalam setahun.
Baca Selengkapnya30 Kukang Hasil Sitaan Dibebaskan di Gunung Ciremai
11 Mei 2017
Sebanyak 30 kukang hasil sitaan dari pedagang online akhirnya dikembalikan ke alam liar BBKSDA wilayah Jawa Barat di Taman Nasional Gunung Ciremai.
Baca Selengkapnya