Bayi Mampu Deteksi Kebohongan

Reporter

Jumat, 18 Oktober 2013 20:23 WIB

Bayi

TEMPO.CO, Montreal - Bayi yang berumur mulai dari 18 bulan ternyata bisa mengetahui kebohongan seseorang. Bayi bisa mengenali perbedaan ekspresi wajah gembira yang asli atau cuma dibuat-buat.


Alih-alih ikut gembira, bayi malah akan menunjukkan empati terhadap orang yang tengah bersedih, meski orang itu berusaha memasang mimik lucu saat berhadapan dengannya.

Kemampuan unik bayi ini terungkap dalam penelitian Sabrina Chirella dan Diane Poulin-Dubois, dua psikolog asal Universitas Concordia di Montreal, Kanada. Mereka menemukan fakta bahwa bayi mampu mengenali perbedaan antara mimik wajah dan sikap yang ditunjukkan orang di sekitarnya. Bayi bisa merasakan jika ada perbedaan antara emosi dan reaksi yang muncul dalam konteks tertentu.

"Orang dewasa sering melindungi bayi dari situasi sulit dengan memasang mimik ceria, tapi bayi tahu hal sebenarnya," kata Poulin-Dubois seperti ditulis Sciencedaily, Jumat, 18 Oktober 2013. Hasil penelitian ini dimuat dalam jurnal Infancy: The Official Journal of the International Society on Infant Studies.


Dalam studinya, Poulin-Dubois dan Chiarella mempelajari 92 bayi berusia 15 dan 18 bulan. Bayi-bayi itu diajak menonton seorang aktor yang memainkan beberapa skenario yang melibatkan reaksi emosi langsung dan melalui gerakan pantomim. Pada satu skenario, para psikolog menunjukkan mimik sedih ketika diberi mainan yang diinginkan. Pada skenario lainnya, mereka menunjukkan mimik kesakitan saat berpura-pura mengalami luka di jari.


Bayi berusia 15 bulan tidak menunjukkan reaksi berbeda pada dua skenario. Mereka sama-sama menunjukkan empati melalui mimik wajahnya kepada orang-orang yang mereka lihat tengah bersedih. Pada tahap ini kemampuan mereka untuk mengenali ekspresi wajah dan pengalaman emosional masih belum berkembang.


Lain halnya dengan bayi-bayi yang berumur 18 bulan. Mereka bisa mengenali ekspresi wajah yang tidak sesuai dengan kejadian yang dialami. Bayi-bayi itu memandangi wajah para peneliti itu lebih lama lalu berbalik lebih sering melihat para pengasuhnya.


Advertising
Advertising

Menurut Poulin-Dubois, perilaku itu dimaksudkan untuk mengukur reaksi dari orang-orang yang mereka percaya. Buktinya, bayi-bayi itu malah menunjukkan empati ketika sudah mempercayai mimik sedih yang dilihatnya. Dan itu hanya terjadi ketika peneliti benar-benar berada dalam kondisi sedih atau mendapat kesulitan yang tampak dari kecocokan mimik dan reaksi yang dibuatnya.


Chirella mengatakan perhatian bayi terhadap mimik wajah sedih adalah perilaku adaptif. Kemampuan untuk mengenali rasa sedih lalu memberikan reaksi memiliki implikasi evolusioner.


"Untuk bisa berfungsi penuh di dunia sosial, mereka perlu mengembangkan kemampuan untuk memahami perilaku orang lain dengan menduga apa yang terjadi di antara mereka," ucap dia.


Mulai usia 15 bulan, bayi mulai mempelajari kondisi seseorang dan ekspresi yang mengikutinya. Efeknya adalah orang-orang dekat si bayi, termasuk orang tua atau pengasuh, tak bisa menyembunyikan perasaan sedih mereka dengan memasang sikap ceria. Penelitian itu menunjukkan bayi tidak bisa diperdaya untuk mempercayai sesuatu yang ditutupi dengan gaya gembira.


Kini para peneliti tengah melakukan studi apakah perilaku bayi yang memiliki hubungan dengan orang-orang yang tidak bisa dipercaya secara emosional bakal mempengaruhi kesediaan mereka untuk menolong atau belajar dari orang-orang tersebut.

SCIENCEDAILY | GABRIEL TITIYOGA

Berita terkait

Anak Pemimpin Sudan Tewas dalam Kecelakaan di Turki

3 jam lalu

Anak Pemimpin Sudan Tewas dalam Kecelakaan di Turki

Anak panglima militer dan pemimpin de facto Sudan meninggal di rumah sakit setelah kecelakaan lalu lintas di Turki.

Baca Selengkapnya

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

6 jam lalu

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.

Baca Selengkapnya

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

6 jam lalu

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

Sejauh ini, 30 anak telah meninggal karena kelaparan dan kehausan di Gaza akibat blokade total bantuan kemanusiaan oleh Israel

Baca Selengkapnya

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

12 jam lalu

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?

Baca Selengkapnya

Saran Psikolog agar Anak Berkembang di Bidang Seni

1 hari lalu

Saran Psikolog agar Anak Berkembang di Bidang Seni

Orang tua perlu memberikan kesempatan kepada anak untuk bereksplorasi di berbagai bidang, baik seni maupun bidang lain.

Baca Selengkapnya

Uang Kementan untuk Keluarga Syahrul Yasin Limpo: dari Tagihan Parfum, Skincare, Kafe, hingga Sunatan

4 hari lalu

Uang Kementan untuk Keluarga Syahrul Yasin Limpo: dari Tagihan Parfum, Skincare, Kafe, hingga Sunatan

Dalam sidang terungkap bekas Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo alias SYL acapkali menggunakan uang Kementan untuk keperluan pribadi.

Baca Selengkapnya

Bocah 15 Tahun jadi Korban Persetubuhan Sang Kekasih, Ibunya Lapor Polisi

9 hari lalu

Bocah 15 Tahun jadi Korban Persetubuhan Sang Kekasih, Ibunya Lapor Polisi

DP seorang anak wanita berusia 15 tahun menjadi korban dugaan persetubuhan anak di bawah umur. Pelaku diduga pemilik sebuah BAR.

Baca Selengkapnya

Saksi Ungkap Sering Bayari Biaya Ulang Tahun Cucu Syahrul Yasin Limpo Pakai Uang Kementan

10 hari lalu

Saksi Ungkap Sering Bayari Biaya Ulang Tahun Cucu Syahrul Yasin Limpo Pakai Uang Kementan

Menjawab itu, Isnar mengatakan putra Syahrul Yasin Limpo, Redindo juga pernah meminta uang kepadanya.

Baca Selengkapnya

Pentingnya Ibu Pahami Jenis Bahasa Kasih Sayang pada Anak dan Keluarga

10 hari lalu

Pentingnya Ibu Pahami Jenis Bahasa Kasih Sayang pada Anak dan Keluarga

Ibu cerdas perlu mengetahui bahasa kasih sayang agar bisa disampaikan kepada keluarga dan anak.

Baca Selengkapnya

OJK Imbau Para Ibu agar Tak Ciptakan Generasi Sandwich

11 hari lalu

OJK Imbau Para Ibu agar Tak Ciptakan Generasi Sandwich

toritas Jasa Keuangan (OJK) mengingatkan para ibu agar tidak menciptakan generasi sandwich. Apa itu?

Baca Selengkapnya