"Surat keberatan sudah ditembuskan ke tim Warsito," kata sumber itu kepada Tempo, Jumat, 25 Oktober 2013. Namun ia menolak menyebutkan asosiasi dokter yang mengajukan surat keberatan tersebut.
Sumber Tempo mengatakan, acara seminar bertajuk “Workshop Deteksi Dini Kanker Payudara dengan Menggunakan Metode Non-Radiasi” itu sudah direncanakan sebulan sebelumnya, dan akan dihadiri 500 orang dari kalangan kesehatan di seluruh Indonesia. Seminar itu diselenggarakan oleh Direktorat Bina Upaya Kesehatan Kementerian Kesehatan.
Menurut dia, untuk menjembatani perbedaan di antara kalangan dokter dan Warsito, perlu dibuat forum yang menghadirkan Kementerian Kesehatan, para guru besar, dan Warsito. "Perlu duduk bareng untuk menyelesaikan perbedaan," ujarnya.
Sebelumnya, Warsito tidak diizinkan menjadi pembicara dalam sebuah seminar deteksi dini kanker. “Dari Kementerian Kesehatan akhirnya tidak memberi saya izin untuk menyampaikan materi seminar saya tentang ECVT untuk diagnostik, meskipun undangan juga berasal dari Kementerian Kesehatan,” ujarnya kepada Tempo, Rabu, 22 Oktober 2012.
Menurut Warsito, alasan penolakan karena Kementerian Kesehatan menerima surat protes dari asosiasi dokter. Ia sendiri tak habis pikir dengan penolakan itu. “Masalahnya, ini cuma seminar ilmiah, bukan alat mau dipakai di rumah sakit atau bagaimana,” ujarnya. Akibat penolakan itu, Warsito harus meminta maaf kepada orang-orang yang sempat dia undang untuk hadir di seminar itu lewat Facebook.