Fortinet Perkenalkan Firewall FortiGate 3700D
Editor
TB. Firman D. Atmakusuma
Selasa, 29 Oktober 2013 20:09 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Fortinet, penyedia layanan jaringan keamanan, memperkenalkan perangkat firewall data center FortiGate-3700D, yang diklaim tercepat saat ini. Perangkat ini menghadirkan kecepatan 100 gigabita per detik plus (Gbps+) firewall throughput dan 40 gigabita ports.
FortiGate 3700D mengutamakan efisiensi perangkat yang berdampak kepada penekanan biaya operasional. “Perangkat firewall data center yang dibutuhkan perusahaan biasanya sekitar dua sampai tiga. Dengan FortiGate-3700D cukup satu saja,” ujar System Engineer Fortinet Indonesia, Agustinus Tene, di Jakarta, Senin, 29 Oktober 2013.
Ia mengatakan banyaknya perangkat firewall yang dijalankan justru bisa berdampak kepada latency atau jeda di sistem kerja data center. “Nantinya malah akan menurunkan performa perusahaan,” ucapnya.
Agustinus mengatakan biaya yang dibutuhkan untuk pengoperasian perangkat tersebut jauh lebih murah dibandingkan kompetitornya. Biaya yang dibutuhkan untuk 1 megabita per detik (Mbps) yaitu 62 sen atau Rp 6.700. Ini jauh di bawah kompetitornya, Cisco yang menghabiskan U$D 70 atau Rp 729 ribu untuk 1 Mbps.
FortiGate-3700D menggunakan sistem operasi FortiOS 5 yang menjadi dasar semua jaringan keamanan FortiGate. FortiOS dapat digunakan di seluruh infrastruktur enterprise dengan beragam karakteristik aplikasi. “Jadi kami tidak menumpang di Windows atau Linux,” ujar Agustinus.
Dia menyebutkan, FortiGate-3700D mampu memaksimalkan perlindungan terhadap malware, virus, serta peretasan. “Seiring perkembangan big data, perusahaan mulai sadar akan pentingnya kebutuhan akan proteksi data center,” kata dia.
Permasalahan yang kerap timbul di sistem data center, salah satunya adalah sistem keamanan. Sekalipun perusahaan menggunakan sistem keamanan, cara kerja perangkatnya belum tentu optimal. “Perangkat sudah ada namun biasanya kemampuan menginspeksi gangguan belum optimal,” ucap Agustinus.
Country Manager Fortinet Indonesia, Jeremy Andreas, mengatakan target pengguna Fortigate-3700D adalah perusahaan berskala besar dengan jumlah karyawan di atas 1.000 orang.
Dia mencontohkan, perusahaan dari sektor perbankan serta minyak dan gas merupakan konsumen yang membutuhkan kapasitas data center yang sangat besar. “Otomatis perlindungan yang diberikan harus kuat,” ucapnya.
Dia mengatakan kesadaran perusahaan di Indonesia terhadap perangkat firewall sudah mulai tumbuh. “Dulunya sistem keamanan data ibaratnya hal yang sangat bagus jika kita punya, tapi sekarang menjadi hal yang harus dimiliki.”
Mengenai biaya yang dibutuhkan untuk menggunakan layanan Fortinet, menurut Jeremy, tergantung dari kebutuhan perusahaan. “Ada perusahaan yang ingin menambahkan layanan, ada juga yang ingin seluruh sistem keamanannya menggunakan Fortinet,” kata Jeremy.
Jumlah konsumen Fortinet di seluruh dunia kini mencapai 170 ribu. Namun Jeremy tidak bisa menyebutkan berapa jumlah perusahaan yang menggunakan layanan Fortinet di Indonesia.
SATWIKA MOVEMENTI