Emisi Karbon Global Capai Rekor Terparah

Reporter

Rabu, 6 November 2013 20:21 WIB

Pekatnya polusi kendaraan bermotor hingga menyelimuti sejumlah Gedung-gedung perkantoran dan rumah penduduk yang menyebabkan pencemaran udara di Jakarta, Kamis, 19 Juli 2012. Tingginya tingkat pencemaran udara yang disebabkan meningkatnya jumlah populasi kendaraan bermotor yang menjadikan ancaman bagi warga Jakarta rentan terkena berbagai penyakit, seperti paru-paru, kanker, dan penyakit Infeksi saluran pernafasan atas (ISPA). TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jenewa - Tingkat gas di atmosfer bumi yang mendorong pemanasan global meningkat ke rekor tertinggi pada 2012. Menurut Organisasi Meteorologi Dunia (WMO), tingkat karbon dioksida (CO2) di atmosfer meningkat sangat pesat tahun lalu dibandingkan kenaikan rata-rata selama satu dasawarsa terakhir.

Konsentrasi emisi gas metana dan dinitrogen oksida juga memecahkan rekor sebelumnya.

WMO mengungkapkan, akibat emisi karbon dioksida dan gas-gas lainnya, efek pemanasan global pada iklim bumi telah meningkat hampir sepertiganya sejak 1990. Laporan tahunan WMO tentang rumah hijau mengukur konsentrasi di atmosfer, bukan emisi yang berada di daratan.

Karbon dioksida adalah unsur paling penting dari jenis gas yang mereka ukur. Namun hanya sekitar setengah dari CO2 yang dipancarkan oleh aktivitas manusia tetap berada pada atmosfer, sedangkan sisanya diserap oleh tanaman, pohon, tanah, dan lautan.

Sejak awal era industrial pada 1750, rata-rata tingkat kandungan CO2 di atmosfer telah meningkat sebesar 141 persen. Berdasarkan data WMO pada 2012, ada sebanyak 393,1 bagian per juta (ppm) karbon dioksida yang terdapat di atmosfer. Jumlah tersebut meningkat 2,2 bagian per juta dibanding 2011. Ini berada di atas angka rata-rata tahunan yang jumlahnya 2,02 bagian per juta selama dekade terakhir.

"Gas-gas yang terperangkap dari aktivitas manusia telah mengganggu keseimbangan alami atmosfer dan menjadi penyumbang utama penyebab perubahan iklim," kata Sekretaris Jenderal WMO, Michel Jarraud, seperti dikutip dari situs BBC, Rabu 6 November 2013.

Sementara itu, dalam pengukuran harian, karbon dioksida di atmosfer melebihi 400 bagian per juta pada Mei lalu. Dalam laporan tahunan yang dilansir WMO, rata-rata konsentrasi CO2 akan terus melampaui angka tersebut pada 2015 atau 2016.

Tingkat gas metana juga mencapai rekor tertingginya pada 2012, sebanyak 1.819 bagian per juta. Angka konsentrasi gas metana telah meningkat sejak 2007 lalu.

Laporan WMO mengungkapkan bahwa hal ini kemungkinan belum menghubungkan peningkatan metana dengan kegiatan manusia seperti keberadaan peternakan sapi dan pembuangan limbah padat ataupun lahan basah.

Para ahli WMO percaya bahwa peningkatan emisi berasal dari kawasan tropis dan belahan bumi utara yang berada pada garis lintang tengah. Sumber emisi bukan berasal dari kawasan Kutub Utara, tempat gas metana dari peleburan permafrost (tanah beku) dan hidrat telah lama menjadi fokus perhatian.

Emisi yang dihasilkan dari dinitrogen oksida juga semakin meningkat. Konsentrasinya di atmosfer pada 2012 lalu mencapai 325,1 bagian per juta, atau 120 persen di atas angka pada era pra-industrial.

BBC | ROSALINA

Berita terkait

BRIN Kembangkan Teknologi Biosensor Portabel Pendeteksi Virus Hingga Pencemaran Lingkungan

21 hari lalu

BRIN Kembangkan Teknologi Biosensor Portabel Pendeteksi Virus Hingga Pencemaran Lingkungan

Pusat Riset Elektronika BRIN mengembangkan beberapa produk biosensor untuk mendeteksi virus dan pencemaran lingkungan.

Baca Selengkapnya

Limbah Tambak Udang Cemari Taman Nasional Karimunjawa, KLHK Tetapkan 4 Tersangka

39 hari lalu

Limbah Tambak Udang Cemari Taman Nasional Karimunjawa, KLHK Tetapkan 4 Tersangka

Gakkum KLHK menetapkan empat tersangka pencemaran lingkungan di Taman Nasional Karimunjawa. Kejahatan terkait limbah ilegal dari tambak udang.

Baca Selengkapnya

Pencemaran Lingkungan di Area Tambang Minyak, Guru Besar ITS Rekomendasikan Ini

14 Januari 2024

Pencemaran Lingkungan di Area Tambang Minyak, Guru Besar ITS Rekomendasikan Ini

Peningkatan aktivitas industri pertambangan menimbulkan risiko terjadinya pencemaran lingkungan.

Baca Selengkapnya

Sagu Disebut Bisa Jadi Bahan Pembalut dan Popok Ramah Lingkungan

12 November 2023

Sagu Disebut Bisa Jadi Bahan Pembalut dan Popok Ramah Lingkungan

Sampah pembalut dan popok dikenal kerap menjadi masalah. Sagu disebut-sebut bisa membuat dua benda itu ramah lingkungan

Baca Selengkapnya

Diduga Mencemari Lingkungan, PT GSA Dilaporkan ke Ombudsman

10 Oktober 2023

Diduga Mencemari Lingkungan, PT GSA Dilaporkan ke Ombudsman

Pabrik pengolahan jagung PT Global Solid Agrindo (PT GSA) dilaporkan warga ke Ombudsman karena diduga mencemari lingkungan.

Baca Selengkapnya

Besok Bersih Pantai Cibutun Loji Sukabumi, Begini Respons Pandawara Group Setelah Viral

5 Oktober 2023

Besok Bersih Pantai Cibutun Loji Sukabumi, Begini Respons Pandawara Group Setelah Viral

Pandawara Group mengunggah video terbaru yang berisi permohonan maaf hingga memberi klarifikasi terkait tujuan bersihkan Pantai Cibutun Loji Sukabumi

Baca Selengkapnya

Warga Karimunjawa Tolak Tambak Udang karena Mencemari Lingkungan

29 September 2023

Warga Karimunjawa Tolak Tambak Udang karena Mencemari Lingkungan

Warga Karimunjawa, Kabupaten Jepara menolak keberadaan tambak udang yang diduga mencemari lingkungan.

Baca Selengkapnya

5 Dampak Polusi Udara Terhadap Kulit, Di Antaranya Memicu Stres Oksidatif

28 Agustus 2023

5 Dampak Polusi Udara Terhadap Kulit, Di Antaranya Memicu Stres Oksidatif

Paparan polusi udara secara terus menerus meningkatkan risiko perubahan pigmentasi kulit seperti hiperpigmentasi atau peningkatan produksi melanin. Hal ini menyebabkan timbulnya masalah bintik atau bercak gelap pada kulit.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Akan Kenakan Pajak Pencemaran Lingkungan, Begini Bunyi Pasal 206 PP Nomor 22 Tahun 2021

18 Agustus 2023

Pemerintah Akan Kenakan Pajak Pencemaran Lingkungan, Begini Bunyi Pasal 206 PP Nomor 22 Tahun 2021

Pemerintah berencana kenakan pajak pencemaran lingkungan. Hal ini tertuang dalam Pasal 206 Peraturan Pemerintah Nomor 22 tahun 2021. Begini bunyinya.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik 27 Juli Diperingati Sebagai Hari Sungai Nasional

27 Juli 2023

Kilas Balik 27 Juli Diperingati Sebagai Hari Sungai Nasional

Hari Sungai Nasional merupakan bentuk apresiasi dan dorongan untuk meningkatkan kesadaran pentingnya menjaga kebersihan dan kelestarian sungai.

Baca Selengkapnya