13 Negara Ini Cabut Subsidi Pemicu 'Overfishing'  

Reporter

Kamis, 5 Desember 2013 07:12 WIB

Puluhan Lumba-lumba mati usai diburu oleh para nelayan di pantai selatan Lima, Peru, (18/10). Menurut LSM Mundo Azul, sekitar 7.000 hingga 15.000 lumba-lumba dibunuh secara ilegal di Peru tiap tahunnya untuk dijadikan umpan ikan Hiu. REUTERS/NGO Mundo Azul/Stefan Austermuhle

TEMPO.CO, Jakarta - Lebih dari selusin negara melontarkan inisiatif tentang pembekuan subsidi yang berujung pada praktek perikanan berlebihan (overfishing). Negara-negara ini berharap sikap mereka akan memacu pemerintah negara lain dan mempercepat negosiasi di Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) yang telah berlangsung lebih dari satu dasawarsa.

"Pernyataan ini menunjukkan kepemimpinan pemerintahan yang berkomitmen memerangi dan mengakhiri penangkapan ikan secara berlebihan," kata WWF Global Marine Programme Director, John Tanzer, dalam siaran persnya, Rabu, 4 Desember 2014.

Inisiatif ini disampaikan dalam konferensi tingkat menteri negara-negara anggota WTO kesembilan di Bali hari ini. Menteri Perdagangan Argentina, Australia, Cile, Kolombia, Kosta Rika, Ekuador, Islandia, Selandia Baru, Norwegia, Pakistan, Peru, Filipina, dan Amerika Serikat berkomitmen negara mereka tidak akan memperkenalkan subsidi baru jika hanya akan memicu overfishing ataupun kelebihan kapasitas armada penangkapan ikan. Mereka juga menahan diri untuk memperluas program-program yang berpotensi sama buruknya.

Negara-negara yang dikenal secara kolektif sebagai "Friends of Fish" itu juga bersama-sama menyerukan penyelesaian cepat pembicaraan untuk mengadopsi aturan baru WTO yang melarang subsidi perikanan berbahaya.

"Sulit untuk memahami mengapa semua pemerintah tidak mengambil sikap yang sama," ujar Tanzer. Apalagi begitu banyak perikanan yang telah meregang batas berkelanjutan pada masa lalu. "Satu miliar orang bergantung pada ikan untuk keamanan pangan mereka, subsidi yang menguras stok ikan adalah bentuk kegilaan."

Indonesia, sebagai tuan rumah pertemuan tingkat menteri WTO, hari ini juga berkomitmen untuk menyelesaikan Pedoman Subsidi Perikanan Nasional yang baru. Tujuannya untuk memastikan program-program dukungan pemerintah dapat mempromosikan pengelolaan perikanan yang ramah lingkungan, praktek penangkapan ikan yang bertanggung jawab, dan penggunaan sumber daya perikanan secara optimal.

Direktur Jenderal Perikanan Tangkap Kementerian Kelautan dan Perikanan, Gellwynn Jusuf, mengatakan konsultasi publik untuk melengkapi proses perampungan pedoman telah dilakukan pekan lalu. Gellwynn menyampaikan hal itu dalam satu sesi acara yang dihelat oleh WWF dan Kementerian Kelautan dan Perikanan.

"Subsidi yang tepat dapat mendukung keberlanjutan dan pengembangan pengelolaan perikanan. Sebaliknya jika subsidi itu tidak tepat," kata CEO WWF-Indonesia, Efransjah, dalam acara tersebut. Pedoman Subsidi Perikanan Nasional yang baru, menurut Efransjah, merupakan langkah yang sangat penting.

WWF telah bekerja selama lebih dari satu dasawarsa untuk mengakhiri subsidi yang bertentangan dengan pengelolaan perikanan berkelanjutan. Tetapi para ahli memperkirakan bahwa subsidi perikanan yang mencapai puluhan miliar dolar masih digunakan setiap tahun tanpa memperhatikan dampaknya terhadap keberlanjutan perikanan.

Adapun negara-negara yang tergabung sebagai "Friends of Fish" telah berperan dalam mendorong aturan WTO yang baru untuk melarang subsidi perikanan paling berbahaya. Mereka juga mendorong penerapan kriteria lingkungan yang ketat untuk setiap subsidi yang digelontorkan.

MAHARDIKA SATRIA HADI

Berita lain:
Ilmuwan Temukan HIV Jenis Baru yang Sangat Agresif
Smartfren Tak Takut Bersaing dengan GSM
Kontrasepsi bagi Pria, Mungkin Saja
Ungguli Xbox One, Sony Jual 2,1 Juta PS4
Ada Belalang Sembah Serupa Bunga
Nokia Menang, HTC One Mini Dilarang di Inggris




Berita terkait

DFW Desak Pemerintah Usut Dugaan Kejahatan Perikanan di Laut Arafura

10 hari lalu

DFW Desak Pemerintah Usut Dugaan Kejahatan Perikanan di Laut Arafura

Destructive Fishing Watch (DFW) Indonesia mendesak pemerintah untuk mengusut dugaan kejahatan perikanan di laut Arafura.

Baca Selengkapnya

Sejumlah Permasalahan Perikanan Jadi Sorotan dalam Hari Nelayan Nasional

21 hari lalu

Sejumlah Permasalahan Perikanan Jadi Sorotan dalam Hari Nelayan Nasional

Koalisi Rakyat untuk Keadilan Perikanan (Kiara) mengungkap sejumlah permasalahan nelayan masih membutuhkan perhatian serius dari pemerintah.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Sri Mulyani Masih Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 5,2 Persen, Bahlil Debat dengan Luhut

39 hari lalu

Terkini Bisnis: Sri Mulyani Masih Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 5,2 Persen, Bahlil Debat dengan Luhut

Sri Mulyani masih yakin pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap bisa mencapai 5,2 persen pada tahun ini.

Baca Selengkapnya

Inflasi Komoditas Perikanan 2,61 Persen, Ditopang Produksi Melimpah

40 hari lalu

Inflasi Komoditas Perikanan 2,61 Persen, Ditopang Produksi Melimpah

KKP menargetkan inflasi komoditas perikanan tahun 2023 sebesar 3+1 persen.

Baca Selengkapnya

KKP Anggarkan Rp 662 Miliar untuk Kesetaraan Gender, Ada 148 Ribu Perempuan di Sektor Perikanan

40 hari lalu

KKP Anggarkan Rp 662 Miliar untuk Kesetaraan Gender, Ada 148 Ribu Perempuan di Sektor Perikanan

Anggaran untuk mendukung perempuan dan disabilitas yang ada dalam sektor perikanan nasional.

Baca Selengkapnya

Eksploitasi Pekerja Sektor Perikanan Indonesia Masih Tinggi, Subsidi Nelayan Sulit

41 hari lalu

Eksploitasi Pekerja Sektor Perikanan Indonesia Masih Tinggi, Subsidi Nelayan Sulit

Pengusaha yang hanya mengejar keuntungan telah menyebabkan luasnya praktik kerja paksa, perdagangan manusia, dan perbudakan di sektor perikanan.

Baca Selengkapnya

Edi Damansyah Dorong Produksi Perikanan Kukar

41 hari lalu

Edi Damansyah Dorong Produksi Perikanan Kukar

Bupati Kutai Kartanegara (Kukar), Edi Damansyah, membuat program Dedikasi Kukar Idaman untuk para nelayan dan pembudidaya ikan di Kecamatan Anggana.

Baca Selengkapnya

Gagal, Isu Pertanian dan Subsidi Perikanan Belum Disetujui WTO

54 hari lalu

Gagal, Isu Pertanian dan Subsidi Perikanan Belum Disetujui WTO

Isu soal pertanian dan subsidi perikanan belum disetujui dalam KTM13 WTO di Abu Dhabi lalu. Meski demikian, sudah disetujui sekitar 80 member WTO.

Baca Selengkapnya

KKP Klaim Penerapan Sanksi Administratif Tingkatkan Efek Jera

25 Februari 2024

KKP Klaim Penerapan Sanksi Administratif Tingkatkan Efek Jera

Sejak penerapan sanksi administratif di sektor kelautan dan perikanan, KKP menyebut kebijakan tersebut mampu meningkatkan efek jera.

Baca Selengkapnya

Tekstil Hingga Perikanan Diprediksi Terdampak Resesi Jepang, Batu Bara dan Nikel Waspada

19 Februari 2024

Tekstil Hingga Perikanan Diprediksi Terdampak Resesi Jepang, Batu Bara dan Nikel Waspada

Ekonom Indef menyebut sejumlah sektor bakal terdampak oleh resesi yang melanda Jepang, tujuan ekspor terbesar keempat Indonesia.

Baca Selengkapnya