Pria yang diduga sebagai Edward Snowden, pembocor rahasia kegiatan mata-mata Amerika terlihat di depan gereja Kathedral melalui rekaman sebuah acara televisi setempat di Moskow, Rusia (31/10). Snowden yang menjadi buronan Amerika ini mendapatkan suaka selama setahun dari Rusia. REUTERS/Reuters TV/Pool
TEMPO.CO, Jakarta - Nama Edward Snowden banyak dibicarakan tahun ini setelah ia membongkar rahasia badan intelejen Amerika, National Security Agency/NSA, tentang penyadapan sejumlah negara. Beberapa waktu lalu, Snowden mengatakan bahwa misinya sudah puas karena merasa sudah berhasil membuka mata seluruh masyarakat dunia.
“Bagi saya, terkait kepuasan pribadi, misi sudah selesai,” katanya dalam wawancara khusus dengan The Washington Post yang dilansir Selasa, 24 Desember 2013. “Saya sudah menang.”
Seorang pengacara yang bekerja dengan Snowden dari American Civil Libeties Union, Benjamin Wizner, mengatakan Snowden akan lebih aktif di media tahun 2014 nanti. "Saya rasa, ia (Snowden) akan lebih banyak terlibat dalam debat publik tahun 2014," kata Wizner.
Situs The Next Web menuliskan bahwa Snowden kini masih di Rusia. Bagi dia, pembocoran rahasia itu ia lakukan demi meningkatkan kesadaran teknis NSA. Di saat yang sama, Wizner mengungkapkan bahwa Snowden sebenarnya ingin kembali ke Amerika Serikat, asalkan tuduhan untuk dirinya dibatalkan.
"Dia tidak percaya bahwa harga dari tindakanya itu adaah hidup di balik jeruji besi. Namun, ada masa ketika seseorang melanggar hukum dan masyarakat memutuskan alasan untuk memberi kesempatan atau menyetujui hukum. Saya rasa, hal tersebut adalah yang sedang dialami oleh Snowden saat ini," kata Wizner.