Microsoft Akan Perbaiki Fitur Xbox One

Reporter

Selasa, 7 Januari 2014 05:00 WIB

Konsol Xbox one. Microsoft resmi mengumumkan kehadiran konsol terbaru mereka bernama Xbox One dalam sebuah konpers di Redmond Washington (21/5). Konsol ini dijadwalkan rilis ke seluruh wilayah dunia pada akhir tahun 2013. REUTERS/Nick Adams

TEMPO.CO, Jakarta - Microsoft akan melakukan perbaikan secara berkala pada fitur konsol game Xbox One. Perbaikan dalam pengembangan konsol game Xbox One ini juga diharapkan bisa mendorong lebih banyak orang untuk membeli.

Direktur pemrograman Microsoft untuk Xbox Live, Larry Hryb alias Major Nelson, mengatakan bahwa perusahaan telah berkomitmen untuk meningkatkan sistem operasi Xbox One agar lebih user-friendly, atau mudah digunakan. (Baca: Xbox Video Kini Hadir di Windows Phone)

"Jika Anda melihat kembali Xbox 360 saat diluncurkan pada 2005, dibandingkan dengan perkembangannya saat ini sudah benar-benar berbeda," kata Hryb seperti dikutip laman Daily Tech dari Canada.com, Senin, 6 Januari 2014.

Ketika pertama kali diluncurkan, Xbox 360 sama sekali tidak memiliki kemampuan untuk mendukung penyimpanan eksternal. "Atas dasar itulah kami berkomitmen untuk menambahkan fitur-fitur pada Xbox One sepanjang rentang hidupnya," kata Hryb.

Beberapa fitur dalam sistem operasi Xbox One diklaim lebih sulit dipraktekkan daripada yang diharapkan. Contohnya, menyematkan aplikasi favorit atau mencari tahu sudah seberapa penuh hard drive konsol. Selain itu, ada juga keluhan tentang perintah suara pada Kinect yang menjadi tantangan bagi perusahaan untuk memperbaikinya.

Hryb melanjutkan, untuk memperbaiki beberapa kekurangan pada fitur Xbox One, Microsoft akan sangat menantikan umpan balik dari para gamer untuk memberikan saran perbaikan. Segala masukan tentang fitur apa saja yang diinginkan dalam Xbox One dapat dilayangkan ke situs playerfeedback.net.

Konsol game Xbox One sempat memiliki batasan-batasan yang ketat. Sebelum konsol diluncurkan pada November 2013, Microsoft membuat kebijakan berupa larangan memainkan game bekas dan sistem Digital Rights Management (DRM) yang mengharuskan konsol selalu terkoneksi dengan Internet untuk memainkan format single-player di Xbox One. Tapi kemudian Microsoft mencabut segala larangan dan kebijakan itu setelah mendapat kecaman keras dari komunitas pencinta game.

Xbox One juga pernah mendapat kritik lantaran harganya lebih mahal US$ 100 daripada PlayStation 4 karena adanya bundling Kinect 2.0 dengan konsol. Rupanya, banyak gamer tak senang dengan hal tersebut.

DAILY TECH | ROSALINA

Berita Terpopuler

Hormon Ini Mampu Tangkal Rasa Candu pada Ganja
Apple Akuisisi Pengembang Foto SnappyLabs
Anjing Juga Peka Arah Mata Angin
Lenovo Curi Start Sebelum CES 2014
Galaxy S5 akan Diluncurkan Februari Nanti

Berita terkait

Pesatnya Tren Teknologi Jadikan Industri Game Nasional Prospektif

21 Oktober 2017

Pesatnya Tren Teknologi Jadikan Industri Game Nasional Prospektif

Produsen komputer, Acer, menilai, dalam beberapa tahun, industri game di Indonesia akan tumbuh.

Baca Selengkapnya

Dua Game Indonesia Jadi Nominasi IMGA SEA

13 September 2017

Dua Game Indonesia Jadi Nominasi IMGA SEA

Alegrium mengumumkan dua game karyanya, yakni Almighty dan Icon Pop Quiz 2, menerima nominasi People's Choice Awards dalam kedua IMGA SEA

Baca Selengkapnya

Beralih ke Xbox One X, Microsoft Hentikan Penjualan Xbox One

27 Agustus 2017

Beralih ke Xbox One X, Microsoft Hentikan Penjualan Xbox One

Microsoft telah menghentikan produksi Xbox One beberapa bulan sebelum penghentian penjualan konsol Xbox One.

Baca Selengkapnya

LG Akan Pamerkan 2 Monitor Gaming di IFA 2017

23 Agustus 2017

LG Akan Pamerkan 2 Monitor Gaming di IFA 2017

LG melengkapi kedua gaming monitornya ini dengan refresh rate 144Hz dan 240Hz.

Baca Selengkapnya

Formula 1 Luncurkan Kejuaraan Dunia eSports

22 Agustus 2017

Formula 1 Luncurkan Kejuaraan Dunia eSports

Formula One mengumumkan peluncuran seri eSports yang akan berlangsung dari bulan September sampai November.

Baca Selengkapnya

Bahaya Permainan Video bagi Otak, Parkinson dan Alzheimer

16 Agustus 2017

Bahaya Permainan Video bagi Otak, Parkinson dan Alzheimer

Bermain video game jenis aksi tidak baik bagi kesehatan otak karena akan mengurangi daya ingat.

Baca Selengkapnya

Game 'Where is My Water? 2' Dipakai untuk Memata-matai Anak-anak  

11 Agustus 2017

Game 'Where is My Water? 2' Dipakai untuk Memata-matai Anak-anak  

Amanda Rushing, ibu dua anak yang tinggal di California, menuntut perusahaan animasi Walt Disney atas tuduhan pelanggaran privasi anak-anak.

Baca Selengkapnya

Fokus ke Game, Acer Perluas Lini Predator

10 Agustus 2017

Fokus ke Game, Acer Perluas Lini Predator

Acer mengincar posisi teratas pasar perangkat game di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Paris Pertimbangkan Video Game Masuk Cabang Olimpiade 2024

9 Agustus 2017

Paris Pertimbangkan Video Game Masuk Cabang Olimpiade 2024

Presiden komite tender Olimpiade Paris mengatakan diskusi akan
digelar untuk membahas prospek gamer bersaing untuk emas
Olimpiade.

Baca Selengkapnya

Penelitian: Video Game Kekerasan Picu Perilaku Agresif

4 Agustus 2017

Penelitian: Video Game Kekerasan Picu Perilaku Agresif

Para orang tua sebaiknya berhati-hati jika anak gemar main video game yang bertema kekerasan.

Baca Selengkapnya