TEMPO.CO, Jakarta - Dalam jumpa pers pertamanya kemarin, Chief Executive Officer Acer, Jason Chen, mengatakan penjualan komputer perusahaan mengalami penurunan karena keliru dalam membuat strategi. Ini terjadi karena perusahaan berinvestasi secara agresif untuk memperkenalkan teknologi baru kepada konsumen.
"Kami harus mengeluarkan diri kami dari keterperosokan ini," kata dia seperti dilaporkan Bloomberg dan media lain di kantor pusat perusahaan di Taiwan.
Acer, salah satu perusahaan pembuat komputer global dikabarkan bakal mengalami kerugian ketiga secara berturut. Jumlah kerugiannya pada kwartal ketiga lalu mencapai sekitar Rp 5,2 Triliun, yang menunjukkan kerugian lebih besar dari perkiraan semula.
Chen mengatakan, kesalahan terbesar Acer adalah berinvestasi terlalu besar pada ultrabook layar sentuh. Sementara pada saat yang sama, permintaan dari konsumen belum cukup besar. Ini karena konsumen masih mencari produk tablet.
Menurut data dari International Data Corporation, Acer menjadi manufaktur yang mengalami penurunan penjualan terbesar pada kwartal keempat tahun lalu. Jumlah penjualan mengalami penurunan hingga 21,4 persen.
"Kami awalnya mencoba untuk membangkitkan permintaan konsumen akan produk ultrabook layar sentuh sehingga mengambil tindakan bisnis yang lebih agresif dibandingkan yang lain," kata dia.
Chen berharap manajemen tidak akan mengulangi kesalahan serupa. Dia sendiri baru menduduki posisi CEO sejak awal tahun ini. Untuk mengembalikan kinerja perusahaan, manajemen mengambil strategi kembali ke akar perusahaan. Strategi ini akan diumumkan pada April nanti.
ZDNET | BUDI RIZA|
Terhangat:
Banjir Jakarta Anas Ditahan Ariel Sharon Terbang dari Halim Terminal Lebak Bulus
Terpopuler:
Akil Timbun Dolar di Tembok Ruang Karaoke
Urusan Makan Anas Urbaningrum Bisa Bikin Repot KPK
Arti Kado Tahun Baru Anas Versi Ipar SBY
Berita terkait
Daftar 12 Laboratorium di Indonesia Digital Test House yang Diresmikan Jokowi Hari Ini
5 hari lalu
Indonesia Digital Test House menjadi laboratorium uji perangkat digital terbesar di Asia Tenggara. Simak pesan peresmian Jokowi.
Baca SelengkapnyaSeputar Indonesia Digital Test House yang Diresmikan Jokowi Hari Ini
5 hari lalu
Jokowi mengharapkan pembukaan Indonesia Digital Test House (IDTH) di BBPPT dapat memperkuat ekosistem digital lokal. Berikut hal-hal seputar IDTH.
Baca SelengkapnyaBegini Cara Mengaktifkan Passkey WhatsApp
6 hari lalu
Passkey memungkinkan pengguna untuk melindungi akun pengguna WhatsApp agar lebih aman.
Baca SelengkapnyaPsikolog Sebut Perlunya Orang Tua Terapkan Aturan Jelas Penggunaan Ponsel pada Anak
17 hari lalu
Orang tua harus memiliki aturan yang jelas dan konsisten untuk mendisiplinkan penggunaan ponsel dan aplikasi pada anak.
Baca Selengkapnya10 Prospek Kerja Jurusan Bisnis Digital, Ada Digital Marketer hingga SEO Specialist
24 hari lalu
Berikut ini deretan prospek kerja jurusan Bisnis Digital, di antaranya digital marketing, data analyst, product manager, hingga SEO specialist.
Baca SelengkapnyaPihak-Pihak yang Berkontribusi terhadap Perlindungan Hak Privasi Data Pribadi
24 hari lalu
Di era digital penting untuk melindungi data pribadi sebagai hak privasi. Siapa saja pihak-pihak yang berperan besar melindungi data diri?
Baca SelengkapnyaPANDI Luncurkan Indonesia Berdaulat Digital Bersama Pemangku Kepentingan Internet
36 hari lalu
PANDI tengah merancang Identitas digital berbasis Blockchain bekerja sama dengan instansi pemerintahan terkait.
Baca SelengkapnyaKenali Ancaman Otak Popcorn, Gangguan Fokus Akibat Sering Main Media Sosial
40 hari lalu
Otak popcorn berasal dari sebuah kondisi otak seseorang terus berpikir dari satu pikiran ke pikiran yang lain dalam sekejap seperti biji popcorn.
Baca SelengkapnyaBamsoet Dorong Generasi Muda Kuasai Teknologi Digital
41 hari lalu
Jika tidak segera beradaptasi dengan AI, generasi muda akan kesulitan masuk dunia kerja di masa depan
Baca SelengkapnyaWorkshop Kolaborasi Politeknik Tempo & Shopee, Digital Enterpreneur: Dulu Gaptek, Sekarang Hi-Tech
44 hari lalu
Workshop Politeknik Tempo Jakarta, Shopee, dan Mandiri Sekuritas bertajuk "Digital Enterpreneur: Dulu Gaptek, Sekarang Hi-Tech".
Baca Selengkapnya