TEMPO.CO, Jakarta - Akun Twitter resmi Microsoft bernama @MSFTnews itu diterobos oleh peretas Suriah bernama Syrian Electronics Army (SEA) beberapa waktu lalu. Namun, lewat pernyataan resmi Microsoft, sepertinya serangan peretas pro-Bashar al-Assad ini masih mengancam mereka. Microsoft mengabarkan beberapa e-mail karyawannya juga diretas oleh mereka Rabu kemarin.
"Metode serangan cyber di media sosial ini adalah pishing kepada sejumlah karyawan kami. Sekarang, akun mereka sudah diatur ulang dan tak ada data pelanggan yang terancam. Kami akan terus mengambil langkah untuk melindungi karyawan dan akun pengguna demi melawan permasalahan ini," kata pihak Microsoft pada situs CNET.
Belum ada penjelasan tentang alasan SEA menargetkan Microsoft. SEA juga pernah menyebarkan tweet yang berisi tentang anti-Microsoft yang di-retweet lebih dari 8.000 kali. Bahkan, sejak awal tahun ini, SEA juga menyerang blog dan akun Twitter Sykpe.
Namun, sepertinya ancaman SEA masih akan berlanjut. Lewat akun Twitter-nya, @Official_SEA16, kicauan mereka mengindikasikan bahwa kelompok peretas itu akan kembali menyerang Microsoft.
"Kami belum selesai menyerang Microsoft. Apa kira-kira yang akan karyawan Microsoft lakukan? Tunggu pergerakan kami selanjutnya," kicau akun yang sudah memiliki 11 ribu pengikut ini.
BRI dan Microsoft Eksplorasi AI untuk Akselerasi Inklusi Keuangan di Indonesia
11 hari lalu
BRI dan Microsoft Eksplorasi AI untuk Akselerasi Inklusi Keuangan di Indonesia
Sebagai bentuk dukungan penuh terhadap inklusi keuangan di Indonesia, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI, berkolaborasi dengan Microsoft untuk mengeksplor Kecerdasan Buatan atau Artificial Intelligence (AI) dan Machine Learning