Vivaldi, Media Sosial Ciptaan Mantan Bos Opera

Reporter

Senin, 3 Februari 2014 19:07 WIB

Media Sosial

TEMPO.CO, Jakarta -Salah seorang pendiri yang juga mantan Chief Executive Officer peramban Opera, Jon S. von Tetzchner, mendirikan media sosial yang diberi nama Vivaldi. Tim yang menjalankannya bermarkas di negara asal Tetzchner, Islandia.

Latar belakang Vivaldi diawali oleh ketidakpuasan yang dirasakan Tetzchner saat masih bekerja untuk Opera. Dia tidak nyaman dengan keputusan yang dilakukan perusahaan dalam mengembangkan peranti lunak Opera. Pada 2011 dia akhirnya memutuskan meninggalkan Opera. Bersama 19 orang mantan karyawan Opera, Tetzchner membangun Vivaldi.

Dia mengatakan alasan dibuatnya Vivaldi yaitu untuk menggantikan komunitas My Opera yang akan ditutup 1 Maret mendatang. “Grup kami terdiri dari orang-orang yang telah membangun Opera,” ujar Tetzchner yang dilansir CNET, Senin 3 Februari 2014.

Demi membangun Vivaldi, Tetzchner rela menginvetasikan dana pribadinya. Ia berharap, Vivaldi dapat memfasilitasi komunitas My Opera yang jumlahnya mencapai 10 juta pengguna. Dia berambisi membangun Vivaldi dengan skala sebesar My Opera. “Anda bisa mencapai angka tersebut jika menyediakan layanan yang baik,” kata dia.

Vivaldi adalah media sosial yang terdiri dari blog, fasilitas mengunggah foto, chatting, berkirim surat elektronik, serta forum diskusi. Sebulan diluncurkan, Tetzchner mengklaim jumlah pengguna Vivaldi sudah mencapai ribuan. “Pertumbuhan penggunanya cukup baik,” ucapnya.

Meski diciptakan untuk menggantikan My Opera, Tetzchner menyatakan format Vivaldi sangat berbeda dibandingkan dengan situs komunitas tersebut. Banyaknya pilihan fitur, menjadikan Vivaldi serupa dengan media sosial yang lebih dulu populer seperti Facebook, Twitter, Flickr, dan Google+.

Tetzchner menjanjikan bentuk media sosial yang lebih matang dibandingkan pendahulunya. Vivaldi juga diklaim sebagai media sosial dengan sistem keamanan tingkat tinggi. Mereka menggunakan teknologi enkripsi dan tidak sembarangan menampilkan iklan di akun penggunanya.

Selain memfasilitasi anggota My Opera, Tetzchner mengatakan target pengguna Vivaldi adalah penggila komputer (computer geek) dan institusi pemerintah. “Dengan ketatnya sistem keamanan yang kami buat, Vivaldi menunjang aktivitas lembaga pemerintah,” ujarnya.

Meski memiliki keamanan tingkat tinggi, menurut Tetzchner bukan berarti pengguna Vivaldi luput dari mata-mata. Dia mengatakan timnya berusaha untuk melakukan pengawasan dengan sangat detail. “Kami tidak menjamin Vivaldi bebas dari incaran NSA (National Security Agency),” katanya.

CNET | REUTERS | SATWIKA MOVEMENTI


Terpopuler :
Menpera Sebut Proyek 1.000 Tower Gagal karena Foke
Merpati Tak Terbang Sampai 5 Februari 2014
Pengakuan Menteri Suswono Soal Beras Impor
Hari Ini, Harga Emas Antam Anjlok Rp 7.000
Stop Terbang, Merpati Tetap Jalankan KSO

Berita terkait

Nimas Sabella 10 Tahun Diteror Teman SMP yang Terobsesi, Komnas Perempuan: Termasuk KGBO

15 jam lalu

Nimas Sabella 10 Tahun Diteror Teman SMP yang Terobsesi, Komnas Perempuan: Termasuk KGBO

Nimas Sabella, wanita asal Surabaya, selama 10 tahun diteror pria yang terobsesi dengannya. Kisahnya viral di media sosial

Baca Selengkapnya

Kisah Nimas 10 Tahun Diganggu dan Dikirimi Foto Cabul Pria yang Terobsesi Dengannya

20 jam lalu

Kisah Nimas 10 Tahun Diganggu dan Dikirimi Foto Cabul Pria yang Terobsesi Dengannya

Kisah Nimas Sabella sepuluh tahun diganggu pria viral di media sosial. Polda Jawa Timur pun bergerak

Baca Selengkapnya

Doomscrolling Pertama Kali Muncul Pada Awal Pandemi Covid-19, Berdampak bagi Kesehatan Mental

1 hari lalu

Doomscrolling Pertama Kali Muncul Pada Awal Pandemi Covid-19, Berdampak bagi Kesehatan Mental

Doomscrolling mengacu pada kebiasaan terus-menerus menelusuri berita buruk atau negatif di media sosial atau internet, sering untuk waktu yang lama.

Baca Selengkapnya

Viral Calon Pekerja Dites Tinggi Badan, Netizen: Di Dunia Kerja yang Dibutuhkan Skill

1 hari lalu

Viral Calon Pekerja Dites Tinggi Badan, Netizen: Di Dunia Kerja yang Dibutuhkan Skill

Viral video memperlihatkan ratusan calon pekerja diukur dan di tes tinggi badan secara langsung.

Baca Selengkapnya

Pengemudi Toyota Fortuner Halangi Perjalanan Ambulans, Polres Depok: Kami Selidiki

2 hari lalu

Pengemudi Toyota Fortuner Halangi Perjalanan Ambulans, Polres Depok: Kami Selidiki

Polres Metro Depok menyatakan tengah menyelidiki peristiwa pengemudi Toyota Fortuner menghalangi perjalanan ambulans.

Baca Selengkapnya

Raup Rp 100 Juta per Bulan di Afiliasi Shopee, Mirah Ayu Berbagi Tips

3 hari lalu

Raup Rp 100 Juta per Bulan di Afiliasi Shopee, Mirah Ayu Berbagi Tips

Content Creator atau pembuat konten Mirah Ayu Nanda Anindita berbagi tips cara meraup cuan di Afiliasi Shopee.

Baca Selengkapnya

5 Fakta Tentang David Corenswet, Pemeran Baru Karakter Superman

3 hari lalu

5 Fakta Tentang David Corenswet, Pemeran Baru Karakter Superman

David Corenswet, pemeran Superman yang baru kerap menyuarakan isu sosial dan politik di media sosial

Baca Selengkapnya

Blockout 2024: Gerakan Blokir Selebritas yang Viral di Media Sosial

4 hari lalu

Blockout 2024: Gerakan Blokir Selebritas yang Viral di Media Sosial

Bagaimana Met Gala memicu Blockout 2024 di media sosial - sebuah aksi digital untuk menentang kebungkaman para selebritas terhadap Gaza.

Baca Selengkapnya

Viral Wanita Tewas di Tangan Gangster di Cikarang Bekasi, Polisi Berikan Penjelasan

5 hari lalu

Viral Wanita Tewas di Tangan Gangster di Cikarang Bekasi, Polisi Berikan Penjelasan

Sebuah video viral di media sosial menarasikan seorang wanita tewas bersimbah darah di Bekasi akibat dianiaya sekelompok gangster. Begini kata polisi.

Baca Selengkapnya

Arab Saudi Minta Warga Jangan Sampai Tertipu Iklan Naik Haji di Media Sosial

5 hari lalu

Arab Saudi Minta Warga Jangan Sampai Tertipu Iklan Naik Haji di Media Sosial

Arab Saudi mengimbau publik untuk tidak tertipu atau merespons iklan di media sosial tentang pelaksanaan ibadah haji

Baca Selengkapnya