Awas, Peretas Rusak Ponsel Lewat Snapchat  

Reporter

Senin, 10 Februari 2014 18:08 WIB

SnapChat (Foto: nbcbayarea)

TEMPO.CO, Jakarta - Peneliti keamanan dunia maya menemukan adanya potensi serangan terhadap aplikasi Snapchat yang diakses lewat ponsel pintar. Serangan ini membuat ponsel tidak dapat bekerja untuk sementara waktu.

Jaime Sanchez, konsultan perusahaan telekomunikasi Spanyol, Telefonica, bersama peneliti lain memaparkan temuan itu setelah melakukan uji coba pengiriman ribuan pesan lewat akun Snapchat. Banjir kiriman pesan mengakibatkan kegagalan sistem yang terjadi hanya dalam hitungan detik.

Token pesan yang terdiri atas kode-kode akan otomatis memverifikasi identitas pemiliknya ketika mengirimkan pesan. Kode itu selanjutnya digunakan peretas untuk mengirimkan pesan baru secara massal lewat komputer berteknologi canggih.

Sanchez menyebutkan metode itu sama seperti yang digunakan oleh spammer untuk mengirimkan pesan pengganggu secara serentak ke banyak pemilik akun surat elektronik. "Cara ini juga bisa digunakan untuk menyerang individu secara spesifik," katanya, seperti dikutip Canberra Times, Senin, 10 Februari 2014.

Dia mendemonstrasikan metode itu dengan mengirimkan seribu pesan sekaligus lewat akun Snapchat. Uji coba dilakukan terhadap iPhone dan ponsel Android. Dalam waktu lima detik, iPhone yang menerima pesan tersebut hang dan otomatis mati. Menariknya, ponsel Android masih bertahan namun berjalan lebih lambat. Sayang, Sanchez tidak mengungkapkan alasan terjadinya perbedaan tersebut.

Dia menolak meminta konfirmasi dari Snapchat perihal ancaman ini. Alasannya, selama ini Snapchat dianggap acuh tak acuh terhadap keamanan para penggunanya. "Snapchat tidak menghargai komunitas pemerhati keamanan dunia maya," ucap Sanchez.

Akhir Desember lalu, jutaan data pribadi milik pengguna Snapchat diretas oleh kelompok anonim. Lembaga keamanan dunia maya, Gibson Security, sebenarnya sudah mengingatkan perihal pembobolan data itu, namun Snapchat tidak mengindahkannya.

Selain dikritik karena lalai terhadap sistem keamanan, Snapchat dituding tidak berpihak ke penggunanya. Sesaat setelah terjadinya peretasan, Chief Executive Snapchat Evan Spiegel justru menolak minta maaf.

CANBERRA TIMES | SATWIKA MOVEMENTI


Berita terkait
Lowongan Supir Transjakarta, Ini Syaratnya
Transjakarta Buka Lowongan 1.500 Sopir
Video: Tinjau Bus Baru, Jokowi dan Hatta Rajasa Naik Bus Transjakarta
Masih Pincang di Jalur Bus Khusus
Gas Tak Dibayar, Busway Terancam

Berita terkait

Belum Ada Kasus Virus B di Indonesia, Kemenkes Tetap Minta Waspada

19 hari lalu

Belum Ada Kasus Virus B di Indonesia, Kemenkes Tetap Minta Waspada

Kemenkes menyatakan hingga kini belum terdeteksi adanya risiko kasus Virus B di Indonesia namun masyarakat diingatkan untuk tetap waspada

Baca Selengkapnya

Waspada Flu Singapura Menjangkit Anak-anak, Ini 6 Cara Pencegahannya

20 hari lalu

Waspada Flu Singapura Menjangkit Anak-anak, Ini 6 Cara Pencegahannya

Flu singapura rentan menjangkit anak-anak. Flu ini juga dengan mudah menular. Bagaimana cara mengantisipasinya?

Baca Selengkapnya

BRIN Kembangkan Teknologi Biosensor Portabel Pendeteksi Virus Hingga Pencemaran Lingkungan

20 hari lalu

BRIN Kembangkan Teknologi Biosensor Portabel Pendeteksi Virus Hingga Pencemaran Lingkungan

Pusat Riset Elektronika BRIN mengembangkan beberapa produk biosensor untuk mendeteksi virus dan pencemaran lingkungan.

Baca Selengkapnya

Spesialis Paru Ungkap Beda Flu Singapura dan Flu Musiman

24 hari lalu

Spesialis Paru Ungkap Beda Flu Singapura dan Flu Musiman

Dokter paru ungkap perbedaan antara Flu Singapura atau penyakit tangan, mulut, dan kuku dengan flu musiman meski gejala keduanya hampir mirip.

Baca Selengkapnya

Penularan Flu Singapura di Indonesia Meluas, IDAI: Data Pastinya Tak Bisa Dijelaskan

26 hari lalu

Penularan Flu Singapura di Indonesia Meluas, IDAI: Data Pastinya Tak Bisa Dijelaskan

Diyakini kalau seluruh kasus Flu Singapura di Indonesia menginfeksi anak-anak. Belum ada kasus orang dewasa.

Baca Selengkapnya

Ketahui Penyebab dan Proses Penularan Virus Demam Berdarah

27 hari lalu

Ketahui Penyebab dan Proses Penularan Virus Demam Berdarah

Demam berdarah disebabkan oleh salah satu dari empat jenis virus dengue yang berbeda.

Baca Selengkapnya

Fakta Seputar Flu Singapura, Kemenkes: Awal Maret Ribuan orang Terjangkit

28 hari lalu

Fakta Seputar Flu Singapura, Kemenkes: Awal Maret Ribuan orang Terjangkit

Flu Singapura memiliki gejala yang hampir menyerupai cacar air, virusnya hanya memerlukan waktu inkubasi 3-6 hari untuk menyerang imunitas tubuh.

Baca Selengkapnya

Kenali Gejala Demam Berdarah dan Bahaya yang Mengintainya

28 hari lalu

Kenali Gejala Demam Berdarah dan Bahaya yang Mengintainya

Demam berdarah (DBD) dapat menyebabkan pendarahan serius, penurunan tekanan darah tiba-tiba, bahkan berujung pada kematian.

Baca Selengkapnya

Waspada Demam Berdarah Menjelang Libur Hari Raya Idul Fitri

31 hari lalu

Waspada Demam Berdarah Menjelang Libur Hari Raya Idul Fitri

Seorang individu tidak hanya berisiko terkena demam berdarah dengue (DBD), tetapi juga berpotensi menyebarkan virus dengue apabila telah terinfeksi.

Baca Selengkapnya

Leptospirosis Penyakit Langganan Musim Hujan, Seberapa Berbahaya?

32 hari lalu

Leptospirosis Penyakit Langganan Musim Hujan, Seberapa Berbahaya?

Leptospirosis adalah penyakit yang kerap muncul setiap musim hujan, terutama di daerah yang rawan banjir dan genangan air. Seberapa berbahaya?

Baca Selengkapnya