Apakah Letusan Gunung Api Menular?  

Reporter

Rabu, 19 Februari 2014 19:51 WIB

Asap putih yang keluar dari kawah gunung kelud terlihat dari desa Gandusari, Blitar, Jawa Timur (15/2). ANTARA /Ari Bowo Sucipto

TEMPO.CO, Jakarta - Gunung Kelud di perbatasan Kabupaten Kediri, Malang, dan Blitar di Jawa Timur meletus hebat, Kamis pekan lalu pukul 22.50. Letusan gunung setinggi 1.700 meter itu sempat dikhawatirkan bakal "menular" ke gunung api di sekitarnya, seperti Gunung Bromo dan Semeru.

Namun dugaan ini ditepis Kepala Pusat Penelitian Geoteknologi LIPI, Haryadi Permana. Ditemui di sela acara lokakarya internasional bertajuk "Climate and Societal Change in Coastal Areas in Indonesia and South East Asia" di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Haryadi mengatakan gunung api tidak saling mempengaruhi aktivitas satu sama lain.

"Sumber magmanya sama-sama dari lempeng bumi yang meleleh. Tapi satu gunung dengan lainnya dikontrol hal-hal yang berbeda," katanya, Rabu, 19 Februari 2014. "Tidak ada satu pun gunung yang bersambung (dapur) magmanya."

Erupsi Kelud sempat menimbulkan kepanikan warga di sekitar Gunung Merapi di Yogyakarta. Mereka mendengar dentuman dan getaran yang sempat dikira berasal dari Merapi. Padahal dentuman dan getaran itu berasal dari Kelud yang berjarak ratusan kilometer.

Menurut Haryadi, jika sejumlah gunung api memiliki dapur magma yang sama, seharusnya erupsi Gunung Sinabung merembet ke gunung api di dekatnya. Namun, nyatanya, letusan gunung api di Kabupaten Karo, Sumatera Utara, itu justru "diikuti" oleh Kelud di Pulau Jawa, dengan selisih waktu sekitar sepekan. "Gunung api satu tidak akan memicu gunung api lain," katanya.

Ia mengatakan aktivitas gunung api tergantung pada pergerakan magma dari dapur magma ke permukaan. Magma pada deretan gunung api di sepanjang Pulau Sumatera dan Jawa berasal dari lelehan lempeng Indo-Australia yang menunjam ke bawah lempeng Eurasia ketika bertumbukan. Sinabung, Anak Krakatau, Merapi, hingga Kelud temasuk golongan gunung api ini.

Pada kedalaman 400 kilometer, lempeng akan meleleh dan menjadi magma. Karena berupa cairan, magma akan mencari jalan keluar ke permukaan bumi. Begitu ada retakan-retakan, magma akan melewatinya dan keluar dalam bentuk erupsi gunung api.

"Lempengan Indo-Australia yang bergeser kan sama. Ketika yang satu meleleh, yang lainnya belum tentu meleleh," kata Haryadi, menjelaskan bahwa banyak kondisi di bawah permukaan tanah yang belum diketahui oleh ilmuwan.

Terlepas dari perdebatan soal "penularan", Haryadi menilai erupsi Kelud telah ditangani dengan sangat baik. Warga yang tinggal di area radius 10 kilometer dari puncak gunung bisa secara cepat dievakuasi ke lokasi yang lebih aman.

Padahal letusan Kelud terbilang dahsyat. Gunung api tipe stratovolcano itu memuntahkan material vulkanik hingga ketinggian 17 kilometer dan meluncur hingga ke Samudra Hindia di barat daya Pulau Jawa. "Dari konsep menyelamatkan manusia, itu sukses," ucapnya.

MAHARDIKA SATRIA HADI







Berita Terpopuler:
Pique Waspadai Ketajaman Negredo
Neymar: City Masih Kalah Kelas Dibanding Barcelona
Pellegrini: Barcelona Bukan Hanya Messi
Martino Waspadai Trio Spanyol Milik City
Ini Strategi Barcelona Hadapi Manchester City

Berita terkait

3 Perbedaan Gunung Ruang dan Gunung Raung

4 hari lalu

3 Perbedaan Gunung Ruang dan Gunung Raung

Dengan perbedaan signifikan dalam lokasi, aktivitas vulkanik, dan dampak lingkungan, Gunung Ruang dan Gunung Raung menunjukkan perbedaannya.

Baca Selengkapnya

Sekilas Nama Mirip, Jangan Salah Bedakan Gunung Ruang dan Gunung Raung

5 hari lalu

Sekilas Nama Mirip, Jangan Salah Bedakan Gunung Ruang dan Gunung Raung

Gunung Ruang dan Gunung Raung, meskipun memiliki nama yang mirip merupakan dua gunung berapi yang berbeda.

Baca Selengkapnya

Terkini: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup hingga Senin, Sri Mulyani Siapkan Strategi Jaga Rupiah

9 hari lalu

Terkini: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup hingga Senin, Sri Mulyani Siapkan Strategi Jaga Rupiah

Penutupan Bandara Internasional Sam Ratulangi Manado, Sulawesi Utara diperpanjang hingga Senin, 22 April 2024 akibat erupsi Gunung Ruang.

Baca Selengkapnya

Seluruh Penerbangan Wings Air Ternate-Manado Tidak Dioperasikan

12 hari lalu

Seluruh Penerbangan Wings Air Ternate-Manado Tidak Dioperasikan

Seluruh aktivitas penerbangan pesawat Wings Air rute Ternate - Manado PP pada Kamis tidak dioperasikan pasca Gunung Raung erupsi.

Baca Selengkapnya

Perkebunan Glenmore, Secuil Jejak Skotlandia di Ujung Timur Jawa

31 Desember 2022

Perkebunan Glenmore, Secuil Jejak Skotlandia di Ujung Timur Jawa

Perkebunan Glenmore tempat mereka bekerja itu berada di Desa Margomulyo, Kecamatan Glenmore, Kabupaten Banyuwangi.

Baca Selengkapnya

Beji Antaboga, Wisata Religi 5 Agama di Kaki Gunung Raung

22 Desember 2022

Beji Antaboga, Wisata Religi 5 Agama di Kaki Gunung Raung

Beji Antaboga dapat ditempuh dua jam perjalanan dari pusat Kota Banyuwangi.

Baca Selengkapnya

Status Gunung Raung Naik Jadi Waspada, Ini Penjelasan Bahayanya

29 Juli 2022

Status Gunung Raung Naik Jadi Waspada, Ini Penjelasan Bahayanya

Badan Geologi akhirnya menaikkan status aktivitas Gunung Raung di Jawa Timur dari Normal menjadi Waspada hari ini, Jumat 29 Juli 2022.

Baca Selengkapnya

Berstatus Normal, Gunung Raung Tiba-tiba Erupsi

28 Juli 2022

Berstatus Normal, Gunung Raung Tiba-tiba Erupsi

Erupsi Gunung Raung bukan disebabkan aktivitas pergerakan magma.

Baca Selengkapnya

5 Destinasi Wisata ini Kerap Jadi Spot Olahraga Paralayang

13 Juni 2022

5 Destinasi Wisata ini Kerap Jadi Spot Olahraga Paralayang

Lima destinasi wisata alam ini sering menjadi lokasi olahraga paralayang. Di mana saja?

Baca Selengkapnya

Gunung Raung Kembali Normal, PVMBG: Pendaki Jangan ke Puncak

10 Agustus 2021

Gunung Raung Kembali Normal, PVMBG: Pendaki Jangan ke Puncak

Gunung Raung alias Rawon merupakan gunung api strato berkaldera setinggi 3.332 meter dari permukaan laut.

Baca Selengkapnya