Zuckerberg Ingin Pengguna WhatsApp Capai 1 Miliar  

Reporter

Editor

S Tri P Bud

Kamis, 20 Februari 2014 08:48 WIB

Pendiri situs jejaring sosial Facebook.com, Mark Zuckerberg tersenyum di kantor pusat Facebook di Palo Alto, California (5 Feb 2007). Salah satu situs jejaring sosial paling besar di dunia ini akan berulang tahun ke 10 pada 4 Februari. ( AP Photo/Paul Sakuma)

TEMPO.CO, San Fransisco - Facebook akhirnya membeli perusahaan pioner layanan pesan mobile, WhatsApp, dengan nilai kesepakatan yang belum pernah terjadi sebelumnya, US$ 19 miliar. Facebook menyatakan akan menjadikan WhatsApp tetap sebagai layanan terpisah, seperti mereka memperlakukan Instagram, yang diberi US$ 715,3 juta dua tahun lalu.

CEO Facebook Mark Zuckerberg bertekad membesarkan WhatsApp sama seperti Facebook. Ia mengatakan WhatsApp berada pada jalur yang benar untuk bisa mengumpulkan lebih dari 1 miliar pengguna. "Sebuah layanan yang mencapai tonggak itu akan menjadi layanan yang berharga," katanya.

Saat ini WhatsApp memiliki lebih dari 450 juta pengguna aktif bulanan. Sebagai perbandingan, Twitter memiliki 241 pengguna pada akhir 2013.

WhatsApp, layanan pesan untuk smartphone, memungkinkan pengguna berbincang dengan orang lain dalam kontak mereka. Layanan ini memungkinkan orang untuk berkirim teks, foto, video, atau rekaman suara melalui Internet. WhatsApp juga memungkinkan orang di luar negeri untuk berkomunikasi tanpa perlu tambahan biaya.

Soal akuisisi, Zuckerberg mengaku bahwa ini adalah keinginannya untuk menghubungkan orang-orang di seluruh dunia. Dia ingin semua orang bisa membagi konten apa pun dengan orang lain tanpa batas. "WhatsApp akan membantu kami mengembangkan layanan itu dan saya harap semua orang di dunia akan menyukainya," kata Mark, seperti dilansir situs The Telegraph.

Ia mengaku memilih WhatsApp karena aplikasi chatting itu sangat sederhana, cepat, dan dapat dipercaya. Ia juga menilai aplikasi yang sudah memiliki 450 juta pengguna ini sudah menjadi kebutuhan harian banyak orang untuk berkomunikasi secara global.

Saham perusahaan terdongkrak US$ 1,12 menjadi US$ 66,94 dalam perdagangan Rabu setelah kesepakatan itu diumumkan.

ABC NEWS | TRIP B





Baca juga:

Facebook Beli WhatsApp Senilai US$19 Miliar
Tifatul: 50 Persen Pelajar Pernah Akses Pornografi
Yahoo Akuisisi Startup Distill
Facebook Kini Beri Banyak Pilihan Jenis Kelamin

Berita terkait

Strategi Lintasarta Dukung Dunia Bisnis

22 Februari 2021

Strategi Lintasarta Dukung Dunia Bisnis

Di 2021, Lintasarta tetap berkomitmen memberikan layanan terbaik untuk berbagai sektor industri.

Baca Selengkapnya

Sempat Diretas, Ditjen Pajak Targetkan Situsnya Pulih Hari Ini

11 Juni 2018

Sempat Diretas, Ditjen Pajak Targetkan Situsnya Pulih Hari Ini

Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan menargetkan pemulihan situsnya yang sempat diretas rampung pada hari ini.

Baca Selengkapnya

Kominfo Blokir 34 Situs Berunsur Radikalisme Selama April 2018

31 Mei 2018

Kominfo Blokir 34 Situs Berunsur Radikalisme Selama April 2018

Kominfo berupaya meminimalkan aksi teror dengan memblokir konten radikalisme.

Baca Selengkapnya

Pangsa Pasar Besar, Situs Perbandingan Harga Priceprice.com Diluncurkan

24 Januari 2018

Pangsa Pasar Besar, Situs Perbandingan Harga Priceprice.com Diluncurkan

Situs perbandingan harga Priceprice.com diluncurkan di Indonesia. Priceprice.com untuk memudahkan pengguna membandingkan harga barang.

Baca Selengkapnya

Situs Om Senang Mirip Nikahsirri.com Hebohkan Belgia

27 September 2017

Situs Om Senang Mirip Nikahsirri.com Hebohkan Belgia

Pihak berwenang Belgia akan mengambil sikap tegas terhadap peredaran situs yang diduga menawarkan pelacuran terselubung.

Baca Selengkapnya

Google Chrome Bakal Memungkinkan Pengguna Membisukan Situs Web

27 Agustus 2017

Google Chrome Bakal Memungkinkan Pengguna Membisukan Situs Web

Google menguji opsi baru yang memungkinkan pengguna membisukan situs web secara permanen di dalam browser Chrome.

Baca Selengkapnya

Ingin Sukses Cari Uang Lewat YouTube? Ada Kiatnya...

10 Agustus 2017

Ingin Sukses Cari Uang Lewat YouTube? Ada Kiatnya...

Salah satu cara yang dipilih generasi Millennial untuk mengekspresikan diri adalah mengunggah materi ke YouTube, tapi kenapa tak semua sukses?

Baca Selengkapnya

Bagaimana Menyusun Kata Sandi yang Anti Pembobolan?

10 Agustus 2017

Bagaimana Menyusun Kata Sandi yang Anti Pembobolan?

Bill Burr, pernah merilis sebuah buku (pedoman) di tahun 2003 lalu berisi kata sandi yang tidak dapat diretas, masih manjurkah?

Baca Selengkapnya

Google, Facebook, Spotify Akan Ikut Aksi Dukung Net Neutrality

12 Juli 2017

Google, Facebook, Spotify Akan Ikut Aksi Dukung Net Neutrality

Perusahaan-perusahaan, seperti Google, Facebook, Spotify, Jumat lalu mengumumkan akan berpartisipasi dalam aksi 12 Juli untuk mendukung net neutrality

Baca Selengkapnya

Ingin Vlog Anda Sekondang Kaesang? Hindari Lima Hal Berikut Ini

7 Juli 2017

Ingin Vlog Anda Sekondang Kaesang? Hindari Lima Hal Berikut Ini

Vlogging menjadi fenomena tersendiri saat ini. Banyak netizen, dari yang belum tekrenal sampai yang kondang macam Kaesang, meramaikan dunia vlog.

Baca Selengkapnya