TEMPO.CO, Jakarta--Pengamat politik dari Charta Politica, Yuniarto Wijaya, berpendapat ada dua tujuan utama para politikus menggunakan media sosial dalam berkampanye. Yuniarto melihat dua tren ini yang paling sering muncul di masa menjelang pemilihan calon legislator.
"Yakni, membuat citra positif dan menjatuhkan lawan politik," kata dia di rumah makan Warung Daun Cikini, Jakarta Pusat, Selasa, 22 Februari 2014.
Yunarto mengatakan, para poltikus paling sering menggunakan media sosial twitter dalam membangun citra positif diri. Tujuannya, menurut Yunarto, jelas untuk menambah konstituen politik.
Hanya saja, kata Yunarto, hal tersebut harus dibarengi dengan branding politik yang baik pula. Artinya, para politikus juga harus menjalankan apa yang mereka ungkapkan di media sosial di dunia nyata.
"Harus ada kesinambungan antara ide di dunia maya dan aksi di grassroot. Itu baru branding politik yang baik," ujarnya.
Sedangkan, Yunarto menyarankan para politikus untuk tidak menyerang lawan politiknya tanpa ada 'senjata' yang bagus. Hampir 70 persen orang di Indonesia membuka akun twitternya setelah bangun tidur. Jadi, tak heran banyak politikus yang ingin mencitrakan dirinya di media sosial satu ini.