Situs Belanja Fashion Dinilai Sulit Berkembang  

Reporter

Rabu, 26 Februari 2014 18:19 WIB

Kakek berusia 72 tahun, Liu Xianping mendadak terkenal di dunia maya karena iseng mengunggah foto-fotonya yang berdandan ala remaja putri di sebuah situs online shop milik cucunya. Dailymail.co.uk

TEMPO.CO, Jakarta - Situs yang menawarkan produk fashion, seperti pakaian dan aksesori, dinilai sulit berkembang di tengah persaingan bisnis jual-beli online atau e-commerce. Sebabnya, barang semacam itu mudah diperoleh di mana saja tanpa harus berselancar di dunia maya terlebih dahulu.

“Sudah sangat banyak situs yang menjual barang retail seperti produk fashion,” kata Chairman Ideoworks Andi S. Budiman di Jakarta, Rabu, 26 Februari 2014.

Menurut dia, salah satu bentuk e-commerce yang berpotensi mendatangkan keuntungan yaitu situs dengan format marketplace. Ini juga menjadi pilihan bagi perusahaan perintis dengan modal terbatas yang baru terjun dalam bisnis tersebut.

Andi mengatakan umumnya perusahaan pemula memilih membuat marketplace yang menjual satu kategori produk atau dikenal sebagai marketplace vertikal. Sedangkan perusahaan dengan modal yang besar lebih leluasa menjual beragam produk. Namun dia mengingatkan tingginya jumlah penyedia marketplace yang menjual beragam kategori produk memicu ketatnya persaingan.

Adapun situs yang menjual kategori produk tertentu, seperti rumah, sepeda motor, penawaran paket wisata, serta tiket konser, memiliki daya tarik yang tinggi bagi pengunjung dunia maya. “Marketplace vertikal masih sangat sedikit, ini bisa jadi peluang yang baik,” ujarnya.

Adapun Presiden dan Direktur Utama Rakuten Belanja Online (RBO) Ryota Inaba mengatakan penjualan produk fashion masih menjadi yang tertinggi dari semua varian penjualan online. Disusul dengan pembelian gadget. (Baca: Produk Fashion Jadi Barang E-Commerce Terlaris)

“Kami sedang memacu pembelian makanan dan minuman pada tahun ini,” kata Inaba di Kota Kasablanka, Jakarta, Selasa kemarin, 25 Februari. Adapun tahun ini, pihaknya juga menargetkan dapat menggandeng 600 merchant untuk bergabung di RBO. (Baca: Tiga Menteri Buka Indonesia Fashion Week 2014)

SATWIKA MOVEMENTI


Berita terkait

2025, Bukalapak Prediksi Uang Beredar di Bisnis Digital USD 130 M

28 Februari 2019

2025, Bukalapak Prediksi Uang Beredar di Bisnis Digital USD 130 M

Bukalapak memperkirakan jumlah uang yang beredar dalam bisnis digital pada tahun 2025 bakal mencapai US$ 130 miliar.

Baca Selengkapnya

Upaya Bukalapak Hadapi Persaingan dengan Ecommerce Dunia

24 November 2018

Upaya Bukalapak Hadapi Persaingan dengan Ecommerce Dunia

Bukalapak bakal menggenjot kualitas dari 4 juta pelapak yang berdagang di platform tersebut.

Baca Selengkapnya

Bekraf Ajak Pegiat Ekonomi Kreatif Belajar Storytelling

3 Oktober 2018

Bekraf Ajak Pegiat Ekonomi Kreatif Belajar Storytelling

Yoseph Payong Masan, Kasubdit Hubungan Antarlembaga Pemerintah Dalam Negeri, Bekraf, Ajak Pegiat Ekonomi Kreatif Belajar Storytelling.

Baca Selengkapnya

Tokopedia Jual 51 Ton Kurma Online Selama Ramadan 2018

14 Juni 2018

Tokopedia Jual 51 Ton Kurma Online Selama Ramadan 2018

Animo warga untuk berbelanja online selama Ramadan meningkat signifikan. Tak hanya Tokopedia, semua perdagangan online menunjukkan peningkatan omzet.

Baca Selengkapnya

Alibaba Kucurkan Lagi Rp 13 Triliun untuk Lazada

28 Juni 2017

Alibaba Kucurkan Lagi Rp 13 Triliun untuk Lazada

Lazada didirikan pada tahun 2012 dengan kantor pusatnya di Singapura

Baca Selengkapnya

Berlibur? Manfaatkan Situs Penyedia Diskon Tiket Pesawat, Hotel

20 Juni 2017

Berlibur? Manfaatkan Situs Penyedia Diskon Tiket Pesawat, Hotel

Dengan memanfaatkan situs penyedia harga tiket pesawat dan hotel, semakin banyak pengeluaran yang bisa dihemat.

Baca Selengkapnya

Jakarta Great Online Sale 2017 Berlangsung Tujuh Hari

14 Juni 2017

Jakarta Great Online Sale 2017 Berlangsung Tujuh Hari

Jakarta Great Online Sale (JGOS) 2017 hadir memberikan diskon
hingga 95 persen.

Baca Selengkapnya

Amazon Diprediksi Dahului Apple Jadi Perusahaan USD 1 Triliun

13 Juni 2017

Amazon Diprediksi Dahului Apple Jadi Perusahaan USD 1 Triliun

Amazon diprediksi bakal mengalahkan Apple dan Google untuk menjadi perusahaan pertama bernilai US$ 1 triliun.

Baca Selengkapnya

Keamanan dan Harga, Dua Hal Penting Saat Anda Belanja Online

10 Juni 2017

Keamanan dan Harga, Dua Hal Penting Saat Anda Belanja Online

Selain faktor keamanan, pertimbangan harga menempati peringkat kedua sebesar 85,5 persen, diikuti oleh kenyamanan 85,1 persen.

Baca Selengkapnya

Berita Teknologi Terbaru: Bukalapak Luncurkan Program BukaEmas  

4 Juni 2017

Berita Teknologi Terbaru: Bukalapak Luncurkan Program BukaEmas  

Bukalapak meluncurkan program BukaEmas, jual beli emas secara online dan murah.

Baca Selengkapnya