Chief Marketing Officer Evercoss, Janto Djojo (kanan) bersama aktris Rianti Cartwright saat launching Elevate A66s, di Jakarta, (3/3). Tempo/Satwika Gemala Movementi
TEMPO.CO, Jakarta - Chief Marketing Officer Evercoss Janto Djojo mengatakan kategori ponsel new entry dengan harga terjangkau masih menjadi andalan Evercoss dalam menjual produknya. Salah satu yang menjadi andalan mereka adalah ponsel pintar Evercoss A7T yang harga per unitnya dibanderol Rp 750 ribu.
"Kami menargetkan jumlah penjualannya mencapai satu juta unit tahun ini," ujar Janto di Jakarta, Senin, 3 Maret 2014.
Sejak meluncurkan A7T pada awal tahun ini, Evercoss sudah memesan 30 ribu unit ponsel dari Cina. Dalam memesan produknya, perusahaan ini menggandeng beberapa manufaktur dari Negeri Tirai Bambu tersebut.
Janto menyebutkan produk Evercoss yang paling disukai masyarakat adalah ponsel pintar dengan rentang harga Rp 750 ribu hingga Rp 1 juta. Meski harga ponsel itu murah, dia mengklaim kualitasnya tidak kalah dengan ponsel pintar pada umumnya.
Untuk memacu penjualan produknya, strategi pemasaran yang dilakukan Evercoss yaitu beriklan lewat televisi. Tahun ini mereka kembali menjadi sponsor program Indonesian Idol. Menurut Janto, iklan televisi sangat efektif mendorong penjualan ponsel Evercoss kategori new entry dan menengah. Sedangkan untuk produk premium, Evercoss beriklan melalui media cetak.
Direktur Utama PT Aries Indo Global selaku pemegang merek Evercoss, Edward Sofiananda, enggan menyebutkan berapa dana yang dianggarkan untuk belanja iklan. "Indonesian Idol efeknya besar, tetapi belanja iklan tidak besar" katanya.
Dia menyebutkan tahun ini total belanja iklan Evercoss meningkat 30 persen dibanding tahun lalu. Selain melalui televisi, Evercoss juga giat berpromosi lewat jenis media lainnya.