Tidur Setelah Belajar Ternyata Bantu Otak Berkembang

Reporter

Sabtu, 7 Juni 2014 07:49 WIB

Seorang sisiwa tertidur saat mengikuti doa bersama dan dzikir jelang Ujian Nasional (UN) di SMKN 8 Makassar, Sulsel (12/4). Doa tersebut bertujuan untuk menyiapkan mental siswa sekaligus dilancarkan dalam mengikuti Ujian Nasional pada Senin (14/4) mendatang. TEMPO/Iqbal Lubis

TEMPO.CO, New York - Tidur yang nyenyak setelah belajar ternyata jauh lebih baik bagi otak. Para peneliti di NYU Langone Medical Center menemukan bahwa tidur setelah belajar membantu pertumbuhan dendritic spine, serabut saraf yang menghubungkan sel otak. Serabut itu berfungsi menyalurkan informasi antarsinapsis, persimpangan yang menjadi tempat pertemuan neuron.

Tidur bisa memperkuat memori baru. Belajar dan tidur menyebabkan perubahan pada motor korteks, salah satu bagian otak yang bertanggung jawab terhadap gerakan. "Sudah lama diketahui bahwa tidur berperang penting dalam belajar dan mengingat. Anda tak bisa belajar dengan baik jika kurang tidur," kata peneliti senior Wen-biao Gan, profesor bidang neuroscience dan fisiologi di NYU Langone Medical Center.

Laporan yang dimuat dalam Science, 5 Juni 2014, menyebutkan tidur membantu neuron membentuk koneksi khusus pada cabang dendritic yang memfasilitasi ingatan jangka panjang. "Variasi belajar juga membentuk sinapsis di cabang yang berbeda pada neuron yang sama," kata Gan. "Belajar menyebabkan perubahan struktur tertentu di otak."

Saat manusia tidur, otak sebenarnya tetap bekerja. Sel otak menyimpan memori dari informasi yang kita pelajari saat terjaga lalu mengulangnya lagi pada saat tidur. Saat tidur nyenyak, proses di otak juga melambat. Kondisi ini membantu manusia membentuk dan menyusun ulang memori baru. Riset yang dilakukan Dr Gan dan koleganya menunjukkan proses yang menyebabkan adanya proses perubahan struktural di otak.

Mereka melakukan studi dengan melibatkan mencit yang gennya direkayasa. Kinerja neuron otak mencit bisa dideteksi dengan adanya protein berpendar. Menggunakan mikroskop khusus, mereka melacak pendar protein itu di motor korteks dan memetakan pertumbuhan dendritic spine. Mereka juga mengamati kinerja otak tikus yang diberi beragam latihan permainan.

Tipe latihan yang dipelajari tikus itu memicu pertumbuhan sinapsis dan hubungan antarsel otak. Kondisi ini menjadi gambaran pada proses di otak manusia. Dr Gan mengatakan saat manusia belajar hal baru, neuron akan membangun koneksi baru pada cabang tertentu. "Pengaktifan neuron selama tidur sangat penting untuk membangun jaringan khusus dalam motor korteks," kata Dr Gan.

SCIENCEDAILY | GABRIEL WAHYU TITIYOGA

Terpopuler:

Pria Australia Klaim Tiduri Ratusan Gadis di Bali
Baca Eksepsi Hari Ini, Anas Janji Serang SBY
Dinikahi Putri Jepang, Pria Biasa Ini Pendeta
Pelecehan Seksual, JIS Kecewa Dua Gurunya Diungkap
Ponsel Pintar Xiaomi Meluncur Agustus di Indonesia

Berita terkait

BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo

26 November 2023

BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo

BRIN memberikan penghargaan tertinggi kepada periset Indonesia yang berprestasi, dan kepada tokoh yang telah memberikan andil kemajuan iptek.

Baca Selengkapnya

Jokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti

19 Agustus 2023

Jokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti

Jokowi mendorong pelajar Muhammadiyah untuk memiliki kemampuan iptek dan juga budi pekerti yang baik

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045

15 Juni 2023

Jokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045

Presiden Joko Widodo alias Jokowi membeberkan tiga hal penting yang menjadi acuan menuju visi Indonesia Emas 2045. Simak detailnya.

Baca Selengkapnya

Memahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya

10 Desember 2022

Memahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya

Dengan adanya globalisasi, segala aktivitas manusia semakin mudah. Namun lihat juga dampak negatif dan positifnya.

Baca Selengkapnya

Di Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis

3 Desember 2022

Di Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis

Jokowi meminta para guru memastikan anak didiknya menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi

Baca Selengkapnya

Siti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya

25 November 2022

Siti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya

MPR membuka pintu lebar-lebar kepada seluruh elemen bangsa termasuk para mahasiswa untuk berkunjung dan mendapatkan semua informasi.

Baca Selengkapnya

BRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan

10 November 2022

BRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan

Penghargaan Habibie Prize 2022 diberikan pada empat ilmuwan yang memberikan kontribusi di bidang iptek dan inovasi.

Baca Selengkapnya

Presiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek

4 November 2022

Presiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek

Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menyelenggarakan Symposium on State Ideology and International Conference on Digital Humanities 2022 di Institut Teknologi Bandung.

Baca Selengkapnya

Pemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional

20 April 2022

Pemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional

Ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi (Iptekin) telah menjadi salah satu faktor utama bagi negara-negara maju dalam mempercepat program pembangunan nasional di berbagai sektor, terlebih pada sektor pembangunan ekonomi berbasis pengetahuan.

Baca Selengkapnya

Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia

20 April 2022

Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia

Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia

Baca Selengkapnya