TEMPO.CO, Jakarta - Aplikasi berbasis kuliner asal negeri sendiri, Qraved, dibuat karena kebiasaan orang Indonesia saat menikmati sajian kuliner. Tujuannya simpel, yaitu agar orang bisa langsung makan di restoran tanpa khawatir kehabisan tempat.
“Kami ingin menghadirkan one stop solution untuk menciptakan pengalaman yang baik,” ujar Manajer Pemasaran PT Eatiki, sebagai pengembang Qraved, Ivan Aditya pada Kamis lalu.
Menurut Ivan, Qraved melakukan survei mengenai kegemaran masyarakat berbagi informasi lewat media sosial mengenai kuliner. Ternyata sangat banyak hashtag atau tagar serta foto bertema kuliner yang beredar di Twitter dan Instagram.
Ia mengatakan informasi yang banyak tersebar di sosial media itu kemudian dibuat dalam sebuah aplikasi. Tidak lagi sekadar mengunggah foto, tapi juga dilengkapi dengan informasi atau rekomendasi mengenai suatu restoran.
Nah, selain menawarkan kemudahan reservasi, Qraved membagi detail informasi tentang restoran. Saat in, restoran yang menjadi mitra Qraved antara lain Ivy Bistro, Cassis, dan Tao Bar.
Untuk sementara, Qraved baru menghadirkan solusi kuliner di Jakarta. "Ada rencana untuk kota lain, tapi kami masih fokus di user experience,” tuturnya.
Qraved tersedia dalam format situs dan aplikasi di perangkat bergerak berbasis Android dan iOS. Saat ini jumlah pengguna Qraved mencapai 70 ribu. Adapun situsnya per hari disambangi 7-10 ribu pengunjung. “Puncak kunjungan biasanya saat tanggal gajian,” kata Ivan.
Untuk memacu jumlah pengguna, Qraved bekerja sama dengan penyedia layanan instan, yakni Line, serta beriklan lewat media massa. Bulan lalu, Qraved juga mengadakan acara kuliner bertajuk Eat Jakarta.