TEMPO.CO, Jakarta - Untuk memacu penggunaan Internet, khususnya di jaringan 3G, Telkomsel memperluas sasaran program bundling dengan produsen telepon pintar. Jika sebelumnya bundling ditujukan bagi produk kelas premium, kali ini Telkomsel berfokus pada produk kelas menengah.
"Segmen pasar produk dengan harga Rp 1-2 juta sedang sangat tumbuh," ujar General Manager Device Bundling and Customization Telkomsel Arief Pradetya di Jakarta, Rabu, 18 Juni 2014.
Menurut dia, konsumen yang membeli ponsel pintar dengan rentang harga tersebut umumnya merupakan pengguna pemula. Sebelumnya, mereka menggunakan ponsel fitur. Perluasan pasar tersebut diharapkan dapat mengedukasi masyarakat yang belum menggunakan ponsel pintar. "Telkomsel memberikan benefit berupa data plan," ucap Arief.
Perluasan target bundling tersebut juga diharapkan dapat meningkatkan jumlah pengguna ponsel fitur yang bermigrasi ke ponsel pintar. Data Telkomsel hingga Mei 2014 menyebutkan perangkat yang menggunakan Telkomsel berjumlah 123,4 juta. (Baca:Pelanggan Telkomsel Android Lampaui Blackberry)
Dari jumlah tersebut, sebanyak 53,5 juta merupakan ponsel fitur. Sedangkan basic phone berjumlah 24,4 juta. Adapun ponsel pintar berjumlah 28,2 juta. Sedangkan sisanya terdiri atas sabak digital dan modem. Saat ini total pengguna aktif Telkomsel berjumlah sekitar 135 juta.
Untuk mendukung perluasan sasaran bundling ini, Telkomsel bermitra dengan Samsung. Ponsel pintar yang bakal dijual lewat program ini antara lain Galaxy Star dan Galaxy Y Neo. Keduanya termasuk kategori ponsel pintar pemula. Sebelumnya, program semacam itu dilaksanakan untuk memasarkan Galaxy S5.(Baca:Telkomsel Luncurkan Ponsel Cerdas Murah)
Vice President Samsung Electronics Indonesia Andreas Rompis mengatakan kerja sama ini dapat mendorong digitalisasi di Indonesia. "Kami memilih bermitra dengan Telkomsel karena pangsa pasarnya paling besar di Indonesia," katanya di tempat yang sama. Simak berita tekno lainnya di sini.
