Apple dan Google Rambah Teknologi Otomotif
Editor
Martha Warta Silaban
Selasa, 1 Juli 2014 15:04 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Industri otomotif kini tampaknya menjanjikan bagi pemain besar teknologi seperti Apple dan Google. Keduanya berlomba-lomba menghadirkan software alias peranti lunak agar orang dapat semakin nyaman berkendara.
Maret lalu, Apple mengumumkan CarPlay, sebuah konsep yang memanfaatkan versi khusus dari sistem operasi iOS. Pengguna dapat menghubungkan telepon cerdas melalui kabel lightning, kemudian akan muncul menu pengaturan di layar yang ditempatkan di dashboard kendaraan. Cukup berikan perintah melalui Siri untuk menunjukkan arah, memutar musik, menelepon, serta menulis pesan.
“CarPlay dirancang untuk memberikan keamanan bagi penggunanya, terlebih bagi orang yang sering menelepon saat berkendara,” tulis Time, Selasa, 1 Juli 2014.
Peranti lunak tersebut rupanya mulai dilirik oleh produsen otomotif, antara lain Honda dan Volvo. Namun Apple belum mengumumkan secara resmi perihal kemitraan tersebut. Selain menggandeng Apple, Keduanya juga dikabarkan sudah melakukan penjajakan dengan Google yang menghadirkan teknologi serupa lewat Android.
Bagaimana dengan Google? Raksasa teknologi ini juga baru memperkenalkan Android Auto, lewat ajang Android I/O di San Fransisco, Amerika Serikat. Tidak seperti Google yang menggunakan kabel, Android Auto memanfaatkan micro-USB. Kesamaan konsep ini dengan CarPlay, yakni perintah juga dilakukan lewat suara. Fitur andalannya tentu saja Google Maps sebagai penunjuk arah.
Senior Direktur Program Laboratorium Honda di Silicon Valley, Naoki Sugimoto, mengatakan butuh waktu lima tahun untuk bisa mengembangkan kendaraan baru yang dioperasikan lewat sistem operasi mobile. “Honda telah melakukan uji coba untuk mengintegrasikan Android Auto,” ujarnya.
Sugimoto melanjutkan, Honda tengah merampungkan proses penggabungan arsitektur peranti lunak dengan perangkat keras. “Jadi, selama lima tahun ke depan, kita dapat menunggu adanya fitur baru,” katanya.
Meskipun memanfaatkan sistem operasi mobile, nantinya, konsep tersebut akan digabungkan dengan fitur yang diciptakan oleh produsen kendaraan, seperti informasi cuaca, serta koneksi Bluetooth. Intinya, kendaraan pintar bakal terdiri dari built-in system. “Anda akan tetap memanfaatkan teknologi di kendaraan, namun jika ingin lebih canggih, gunakanlah sistem operasi,” ujar Time.
Meskipun canggih, namun CarPlay dan Android Auto bukan tanpa kritik. Konsep tersebut dipertanyakan lantaran ada keterbatasan daya tahan baterai di ponsel. Terlalu sering mengisi baterai juga bisa berdampak buruk bagi ponsel.
Adapun Apple dan Google mengklaim konsep kendaraan pintar tersebut siap diperkenalkan akhir tahun ini. Dalam menyediakan fitur dan konten, keduanya pun menggandeng para pengembang aplikasi digital. Bocoran menyebutkan konten buatan pihak ketiga, antara lain aplikasi streaming musik dan video.
TIME | SATWIKA MOVEMENTI
Terpopuler
Politikus Ini Masih Sakit Hati kepada Demokrat
Buruh Prabowo Tagih Tunggakan 6 Bulan Gaji
Gunung Sinabung Meletus, Tidak Ada Korban Jiwa
Manusia Takut Pada Sesuatu yang Mendekat