Asteroid Ubah Total Muka Bumi  

Reporter

Jumat, 1 Agustus 2014 12:59 WIB

www.aeronoticias.com.pe

TEMPO.CO, Arizona - Perubahan kontur bumi dipengaruhi oleh hunjaman asteroid-asteroid. Penelitian dari Arizona State University menunjukkan permukaan bumi berubah total seusai dihantam asteroid-asteroid raksasa sekitar empat miliar tahun silam. Dalam pemodelan menggunakan data terestrial dan bulan modern diketahui ada perubahan yang signifikan pada lapisan paling atas bumi.

"Dengan melihat masa kini, kita punya perkiraan linimasa cukup akurat tentang apa yang terjadi di masa awal bumi selama 500 juta tahun. Proses pergeseran lempeng tektonik dan aktivitas vulkanik nyaris serupa dengan apa yang terjadi pada miliaran tahun lalu," kata Lindy Elkins-Tanton, Direktur School of Earth and Space Exploration, Arizona State University.


Laporan riset yang dimuat Nature, 31 Juli 2014, menyebutkan ada periode yang masih sedikit diketahui sekitar 500 juta tahun pertama di awal pembentukan bumi. Masa itu disebut hadean atau neraka karena kondisi bumi diasumsikan sangat panas dengan aktivitas vulkanik sangat tinggi dan lelehan magma yang menutupi permukaan.

Model formasi terestrial yang dibuat mengindikasikan bumi melewati rangkaian fase perubahan besar. Pertama, pertumbuhan planet lebih dari puluhan juta tahun. Lalu ada hantaman raksasa yang berujung pada terbentuknya bulan. Kemudian ada rangkaian ledakan akhir ketika asteroid-asteroid raksasa, satu di antaranya memusnahkan dinosaurus, secara periodik menghantam bumi purba.

Hantaman asteroid raksasa itu mempengaruhi evolusi geologi. Empat miliar tahun lalu permukaan bumi dibentuk oleh hantaman-hantaman dahsyat asteroid yang membuat air laut mendidih dan menguap ke atmosfer. Berdasarkan data geokimia, temuan ini cocok dengan klaim adanya air likuid di permukaan bumi sekitar 4,3 miliar tahun lalu.

"Empat miliar tahun lalu, tak ada area besar di bumi yang lolos dari hantaman asteroid raksasa serta dampaknya," kata Simone Marchi, peneliti dari Solar System Exploration Research Virtual Institute milik Badan Antariksa Amerika Serikat.

Hantaman asteroid juga berdampak pada ekosistem yang ada. Peneliti memperkirakan paling tidak ada empat obyek yang lebarnya lebih dari 900 kilometer menghantam bumi di masa hadean. Hantaman itu menyebabkan sterilisasi global. Selanjutnya, ada tiga hingga tujuh obyek yang lebarnya hampir 500 kilometer kembali menghantam bumi menyebabkan penguapan masif secara global.

Marchi mengatakan pada masa itu jeda antar benturan besar cukup lama untuk memicu kondisi kembali sejuk, meski cuma dalam skala lokal. "Bentuk kehidupan apa pun di masa hadean tampaknya cukup kuat bertahan pada tempeteratur tinggi dan hidup di balik kerak bumi di lautan," katanya.

EUREKALERT | SCIENCEDAILY | GABRIEL WAHYU TITIYOGA

Berita terkait

BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo

26 November 2023

BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo

BRIN memberikan penghargaan tertinggi kepada periset Indonesia yang berprestasi, dan kepada tokoh yang telah memberikan andil kemajuan iptek.

Baca Selengkapnya

Jokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti

19 Agustus 2023

Jokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti

Jokowi mendorong pelajar Muhammadiyah untuk memiliki kemampuan iptek dan juga budi pekerti yang baik

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045

15 Juni 2023

Jokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045

Presiden Joko Widodo alias Jokowi membeberkan tiga hal penting yang menjadi acuan menuju visi Indonesia Emas 2045. Simak detailnya.

Baca Selengkapnya

Memahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya

10 Desember 2022

Memahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya

Dengan adanya globalisasi, segala aktivitas manusia semakin mudah. Namun lihat juga dampak negatif dan positifnya.

Baca Selengkapnya

Di Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis

3 Desember 2022

Di Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis

Jokowi meminta para guru memastikan anak didiknya menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi

Baca Selengkapnya

Siti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya

25 November 2022

Siti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya

MPR membuka pintu lebar-lebar kepada seluruh elemen bangsa termasuk para mahasiswa untuk berkunjung dan mendapatkan semua informasi.

Baca Selengkapnya

BRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan

10 November 2022

BRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan

Penghargaan Habibie Prize 2022 diberikan pada empat ilmuwan yang memberikan kontribusi di bidang iptek dan inovasi.

Baca Selengkapnya

Presiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek

4 November 2022

Presiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek

Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menyelenggarakan Symposium on State Ideology and International Conference on Digital Humanities 2022 di Institut Teknologi Bandung.

Baca Selengkapnya

Pemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional

20 April 2022

Pemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional

Ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi (Iptekin) telah menjadi salah satu faktor utama bagi negara-negara maju dalam mempercepat program pembangunan nasional di berbagai sektor, terlebih pada sektor pembangunan ekonomi berbasis pengetahuan.

Baca Selengkapnya

Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia

20 April 2022

Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia

Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia

Baca Selengkapnya