Ratusan Peminat Tertantang Ekspedisi Sumba  

Reporter

Sabtu, 2 Agustus 2014 05:51 WIB

Ekspedisi Sumba. (marketeers)

TEMPO.CO, Bandung: Ekspedisi Sumba 2014 menarik minat 200 orang peserta lebih dari berbagai daerah di Indonesia. Tak sekedar berpetualang di alam bersama adat dan budaya masyarakat pulau setempat, ekspedisi itu menantang peserta untuk menjalankan program sosial dengan menghimpun dana dari masyarakat luas. Petualangan yang dihelat Humanistisch Instituut voor Ontwikkelingssamenwerking (Hivos) itu akan berlangsung mulai 29 Agustus hingga 8 September 2014.

Staf komunikasi organisasi pembangunan nirlaba non-pemerintah dari Belanda tersebut, Dewi Suciati, mengatakan pihaknya akan menyaring peserta berusia 20 tahun ke atas itu menjadi 4 orang dari Indonesia dan 4 orang dari Belanda. Mereka akan ditempatkan di desa-desa dan tinggal dengan masyarakat. “Peserta sekarang lebih ramai dibanding tahun lalu. Orang Sumba pun ada yang mau ikut,” kata dia, Jumat, 1 Agustus 2014.

Menurut Dewi, peserta nantinya harus siap hidup dalam keterbatasan sumber listrik. Saat ini, baru beberapa fasilitas penting yang dialiri listrik oleh PT PLN. Sebagian dari banyak desa, kini mulai merasakan sedikit listrik hasil kemitraan Hivos dengan berbagai pihak. “Misalnya dari pembangkit listrik mikrohidro, biogas, kincir angin, dan tenaga surya,” dia berujar. (Baca juga: Pulau Sumba Kembangkan Beragam Energi Alternatif)

Ekspedisi itu bagian dari kampanye iklim dan energi yang bertujuan untuk mengalihkan konsumsi energi menjadi 100 persen energi terbarukan di seluruh dunia. Ekspedisi juga untuk menggalang dukungan publik di Belanda dan Indonesia bagi akses energi terbarukan di negara berkembang, khususnya di Pulau Sumba. “Sumba dipilih karena infrastruktur seperti bandara dan jalan sudah ada untuk mengangkut peralatan pembangkit listrik,” kata Dewi.

Listrik yang dihasilkan dari pembangkit energi terbarukan itu umumnya masih minim. Misalnya, untuk tiap rumah di sebuah desa hanya bisa untuk menyalakan 4 buah lampu dari petang hingga sebelum tengah malam. (Baca juga: Sumba, Jadi Ikon Energi Terbarukan)

Seorang peserta ekspedisi, Sheila Kartika, mengatakan tahun lalu ia dan timnya ditempatkan di Desa Dikira, Wewewa Timur, Sumba Barat Daya. Kesehariannya sebagai warga Jakarta, berubah selama di sana. Karena sumber air sedikit, peserta jadi jarang mandi. Kecuali saat mereka menemukan sungai atau air terjun. “Sumber listrik juga jarang, suka berebut kalau mau mengisi ulang baterai telepon,” kata dia.

ANWAR SISWADI

Terpopuler:
Pemakan Semut, Tampak Lemah tapi Mematikan
Gurita Ini Mengerami Telurnya Lebih dari 4 Tahun
Asteroid Ubah Total Muka Bumi
Pemburu Badak Afrika Divonis 77 Tahun Penjara

Berita lain:

Ini Baterai Isi Ulang Tercepat di Dunia
Ini Teknik Mengetahui Dalang di Balik Situs Palsu
Apple Bantah Gunakan Program Mata-mata

Berita terkait

BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo

26 November 2023

BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo

BRIN memberikan penghargaan tertinggi kepada periset Indonesia yang berprestasi, dan kepada tokoh yang telah memberikan andil kemajuan iptek.

Baca Selengkapnya

Jokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti

19 Agustus 2023

Jokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti

Jokowi mendorong pelajar Muhammadiyah untuk memiliki kemampuan iptek dan juga budi pekerti yang baik

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045

15 Juni 2023

Jokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045

Presiden Joko Widodo alias Jokowi membeberkan tiga hal penting yang menjadi acuan menuju visi Indonesia Emas 2045. Simak detailnya.

Baca Selengkapnya

Memahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya

10 Desember 2022

Memahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya

Dengan adanya globalisasi, segala aktivitas manusia semakin mudah. Namun lihat juga dampak negatif dan positifnya.

Baca Selengkapnya

Di Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis

3 Desember 2022

Di Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis

Jokowi meminta para guru memastikan anak didiknya menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi

Baca Selengkapnya

Siti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya

25 November 2022

Siti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya

MPR membuka pintu lebar-lebar kepada seluruh elemen bangsa termasuk para mahasiswa untuk berkunjung dan mendapatkan semua informasi.

Baca Selengkapnya

BRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan

10 November 2022

BRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan

Penghargaan Habibie Prize 2022 diberikan pada empat ilmuwan yang memberikan kontribusi di bidang iptek dan inovasi.

Baca Selengkapnya

Presiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek

4 November 2022

Presiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek

Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menyelenggarakan Symposium on State Ideology and International Conference on Digital Humanities 2022 di Institut Teknologi Bandung.

Baca Selengkapnya

Pemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional

20 April 2022

Pemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional

Ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi (Iptekin) telah menjadi salah satu faktor utama bagi negara-negara maju dalam mempercepat program pembangunan nasional di berbagai sektor, terlebih pada sektor pembangunan ekonomi berbasis pengetahuan.

Baca Selengkapnya

Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia

20 April 2022

Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia

Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia

Baca Selengkapnya