TEMPO.CO, Jakarta - Aplikasi reservasi kendaraan premium Uber meluncur di Indonesia, khususnya di Jakarta. Uber melayani pemesanan kendaraan pribadi yang disesuaikan dengan selera konsumen. Pilihan kendaraan yang tersedia pun tergolong mewah, mulai Toyota Innova hingga Mercedes Benz S-Class.
“Kami ingin menghadirkan layanan kendaraan alternatif dengan kenyamanan dan pengalaman yang menyenangkan,” ujar Manajer Regional Uber Asia Tenggara Mike Brown di Jakarta, Rabu,13 Agustus 2014.
Mike juga sekaligus ingin mengubah persepsi yang menganggap Uber sebagai perusahaan transportasi. Dia menyebutkan Uber adalah sebuah platform e-commerce yang menawarkan produk berupa jasa.
Uber terbilang lengkap karena bisa digunakan pada perangkat berbasis iOS, Android, Windows Phone, dan BlackBerry. Seperti umumnya aplikasi reservasi, pengguna tinggal menentukan lokasi tujuan dan menentukan waktunya. Tarif yang dikenakan terdiri dari tarif dasar sebesar Rp 7.000 ditambah tarif per menit sebesar Rp 500 dan per kilometer Rp 2.850.
Selain itu, pengguna dapat memberikan penilaian terhadap pengemudi dengan membubuhkan tanda bintang. “Sebab, kami juga mengharapkan adanya feedback dari konsumen,” ucap Mike.
Di Indonesia, Uber menggandeng perusahaan atau operator yang bergerak pada bidang penyewaan mobil. Mike menyebutkan mitranya di Indonesia adalah perusahaan yang sudah lama ada sebelum Uber hadir di Tanah Air.
Adapun metode pembayarannya disesuaikan di setiap negara. Di Indonesia, metode pembayaran yang berlaku adalah kartu kredit dan kartu debit. “Kami paham karena belum seluruh masyarakat Indonesia menggunakan kartu kredit,” ucap Head of Expansion Uber Asia Chan Park di tempat yang sama.
Target konsumen Uber adalah masyarakat yang aktif menggunakan telepon pintar, yang ingin menikmati layanan kendaraan alternatif. Uber yang didirikan pada 2010 saat ini sudah tersedia di 160 kota di 40 negara. Chan menyebutkan kemungkinannya untuk menghadirkan Uber di kota lain di Indonesia.
SATWIKA MOVEMENTI
Berita Terpopuler
Novela Saksi Prabowo Doakan Israel
Kenaikan Gaji PNS Jadi Pilot Project Jokowi
Begini Robin Williams Saat Pertama Ditemukan
Tim Hukum Jokowi Percaya Diri Soal Saksi Prabowo
Saksi Prabowo Mengaku ke MK Telah Diancam
'Presiden ISIS' Ditangkap di Cilacap
Berita terkait
2025, Bukalapak Prediksi Uang Beredar di Bisnis Digital USD 130 M
28 Februari 2019
Bukalapak memperkirakan jumlah uang yang beredar dalam bisnis digital pada tahun 2025 bakal mencapai US$ 130 miliar.
Baca SelengkapnyaUpaya Bukalapak Hadapi Persaingan dengan Ecommerce Dunia
24 November 2018
Bukalapak bakal menggenjot kualitas dari 4 juta pelapak yang berdagang di platform tersebut.
Baca SelengkapnyaBekraf Ajak Pegiat Ekonomi Kreatif Belajar Storytelling
3 Oktober 2018
Yoseph Payong Masan, Kasubdit Hubungan Antarlembaga Pemerintah Dalam Negeri, Bekraf, Ajak Pegiat Ekonomi Kreatif Belajar Storytelling.
Baca SelengkapnyaTokopedia Jual 51 Ton Kurma Online Selama Ramadan 2018
14 Juni 2018
Animo warga untuk berbelanja online selama Ramadan meningkat signifikan. Tak hanya Tokopedia, semua perdagangan online menunjukkan peningkatan omzet.
Baca SelengkapnyaKinerja Anjlok, Ini Rencana Bisnis Taksi Express
8 Oktober 2017
Kinerja keuangan operator taksi Express , PT Express Trasindo Utama Tbk, pada semester pertama 2017, turun hingga 57 persen.
Baca SelengkapnyaMTI Jelaskan Penyebab Laba Industri Taksi Semakin Kecil
6 Oktober 2017
Ketua Dewan Pakar Masyarakat Transportasi Indonesia Danang Parikesit mengatakan margin atau laba industi taksi semakin lama semakin kecil.
Baca SelengkapnyaPendapatan Turun 50 Persen, Ini Curhatan Sopir Taksi Express
6 Oktober 2017
Pendapatan sopir taksi Express menurun 50 persen dalam setahun terakhir.
Baca SelengkapnyaTokopedia Gandeng Uber Integasikan Layanan Pesan Kendaraan
4 Oktober 2017
Nantinya pelanggan bisa memesan Uber lewat Tokopedia.
Baca SelengkapnyaDugaan Suap Uber Indonesia ke Polisi, Polri Masih Mendalami
20 September 2017
Polri mendalami dugaan suap yang dilakukan Uber Indonesia ke polisi.
Baca SelengkapnyaDiduga Lakukan Penyuapan, Uber Diselidiki di AS
30 Agustus 2017
Departemen Kehakiman AS dilaporkan telah mulai menyelidiki apakah manajer di Uber melanggar undang-undang AS yang melawan penyuapan pejabat asing.
Baca Selengkapnya