Serat Optik Bawah Laut Google 'Diminati' Hiu  

Reporter

Editor

Indah Pratiwi

Sabtu, 16 Agustus 2014 07:54 WIB

Di dalam ruang jaringan kampus Google, jaringan serat optik yang menghubungkan situs-situs Google dapat bekerja pada kecepatan lebih dari 200 ribu kali lebih cepat dari pada koneksi Internet rumahan. Google.com

TEMPO.CO, California - Raksasa Internet Google memastikan jaringan kabel serat optik di dasar laut mereka aman. Seperti dilansir Wired, Google Product Manager, Dan Belcher, mengatakan kepada wartawan dalam acara marketing Google di Boston pekan lalu bahwa perusahaan memastikan kabel mereka dibungkus dengan lapisan pelindung demi mencegah hiu mengunyah dan memutus kabel.

"Adalah prosedur standar untuk pelapisan kabel bawah laut, yakni memastikan sejumlah langkah agar hewan di laut tidak melukai atau dilukai oleh kabel itu," katanya.

Menurut data Komite Perlindungan Kabel Internasional, gigitan pada kabel oleh ikan hiu dan ikan-ikan lain tetap menjadi masalah untuk kabel bawah laut. Pada 1980-an, kabel serat optik di dasar samudra terpotong empat kali. Para periset menuding hiu buaya bertanggung jawab atas insiden itu setelah menemukan gigi mereka tersangkut di kabel.

Para pakar di Komite itu mengaku tidak mengerti mengapa hiu begitu tertarik mengigit kabel. Beberapa menduga mungkin itu disebabkan medan elektromagnetik dari kabel yang menyalurkan data saat bertemu arus laut. Hiu, seperti hewan lainnya, bisa mendeteksi medan magnet dan mereka juga memiliki sensor tegangan listrik mini di dalam mulut yang mereka gunakan untuk mendeteksi mana kawan dan lawan.

Penjelasan sederhana datang dari seorang profesor dari Laboratorium Hiu, Long Beach, di California State University, Chris Lowe. "Mereka sekadar penasaran," ujarnya. "Jika Anda memiliki semacam plastik di lautan sana berbentuk mirip kabel, maka ada peluang mereka menggigitnya pula."

Masalahnya, meski si hiu sedikit melakukan eksplorasi, itu sudah cukup menimbulkan perkara serius. "Sedikit gigitan saja sudah bisa menembus jaket pelapis, merusak serat optik dan Anda punya masalah besar," kata Lowe.

Kasus paling kini terjadi tak lama usai Badai Katrina tempo hari ketika para teknisi dari Level 3 Communication di AS berpapasan dengan hiu sepanjang satu meter di sekitar pagar pelindung kabel serat optik milik perusahaan.

Seiring ambisi Google meluaskan kekaisaran online-nya, kabel bawah laut kian memiliki bagian penting. Perusahaan telah berinvestasi besar dalam dua jaringan kabel bawah laut utama yang menghubungkan Amerika Serikat bagian barat dengan Asia. Jalur kabel ketiga yang melebarkan jaringan Google di Asia juga sedang digarap.

WIRED | INDAH P

Berita terkait

Google Kembali Melakukan PHK, Ini Alasannya

9 hari lalu

Google Kembali Melakukan PHK, Ini Alasannya

Dalam beberapa bulan terakhir Google telah melakukan PHK sebanyak 3 kali, kali ini berdampak pada 28 karyawan yang melakukan aksi protes.

Baca Selengkapnya

56 Siswa SMK Ini Jalani Program Backpacker dari Sekolahnya ke 20 Negara

26 hari lalu

56 Siswa SMK Ini Jalani Program Backpacker dari Sekolahnya ke 20 Negara

Selain mencari pengalaman dan ilmu di kampus-kampus tujuan, siswa santri ini juga membagikan ilmu dan pengetahuan di bidang teknologi informasi.

Baca Selengkapnya

Prabowo Tegas di Debat Capres Mau Bangun Pabrik Ponsel, Pengamat: TKDN-nya Saja

6 Februari 2024

Prabowo Tegas di Debat Capres Mau Bangun Pabrik Ponsel, Pengamat: TKDN-nya Saja

Barangkali tak dibayangkan Prabowo, pengamat telekomunikasi yang pernah bekerja di Jerman ini sebut bikin pabrik ponsel di Indonesia tidak mudah.

Baca Selengkapnya

Janji Capres Bangun Teknologi Informasi, Peneliti TII: Perlu Insentif dan Kebebasan Ekonomi

5 Februari 2024

Janji Capres Bangun Teknologi Informasi, Peneliti TII: Perlu Insentif dan Kebebasan Ekonomi

Pemerintah perlu menyediakan insentif untuk membangun dan memperkuat teknologi informasi di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Tiga Capres soal Teknologi Informasi: Dari Bangun Pabrik hingga Penguatan SDM

5 Februari 2024

Tiga Capres soal Teknologi Informasi: Dari Bangun Pabrik hingga Penguatan SDM

Dalam debat kelima Ahad malam, tiga Capres menjelaskan pandangannya soal kedaulatan teknologi informasi.

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno: Tunggakan Uang Kuliah di ITB, Prabowo Mau Tambah Dokter

5 Februari 2024

Top 3 Tekno: Tunggakan Uang Kuliah di ITB, Prabowo Mau Tambah Dokter

Berita dari ITB puncaki Top 3 Tekno terkini. Tapi yang mendominasi adalah berita dari debat capres yang bahas teknologi informasi dan kesehatan.

Baca Selengkapnya

Teknologi Informasi di Debat Capres, Pakar di ITB Sebut 3 Tantangan Rezim Baru

4 Februari 2024

Teknologi Informasi di Debat Capres, Pakar di ITB Sebut 3 Tantangan Rezim Baru

Pakar teknologi informasi dari ITB mengatakan rezim baru perlu melakukan digitalisasi dan pencerdasan secara masif untuk transformasi Indonesia.

Baca Selengkapnya

Sempat Dihilangkan, Google Kembalikan Fitur Ultra-wide Astrofotografi di Google Pixel 8 Pro

27 Desember 2023

Sempat Dihilangkan, Google Kembalikan Fitur Ultra-wide Astrofotografi di Google Pixel 8 Pro

Dengan fitur ultra-wide astrofotografi, pengguna Google Pixel 8 Pro dapat mengandalkan kamera belakang ponselnya untuk mengambil foto langit

Baca Selengkapnya

BlackBerry Raup Untung dari Layanan Keamanan Siber

21 Desember 2023

BlackBerry Raup Untung dari Layanan Keamanan Siber

BlackBerry secara mengejutkan melaporkan laba kuartalan, didukung oleh tingginya permintaan layanan keamanan siber di tengah maraknya ancaman online.

Baca Selengkapnya

AI Dimanfaatkan 198 Startup Indonesia, Wamenkominfo: Gambaran Potensi ke Depan

8 Desember 2023

AI Dimanfaatkan 198 Startup Indonesia, Wamenkominfo: Gambaran Potensi ke Depan

Data Tracxn Technologies Limited yang mencatat hingga Juni 2023 ada 198 startup Indonesia yang memanfaatkan AI dalam penyediaan layanannya.

Baca Selengkapnya