Gara-gara ISIS, Perusahaan Aplikasi Ini Ganti Nama  

Reporter

Kamis, 4 September 2014 07:33 WIB

Sejumlah pasukan Irak memegang bendera Negara Islam saat beroperasi diarea Amirli, utara Baghdad, Irak (1/9). Pasukan Irak, Kurdi dan milisi Syiah melanjutkan serangan balik mereka terhadap ISIS yang dipicu kesuksesan menembus blokade ISIS di kota Amirli. AP

TEMPO.CO, Jakarta - Nama Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) semakin populer belakangan ini karena disorot media internasional. Ternyata, aksi kejahatan yang dilakukan kelompok militan itu merepotkan perusahaan yang mengembangkan aplikasi bernama Isis Wallet. Untuk menepis kekeliruan, pada Rabu, 3 September 2014, perusahaan akhirnya memutuskan mengganti nama aplikasi mobile payment itu dengan Softcard.

"Kami telah merencankan ganti nama sejak Juli lalu untuk menghindari kesalahpahaman terkait dengan nama aplikasi kami dengan milisi ekstremis dari Timur Tengah itu," kata perusahaan, seperti dilaporkan Cnet, Rabu, 3 September 2014. (Baca: Obama Bersumpah Hancurkan ISIS)

Isis Wallet adalah aplikasi pembayaran online yang menyimpan informasi kartu kredit, kupon, dan penawaran. Meski terjadi perubahan nama dan logo, perusahaan berjanji tidak akan mengubah layanannya kepada pelanggan.

Perusahaan menuturkan pergantian nama Isis Wallet ke Softcard tidak akan dilakukan secara mendadak. Perusahaan perlu mempertimbangkan apakah pergantian nama akan mempengaruhi pasar dan harus memberikan informasi yang jelas kepada konsumen. (Baca: Diluncurkan, iPhone 6 Akan Jadi Dompet Virtual)

Isis Wallet dibuat oleh operator Amerika seperti AT&T, T-Mobile, dan Verizon. Layanan ini dibuat untuk menyaingi aplikasi mobile payment seperti Google Wallet, PayPal, dan layanan serupa lainnya.




RINDU P. HESTYA | CNET




Berita Lain:
Soal Foto Bugil, Apple Bantah iCloud Bermasalah
Begini Cara Kerja Kafein pada Otak
Jadi Obyek Penelitian Luar Angkasa, Tokek Ini Mati




Advertising
Advertising

Berita terkait

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

10 hari lalu

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.

Baca Selengkapnya

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

30 hari lalu

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

Tajikistan membantah tuduhan Rusia bahwa kedubes Ukraina di ibu kotanya merekrut warga untuk berperang melawan Rusia

Baca Selengkapnya

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

30 hari lalu

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

Polisi Iran telah menangkap beberapa anggota ISIS yang diduga merencanakan aksi bunuh diri menjelang Idul fitri.

Baca Selengkapnya

56 Siswa SMK Ini Jalani Program Backpacker dari Sekolahnya ke 20 Negara

33 hari lalu

56 Siswa SMK Ini Jalani Program Backpacker dari Sekolahnya ke 20 Negara

Selain mencari pengalaman dan ilmu di kampus-kampus tujuan, siswa santri ini juga membagikan ilmu dan pengetahuan di bidang teknologi informasi.

Baca Selengkapnya

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

39 hari lalu

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

Rusia mengatakan menemukan bukti bahwa pelaku yang membunuh lebih dari 140 orang di gedung konser dekat Moskow terkait dengan "nasionalis Ukraina."

Baca Selengkapnya

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

40 hari lalu

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

Rusia menaruh kecurigaan bahwa Ukraina, bersama Amerika Serikat dan Inggris, terlibat dalam penembakan di Moskow.

Baca Selengkapnya

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

41 hari lalu

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

Warga negara Tajikistan, Rachabalizoda Saidakrami dan Shamsidin Fariduni dapat melakukan perjalanan dengan bebas antara Rusia dan Turki

Baca Selengkapnya

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

41 hari lalu

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui bahwa sejauh ini belum ada tanda-tanda keterlibatan Ukraina dalam penembakan di gedung konser Moskow

Baca Selengkapnya

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

42 hari lalu

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

Serangan Moskow menimbulkan pertanyaan tentang ketajaman FSB, pengganti KGB, badan intelijen yang kerap dianggap momok bagi Barat.

Baca Selengkapnya

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

42 hari lalu

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

Prancis bergabung dengan AS dengan mengatakan bahwa intelijennya mengindikasikan bahwa ISIS bertanggung jawab atas serangan di konser Rusia

Baca Selengkapnya