Seorang awak pesawat Royal New Zealand Air Force (RNAF) melihat gambar bagian pesawat yang terapung di Samudra Hindia, di layar komputernya, pada saat mencari pesawat MH370 (28/3). REUTERS/Pool via Reuters TV
TEMPO.CO, Canterbury - Karen Douglas, pakar psikologi sosial dari University of Kent di Inggris berpendapat bahwa teori konspirasi berkembang dari suatu reaksi terhadap tragedi yang tak terjelaskan sebab-musababnya. Termasuk reaksi terhadap insiden hilangnya pesawat Malaysia Airlines MH370.
"Salah satu variabelnya yakni reaksi ketidakpercayaan. Reaksi yang menumpuk akan berbuah menjadi teori konspirasi," ujar Douglas dalam konferensi tahunan British Psychological Society di Canterbury, Kamis, 11 September 2014.
Douglas mengatakan, seperti yang dilansir dalam Livescience.com, variabel lain seperti paranoid dan ketidakmampuan mendapatkan informasi resmi akan memperkuat teori konspirasi pada masing-masing individu. Dalam penelitiannya, dia menanyakan pendapat 250 orang responden tentang alasan hilangnya MH370. (Baca juga: MH370 Miliki 1000 Kemungkinan Jalur Terbang)
Hasilnya mencengangkan, semuanya berpendapat bahwa hilangnya MH370 sejak Maret 2014 itu sebagai hasil konspirasi beberapa pihak. Douglas juga meminta tanggapan mereka tentang beberapa kasus lain seperti kematian Putri Diana dan serangan 9/11 World Trade Center. "Kami juga memeriksa kepribadian mereka untuk perbandingan data," ujarnya.
Singkatnya, kata Douglas, orang akan menganggap suatu peristiwa sebagai sebuah tindakan konspirasi karena tak mampu mendapatkan informasi yang akurat. Juga ditambah dengan kejadian-kejadian besar lainnya yang serupa. Dia berpendapat bahwa temuan ini mendukung gagasan terdahulu yang menyatakan teori konspirasi terjadi karena ketidakpercayaan yang menumpuk.
Pesawat Korean Air dan Cathay Pacific Bertabrakan Sayap di Bandara Jepang
17 Januari 2024
Pesawat Korean Air dan Cathay Pacific Bertabrakan Sayap di Bandara Jepang
Pesawat Korean Air menabrak pesawat Cathay Pacific yang kosong saat sedang meluncur di bandara Jepang yang dilanda salju. Sayap pesawat Korean Air rusak.