BlackBerry: Kami Pernah Membuat Kesalahan
Editor
Rindu pradipta hestya TECO
Kamis, 25 September 2014 12:01 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - BlackBerry akhirnya "kembali ke jalur" setelah meluncurkan BlackBerry Passport, ponsel layar sentuh yang dilengkapi dengan keyboard fisik. Perusahaan asal Kanada ini mengaku tahun lalu mereka terlalu gegabah lantaran ikut meluncurkan ponsel layar sentuh, yakni Z30 dan Z10, dan meninggalkan ciri khas mereka: ponsel dengan keyboard fisik QWERTY. (Baca: BlackBerry Luncurkan BlackBerry Passport)
"Kami dulu memang membuat kesalahan karena terlalu agresif. Sekarang Anda bisa melihat kami sangat fokus. Ini adalah kekuatan profesional," ujar COO BlackBerry Marty Beard kepada BBC News, Rabu, 24 September 2014.
Penjualan BlackBerry sempat mengalami penurunan drastis. Pada periode 2011, ponsel BlackBerry terjual hingga 13,2 juta unit. Lalu, tiba-tiba jumlah penjualan terjun bebas dan jatuh pada angka 6,8 juta pada 2013 karena tak mampu bersaing dengan perusahaan lain, seperti Samsung dan Apple.
Beard juga mengakui saat ini banyak vendor ponsel pintar yang menyajikan industri perbankan, kesehatan, atau game dalam produknya, dan sukses besar. Marty optimistis BlackBerry siap kembali bersaing dan segera memiliki pijakan yang kuat di platform ponsel pintar.
"BlackBerry kembali menawarkan arsitektur komunikasi end-to-end yang paling aman di pangsa ponsel pintar, khususnya perangkat bagi pelaku bisnis," kata Beard.
BlackBerry meluncurkan BlackBerry Passport pada Rabu, 24 September 2014, di sejumlah negara, seperti Kanada, Inggris, Uni Emirat Arab, Prancis, dan Amerika Serikat. Meski bersistem operasi BlackBerry 10 OS 10.3, ponsel seharga Rp 2,4 juta ini tetap bisa menjalankan aplikasi Android.
RINDU P. HESTYA | BBC NEWS
Berita Lain:
Satelit India Berhasil Mendarat di Orbit Mars
Melihat Pria Gay atau Bukan Lewat Aplikasi GPS
ZTE Kembangkan Teknologi Jaringan NFV dan SDN