Cara Baru Hasilkan Oksigen dari Sinar Ultraviolet  

Reporter

Jumat, 3 Oktober 2014 19:42 WIB

Yuichiro Miura (kiri) bersama putranya mengenakan masker oksigen saat beristirahat di tenda sebelum mendaki ke puncak. Rekor Miura tidak akan bertahan lama jika pendaki berusia 81 tahun Min Bahadur Sherchan berhasil mencapai puncak Everest minggu depan. (AP Photo/Miura Dolphins Co. Ltd.)

TEMPO.CO, California - Atmosfer bumi tak selalu dipenuhi oksigen murni. Sesekali pasti tercampur dengan karbon dioksida dan gas lainnya, seperti atmosfer di Mars dan Venus.

Sudah lama diyakini bahwa tanaman dapat menghasilkan oksigen dari karbon dioksida (CO2) melalui reaksi kimia fotosintesis. Namun, sebuah studi baru yang diterbitkan pada jurnal Science edisi awal bulan ini menunjukkan kemungkinan terdapat cara lain untuk membuat oksigen dari karbon dioksida, yakni menggunakan sinar ultraviolet.

Cheuk-Yiu Ng, pakar kimia dari University of California Davis, yang juga anggota penelitian, mengatakan sebagian besar tanaman di bumi menghasilkan oksigen. "Tapi, kami curiga bahwa oksigen telah ada sebelum organisme fotosintetik muncul," ujarnya seperti dikutip dari Livescience.com, Jumat, 3 Oktober 2014.

Dalam jurnal tersebut, Ng beranggapan bahwa oksigen (O2) dibentuk dari dua atom oksigen yang bertabrakan dan bergabung pada permukaannya. "O2 bukan berasal dari molekul oksigen yang berpisah dari karbon dioksida," kata dia. Artinya, oksigen terbentuk ketika cahaya memecah CO2. Molekul biasanya terbagi menjadi karbon monoksida (CO) dan atom oksigen (O). (Baca juga: Kapan Oksigen Muncul di Bumi?)

Mengutip sebuah teori, karbon dioksida berpotensi ditelanjangi menjadi molekul oksigen (O2) dan karbon (C). "Tapi proses ini tak pernah terdeteksi," kata Ng menambahkan.

Ng dan timnya membangun sebuah alat untuk memisahkan karbon dioksida menggunakan sinar ultraviolet dalam ruang hampa. Perangkat ini terdiri dari dua laser, masing-masing membagi CO2 dan mendeteksi fragmen yang dihasilkan.

Saat peneliti menyinari laser pertama ke karbon dioksida, dan laser kedua mendeteksi keberadaan molekul O2 dan atom karbon, keduanya menunjukkan perubahan karbon dioksida menjadi oksigen. "Hanya, persentasenya sekitar lima persen," ujar Ng.

Meskipun kecil, angka itu sudah cukup untuk menunjukkan bahwa proses tersebut menghasilkan oksigen dari CO2 lewat proses non-biologis. Temuan ini mengungkapkan cara oksigen yang memasuki atmosfer bumi dan planet-planet lainnya.

Tim peneliti mengklaim temuan ini berhubungan dengan pencarian kehidupan di luar bumi. Artinya, penemuan oksigen di atmosfer planet lain tak otomatis dapat menunjukkan planet tersebut berpenghuni.

Lebih luas, peneliti mengatakan temuan ini dapat memungkinkan membuat oksigen saat berada di ruang hampa atau di planet asing. Tapi, yang pertama harus dilakukan adalah memverifikasi bagaimana reaksi ini dapat terjadi.

Tindakan tersebut belum pernah dilakukan karena keterbatasan menciptakan sinar ultraviolet secara intensif. Salah satu caranya dengan akselerator partikel yang disebut sinkroton. Sayangnya, laser di laboratorium Ng 10 ribu sampai 1 juta kali lebih terang daripada sinar sinkroton.

AMRI MAHBUB

Berita Terpopuler:

Anulir UU Pilkada, SBY Teken Perpu
Lawan Koalisi Kapak Merah, Warga Yogya Buka Posko
KPK Gerah Setya dan Fahri Jadi Pimpinan DPR

Berita terkait

JK: Inovasi Itu Bermakna Kalau Bisa Dikomersialkan

28 Agustus 2019

JK: Inovasi Itu Bermakna Kalau Bisa Dikomersialkan

JK mengatakan Indonesia masih memiliki banyak sektor yang berpotensi untuk terus dikembangkan.

Baca Selengkapnya

Kaleidoskop 2017 Sains: Penemuan Baru dan Produk Digital Terhebat

28 Desember 2017

Kaleidoskop 2017 Sains: Penemuan Baru dan Produk Digital Terhebat

Penemuan baru sains tahun ini, dari katak yang menyala di kegelapan hingga pembuktian teori Einstein.

Baca Selengkapnya

Jokowi Ajak Bisnis Startup Indonesia Buat Inovasi Lokal

28 September 2017

Jokowi Ajak Bisnis Startup Indonesia Buat Inovasi Lokal

Jokowi menghadiri acara yang digelar oleh Bubu.com sebagai wujud kepedulian terhadap bisnis startup digital di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Penemuan Patung Kepala Dongkrak Potensi Wisata Umbul Tirtomulyo di Klaten

19 September 2017

Penemuan Patung Kepala Dongkrak Potensi Wisata Umbul Tirtomulyo di Klaten

Penemuan Patung Kepala Dongkrak Potensi Wisata Umbul Tirtomulyo di Klaten

Baca Selengkapnya

Mahasiswa UI Bikin Pengganti Minyak Ikan dari Limbah Ampas Tahu

15 Agustus 2017

Mahasiswa UI Bikin Pengganti Minyak Ikan dari Limbah Ampas Tahu

Lima mahasiswa Universitas Indonesia (UI), Depok, mengembangkan Aspergyomega, suplemen pengganti minyak ikan, dari limbah ampas tahu dan onggok.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Temukan Alakantuk, Alat Untuk Mengurangi Kecelakaan

26 Juni 2017

Mahasiswa Temukan Alakantuk, Alat Untuk Mengurangi Kecelakaan

Tiga mahasiswa jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Brawijaya, Malang, menemukan alat untuk meminimalisasi kecelakaan di jalan raya.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Unair Bikin Alat Penurun Kadar Logam Berat pada Kerang

19 Juni 2017

Mahasiswa Unair Bikin Alat Penurun Kadar Logam Berat pada Kerang

Lima mahasiswa Universitas Airlangga di Surabaya menemukan inovasi untuk menurunkan kandungan logam berat pada kerang agar aman dikonsumsi.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa UNAIR Temu Pembasmi Bakteri Toilet dari Daun Sirih

6 Juni 2017

Mahasiswa UNAIR Temu Pembasmi Bakteri Toilet dari Daun Sirih

Mahasiswa Fakultas Farmasi Universitas Airlangga (Unair) Surabaya membuat pembasmi bakteri toilet dari ekstrak daun sirih.

Baca Selengkapnya

Bantu Wilayah Gempa, Unsyiah Ciptakan Pengolah Air Tenaga Surya  

29 Maret 2017

Bantu Wilayah Gempa, Unsyiah Ciptakan Pengolah Air Tenaga Surya  

Alat pengolah air tenaga surya buatan Unsyiah ini mengandalkan tiga penyaring.

Baca Selengkapnya

Potensi Luar Biasa Lampu LED yang Layak Anda Ketahui

7 Maret 2017

Potensi Luar Biasa Lampu LED yang Layak Anda Ketahui

Revolusi kota cerdas memperluas penggunaan lampu jalan LED. Kalangan bisnis dapat memanfaatkannya .

Baca Selengkapnya