Gencar Perkenalkan Mobile Money

Reporter

Minggu, 19 Oktober 2014 17:28 WIB

Mobile Money Skye. (merdeka.com)

TEMPO.CO, Jakarta -Industri perangkat bergerak dan telekomunikasi mulai gencar memperkenalkan mobile money di Tanah Air. Mereka memanfaatkan betul jumlah pengguna ponsel pintar yang melonjak—saat ini diperkirakan mencapai 47 juta. (Baca: Bertransaksi dengan Dompet Virtual.)


Tak cuma memakainya sebagai alat komunikasi, pengguna ponsel pintar juga mendayagunakan perangkatnya untuk melakukan kegiatan finansial. Pengguna bisa melakukan pembayaran, pembelian, dan pengiriman uang. (Baca: Pengguna Tak Perlu Lagi Antre di ATM.)


Presiden Direktur PT Skye Sab Indonesia, Andrian Djojorahardjo, mengatakan ada 16 perusahaan di bidang telekomunikasi, perbankan, dan nonbank yang bergerak di bisnis mobile money. "Pada masa mendatang, gadget akan menjadi social payment," kata Andrian yang memimpin perusahaan nonbank yang bergerak di bisnis mobile money. (Baca: Ponsel Lokal Accessgo 4E Dilengkapi NFC.)


PT Skye yang mendapat izin dari Bank Indonesia sejak 2009 tergolong rajin memperkenalkan mobile money. Jumlah pengguna aplikasi mereka diklaim telah mencapai 125 ribu dengan total merchant di atas 100. Mereka juga bekerja sama dengan vendor ponsel lokal Accessgo untuk membenamkan aplikasi mobile money Skye di ponsel pintar Accessgo 4E.


Di jajaran perusahaan telekomunikasi, ada PT Indosat yang sudah memiliki lisensi Dompetku sejak 2008. Mereka keluar-masuk perguruan tinggi dan mendekati calon pelanggan hingga ke daerah-daerah dalam mempromosikan dompet virtual itu. Telkomsel juga melakukan hal yang sama dengan TCASH. Sedangkan XL Axiata memamerkan XL Tunai.


Advertising
Advertising

"Tren penggunaan e-money sebenarnya semakin baik, tapi masyarakat masih butuh edukasi,” kata Mobile Financial Services Manager Indosat, Calindra da Cunha, di Jakarta, Selasa lalu. (Baca: 2015, BlackBerry Usung BBM Money Lintas Platform.)


Soal tren mobile money, perusahaan penyedia solusi komunikasi Ericsson pernah melakukan survei di tiga negara, yakni Indonesia, Bangladesh, dan Vietnam, pada Maret-Juni 2014. Hasilnya, jika penyedia bisnis uang virtual ini bisa menunjukkan keamanan dan kenyamanan bertransaksi, konsumen dengan terbuka akan melakukan pembayaran nontunai dan memanfaatkan layanan m-commerce lewat gadget mereka.


"Kami percaya, tidak bisa hanya satu perusahaan atau industri, melainkan harus banyak perusahaan dan lintas industri dalam mendorong pertumbuhan mobile money di Indonesia," kata Kepala Komunikasi Ericsson Indonesia, Lucky I Mirza, Kamis lalu.


MARTHA WARTA SILABAN


Berita Terpopuler
Istri Ahok Ungkap Alasan Tak Tinggal di Rumah Dinas Gubernur
Band Arkarna Tiba di Jakarta untuk Selamati Jokowi
Veronica: Ahok Bukan Punya Saya Lagi


Berita terkait

2025, Bukalapak Prediksi Uang Beredar di Bisnis Digital USD 130 M

28 Februari 2019

2025, Bukalapak Prediksi Uang Beredar di Bisnis Digital USD 130 M

Bukalapak memperkirakan jumlah uang yang beredar dalam bisnis digital pada tahun 2025 bakal mencapai US$ 130 miliar.

Baca Selengkapnya

Upaya Bukalapak Hadapi Persaingan dengan Ecommerce Dunia

24 November 2018

Upaya Bukalapak Hadapi Persaingan dengan Ecommerce Dunia

Bukalapak bakal menggenjot kualitas dari 4 juta pelapak yang berdagang di platform tersebut.

Baca Selengkapnya

Bekraf Ajak Pegiat Ekonomi Kreatif Belajar Storytelling

3 Oktober 2018

Bekraf Ajak Pegiat Ekonomi Kreatif Belajar Storytelling

Yoseph Payong Masan, Kasubdit Hubungan Antarlembaga Pemerintah Dalam Negeri, Bekraf, Ajak Pegiat Ekonomi Kreatif Belajar Storytelling.

Baca Selengkapnya

Ini Alasan Bos Indosat Joy Wahjudi Undur Diri

26 September 2018

Ini Alasan Bos Indosat Joy Wahjudi Undur Diri

Presiden Direktur dan CEO PT Indosat Ooredoo Joy Wahjudi mengakui telah mengajukan pengunduran diri dari jabatannya.

Baca Selengkapnya

Tokopedia Jual 51 Ton Kurma Online Selama Ramadan 2018

14 Juni 2018

Tokopedia Jual 51 Ton Kurma Online Selama Ramadan 2018

Animo warga untuk berbelanja online selama Ramadan meningkat signifikan. Tak hanya Tokopedia, semua perdagangan online menunjukkan peningkatan omzet.

Baca Selengkapnya

Registrasi Kartu Prabayar, Indosat dan Tri Janjikan Bonus

13 Februari 2018

Registrasi Kartu Prabayar, Indosat dan Tri Janjikan Bonus

Pemerintah memberi waktu registrasi kartu prabayar hingga 28 Februari 2018. Kartu Prabayar akan diblokir secara bertahan jika tidak mendaftar.

Baca Selengkapnya

Sebanyak 53 BTS Indosat Sempat Terganggu Akibat Gempa Kemarin

24 Januari 2018

Sebanyak 53 BTS Indosat Sempat Terganggu Akibat Gempa Kemarin

Sebanyak 53 menara telekomunikasi atau base transceiver station (BTS) milik PT Indosat Tbk di wilayah Malingping, Lebak kareha gempa.

Baca Selengkapnya

Indosat Ooredoo Luncurkan 17 BTS Baru

22 Januari 2018

Indosat Ooredoo Luncurkan 17 BTS Baru

17 BTS baru dibangun melalui program USO (Universal Service Obligation) program Indosat

Baca Selengkapnya

Registrasi Kartu Prabayar, Kominfo: Dalam 3 Pekan 68 Juta Nomor

20 November 2017

Registrasi Kartu Prabayar, Kominfo: Dalam 3 Pekan 68 Juta Nomor

Kementerian Komunikasi dan Informatika menyatakan jumlah nomor kartu prabayar yang telah teregistrasi mencapai 68 juta nomor pada Senin, 20 November 2017.

Baca Selengkapnya

Industri Telekomunikasi Tak Meredup, Bos Indosat: Ada Transisi

16 November 2017

Industri Telekomunikasi Tak Meredup, Bos Indosat: Ada Transisi

Joy Wahjudi mengatakan tak ada peredupan pada industri telekomunikasi tahun ini, yang terjadi adalah transisi dari bisnis telepon ke data.

Baca Selengkapnya