Presiden Indonesia Joko Widodo (Jokowi) mengepalkan tangannya saat berpidato usai pelantikan presiden di Gedung Parlemen, Jakarta, 20 Oktober 2014. AP/Dita Alangkara
TEMPO.CO, Jakarta - Dilantiknya Joko Widodo sebagai presiden ketujuh Republik Indonesia memberikan harapan baru bagi pelaku industri digital. Umumnya mereka ingin perbaikan infastruktur yang terkait dengan kecepatan koneksi Internet.
"Karena Internet yang cepat akan mendukung pengembangan dunia kreatif, khususnya digital," ujar chief executive officer toko online Bhinneka, Hendrik Tio, di Jakarta, Rabu, 22 Oktober 2014.
Dia mengatakan hal ini sejalan dengan meningkatnya industri e-commerce. Terlebih, saat ini juga tengah menjamur perintis atau start-up digital dan pengembang yang mencitakan aplikasi atau permainan. (Baca juga: Zuckerberg Puji Kampanye Internet Ala Jokowi)
Selain infrastruktur, ujar Hendrik, diperlukan partisipasi langsung pemerintah dalam memanfaatkan produk digital. "Misalnya mengoptimalkan situs untuk layanan publik agar transparan," ucap dia
Bhinneka mengawali bisnisnya sebagai toko yang menjual produk teknologi informasi pada 1993. Kemudian pada 1999 Bhinneka mulai berfokus di e-commerce dan menjual komputer. Sejak 2010, kategori produk yang dijual bertambah, antara lain gadget, produk fotografi, dan perlengkapan bayi.
Senada dengan Hendrik, Direktur Pemasaran dan Produk SpeedUp Rahmad Widjaja Sakti juga berharap adanya perbaikan infrastruktur untuk menunjang koneksi Internet. "Terutama memperluas jaringan ke daerah agar Internet bisa masuk ke desa-desa," kata dia.
Tujuannya agar masyarakat di pelosok bisa turut merasakan tren perangkat bergerak. SpeedUp sebagai produsen lokal tengah giat memasarkan produk andalannya, yakni sabak digital. Perusahaan tengah menyiapkan produk terbarunya yang berbasis platform Windows Phone. Produk yang sebelumnya sudah diperkenalkan adalah sabak digital dan jam pintar berbasis Android.
Pekan lalu dalam Huawei LTE Summit di Jakarta, perusahaan teknologi informasi ini memaparkan hasil surveinya mengenai kecepatan Internet di 112 negara. Hasilnya, rata-rata kecepatan Internet di negara tersebut adalah 9,7 megabita per detik. Di lain pihak, rata-rata kecepatan Internet di Indonesia hanya 2,41 megabita per detik. Hasil ini menempatkan Indonesia di urutan ke-100.