Virtualisasi Infrastruktur TI ala Sampoerna Agro

Reporter

Editor

Erwin prima

Selasa, 28 Oktober 2014 21:19 WIB

Sampoerna Agro mengumumkan virtualisasi infrastruktur teknologi informasi di Le Meridien, Jakarta, 28 Oktober 2014. Tempo/Erwin z

TEMPO.CO, Jakarta - PT Sampoerna Agro Tbk, produsen minyak kelapa sawit, hari ini mengumumkan telah memvirtualisasikan infrastruktur mereka untuk mengoptimalkan investasi teknologi informasi.

Melalui penggunaan VMware vSphere, Sampoerna Agro telah mengurangi total cost of ownership (TCO) mereka dan menyempurnakan manajemen sumber daya, yang bisa diukur berdasarkan pertumbuhan perusahaan. (Baca: Virtus dan VMware Tawarkan Layanan Cloud)

Sebelum mengimplementasikan solusi-solusi VMware, Sampoerna Agro sangat bergantung pada server fisik. Model TI capital dan padat karyanya tidak dipersiapkan dengan baik untuk meningkatkan kecepatan respons dan rencana-rencana ekspansi perusahaan.

Sumber-sumber daya digunakan dengan biaya operasional yang tinggi, yaitu dengan hanya 25 persen server yang digunakan. Biaya semakin meningkat dengan kebutuhan Samperna Agro untuk membangun server-server baru untuk setiap aplikasi baru.

“Penggunaan VMware vSphere memungkinkan optimalisasi sumber daya, dengan kapasitas yang meningkat dari 25 persen menjadi 80 persen. Ini juga memotong jumlah server yang digunakan, dari 13 menjadi tiga,” ujar Franky Nathanael, ICT Infrastructure Manager Sampoerna Agro, di Jakarta, Selasa, 28 Oktober 2014.

Sebelum mengadopsi VMware, Sampoerna Agro mengalami kendala untuk merespons berbagai permintaan TI yang baru. Aplikasi-aplikasi dan berbagai pembaruan biasanya membutuhkan waktu tunggu dan instalasi selama delapan minggu. “Proses baru dengan VMware ini telah mengurangi waktu tunggu hingga dalam hitungan jam,” ujar Franky.

Menurut Fanky, virtualisasi telah memungkinkan perusahaannya mengurangi waktu backup, kegagalan sistem, dan meningkatkan server untuk mendukung kontinuitas bisnis. Perusahaan juga lebih leluasa bergerak dengan biaya modal dan operasional yang lebih rendah sebesar 60 persen. “Biaya beban daya dan peralatan pendingin juga berkurang sebesar 50 persen,” ujarnya.

“Sampoerna Agro adalah satu contoh pelanggan kami yang memahami keutamaan virtualisasi bagi bisnisnya, dan telah mengkaji berbagai solusi di pasaran untuk mendorong efisiensi dan produktivitas bisnis,” ujar Andreas Kagawa, Country Manager VMware Indonesia. Simak berita tekno lainnya di sini.

ERWIN Z

Berita lain
Smartfren Luncurkan Seri Terakhir Keluarga G
Cina Luncurkan Misi Ulang-Alik Pertama ke Bulan
Mau Pizza, Tekan Tumit Tiga Kali
Smartfren Siapkan Ponsel Android Lollipop di 2015
Polisi Dubai Dilengkapi Google Glass

Berita terkait

Kepala BNPB: Indonesia Harus Punya Sistem IT Bencana

9 Mei 2017

Kepala BNPB: Indonesia Harus Punya Sistem IT Bencana

Kepala BNPB Willem Rampangile menyatakan Indonesia perlu investasi pengembangan teknologi informasi kebencanaan.

Baca Selengkapnya

Google Investasi Kabel Bawah Laut Singapura-Jakarta-Australia

6 April 2017

Google Investasi Kabel Bawah Laut Singapura-Jakarta-Australia

Google mengumumkan investasi kabel bawah laut yang menghubungkan Singapura ke Perth dan Sydney di Australia dengan cabang Jakarta.

Baca Selengkapnya

Oleh-oleh Rombongan Wali Kota Risma-ITS dari San Fransisco

19 Februari 2017

Oleh-oleh Rombongan Wali Kota Risma-ITS dari San Fransisco

Sepulang dari Amerika Serikat, ITS akan menindaklanjutinya dengan melakukan kerja sama kongkrit.

Baca Selengkapnya

Silicon Valley Bersiap Pindahkan Pekerja ke Kanada

1 Februari 2017

Silicon Valley Bersiap Pindahkan Pekerja ke Kanada

Pengusaha Silicon Valley memfasilitasi perusahaan AS membuat
anak perusahaan dan memindahkan karyawan ke Vancouver, Kanada.

Baca Selengkapnya

Hybrid Cloud Lebih Diminati Perusahaan Indonesia, Kenapa?

18 Januari 2017

Hybrid Cloud Lebih Diminati Perusahaan Indonesia, Kenapa?

Pemimpin IT lebih pilih komputasi hybrid untuk perusahaannya bertransformasi digital

Baca Selengkapnya

Pemimpin TI di Indonesia Prioritaskan Hybrid Cloud

18 Januari 2017

Pemimpin TI di Indonesia Prioritaskan Hybrid Cloud

Permintaan akan pendekatan hybrid yang lebih terintegrasi semakin
menguat.

Baca Selengkapnya

Buka Kantor Baru, Google Investasi Rp 17 Triliun di Inggris

16 November 2016

Buka Kantor Baru, Google Investasi Rp 17 Triliun di Inggris

CEO Google Sundar Pichai mengatakan Inggris adalah salah satu pasar terbesar Google.

Baca Selengkapnya

NTT Communications Luncurkan Jaringan Kabel Optik Bawah Laut

31 Oktober 2016

NTT Communications Luncurkan Jaringan Kabel Optik Bawah Laut

NTT Communications Corporation (NTT Com), anak perusahaan solusi TIK dan komunikasi internasional NTT (NYSE:NTT) Group, meluncurkan APG.

Baca Selengkapnya

Canggih, Sistem Cloud Kini Sudah Ada dalam Jaket

23 Agustus 2016

Canggih, Sistem Cloud Kini Sudah Ada dalam Jaket

Sistem ini memudahkan pengoperasian perangkat pintar dalam kondisi sulit, seperti bencana atau perang.

Baca Selengkapnya

Kabel Jepang-AS Kapasitas 60 Terabit Per Detik Beroperasi

30 Juni 2016

Kabel Jepang-AS Kapasitas 60 Terabit Per Detik Beroperasi

Kabel bawah laut Jepang-AS memiliki koneksi 10 juta kali lebih cepat dari kabel standar saat ini.

Baca Selengkapnya