Suku-suku Asli Amazon Diteliti Lewat Satelit  

Reporter

Editor

Erwin prima

Kamis, 6 November 2014 14:44 WIB

Wanita suku Indian Yawanawa dihias wajahanya sambil mengantre saat akan bermain pada acara Festival Mariri di desa Mutum, hutan Amazon, Brasil (11/8). Suku Yawanawa selama lima hari dibulan Agustus merayakan cara hidup dengan tarian dan ekspresi budayanya. REUTERS/Odair Leal

TEMPO.CO, Columbia - Baru-baru ini para ilmuwan berhasil mengungkap pola hidup masyarakat dan persebaran suku-suku asli di pedalaman hutan Amazon. Berdasarkan pantauan menggunakan satelit, pola hidup mereka tak banyak berubah dibandingkan dengan kehidupan nenek moyang mereka.

Sayangnya, ujar Robert Walker, pakar antropologi dari University of Missouri di Columbia, keberadaan suku asli itu semakin terdesak oleh peradaban dan pembangunan dunia modern. Studi dilakukan, menurut dia, untuk melindungi kelangsungan suku-suku tersebut dari kepunahan. (Baca: Menelusuri Hutan Amazon, David Beckham Takut Katak)

“Jumlah mereka semakin sedikit,” ujar Walker yang menjadi pemimpin penelitian itu, seperti dikutip Livescience, Kamis, 6 November 2014. Studi itu juga telah dimuat di jurnal online Royal Society Open Science awal bulan ini.

Hutan Amazon merupakan hutan terbesar dan memuat keanekaragaman hayati yang kaya. Setidaknya terdapat 10 persen spesies dunia di hutan ini. Suku-suku terasing tersebut, kata Walker, tinggal di pedalaman Amazon yang cukup sulit dijangkau. “Memakan biaya besar jika harus meneliti langsung ke lapangan.”

Selain mengambil data mengenai suku asli, Walker mengatakan pemantauan ini juga dilakukan untuk mencari solusi perlindungan keberadaan suku-suku tersebut. Sebab, menurut dia, pembangunan dunia modern yang massif dapat mengancam keberadaan mereka dan ekosistem hutan.

Menurut Walter, pemantauan melalui satelit dipilih karena biaya yang dikeluarkan tak terlalu mahal. Pantauan lapangan dinilai akan memakan waktu yang cukup lama dan dapat menanamkan rasa takut di antara masyarakat adat.

Para peneliti berfokus pada kelompok masyarakat adat yang terkonsentrasi di dekat hulu Sungai Envira, terletak di perbatasan Brasil dan Peru. Kelompok tersebut termasuk suku Mascho-piro, kelompok nomaden berburu yang tinggal di hutan lebat Madre di Dios.

Para peneliti menyisir gambar satelit untuk melihat lima desa yang terisolasi dan terancam oleh pembangunan pemerintah Brazil. Walker mengatakan para peneliti memeriksa ukuran desa, rumah-rumah, dan kebun masyarakat adat di kelima lokasi tersebut. “Desa kecil terdiri dari 50 orang, sedangkan desa besar 300-an orang.”

Menariknya, seperti ditulis Walker di dalam jurnal, terdapat beberapa desa yang memiliki populasi padat meskipun terdapat di pedalaman hutan. “Satu kelompok terdiri lebih dari 500-an orang,” tulis Walker. Dia berpendapat hal tersebut mungkin disebabkan oleh ikatan kebersamaan untuk mendapatkan makanan dan melindungi satu sama lainnya dari dunia luar.

Setelah studi ini, para peneliti ingin melihat dalam jangkauan yang lebih besar, yakni pada 29 desa lainnya. “Untuk melihat lebih dalam ekologi mereka,” kata Walker. Simak berita tekno lainnya di sini.

AMRI MAHBUB

Berita lain
Rusa 'Vampir' Muncul Lagi di Afganistan
Google Perbarui Tampilan Gmail di Android
Kiamat Ketika Matahari Mengembang dan Memakan Bumi
Aplikasi Jongla Fokus Garap Pasar Indonesia
Tongkat Sapu Unik Rancangan Mahasiswa Telkom






Berita terkait

8 Suku Terasing di Dunia, Tinggal di Hutan dan Ogah Tersentuh Dunia Luar

12 September 2023

8 Suku Terasing di Dunia, Tinggal di Hutan dan Ogah Tersentuh Dunia Luar

Suku-suku ini lebih memilih isolasi untuk melindungi tanah, budaya, dan kehidupan mereka. Campur tangan pihak luar sering dianggap ancaman.

Baca Selengkapnya

20 Mahasiswa dari Suku Terasing di Riau Dapat Pelatihan Wirausaha

10 November 2021

20 Mahasiswa dari Suku Terasing di Riau Dapat Pelatihan Wirausaha

Pelatihan saat ini digunakan sebagai proyek percontohan untuk meningkatkan keterampilan dan keahlian mahasiswa anak Suku Sakai se-Provinsi Riau.

Baca Selengkapnya

Catatan Terakhir Misionaris AS Sebelum Tewas di Pulau Sentinel

24 November 2018

Catatan Terakhir Misionaris AS Sebelum Tewas di Pulau Sentinel

Misionaris muda Amerika Serikat yang diduga tewas dipanah suku terasing Pulau Sentinel menulis catatan terakhirnya sebelum menginjakkan kaki di pulau

Baca Selengkapnya

Polisi Kesulitan Evakuasi Mayat Misionaris AS dari Pulau Sentinel

23 November 2018

Polisi Kesulitan Evakuasi Mayat Misionaris AS dari Pulau Sentinel

Kepolisian India masih berupaya mengevakuasi mayat misionaris Amerika Serikat yang terbunuh di pulau Sentinel yang dihuni suku terasing.

Baca Selengkapnya

Uniknya Hidup Suku Terasing di Pulau Sentinel, India

23 November 2018

Uniknya Hidup Suku Terasing di Pulau Sentinel, India

Seperti apa kehidupan suku terasing di pulau Sentinel, Andaman, India yang hidup masih di masa pra-neolitik?

Baca Selengkapnya

Misionaris AS Tewas Dibunuh Suku Terasing di Pulau Sentinel

23 November 2018

Misionaris AS Tewas Dibunuh Suku Terasing di Pulau Sentinel

Menurut aparat penegak hukum India, pria AS yang menjadi korban pembunuhan suku terasing di pulau Sentinel bernama John Allen Chau, 26 tahun.

Baca Selengkapnya

Ekspedisi Amazon, Peneliti Temukan Suku Terasing di Brazil

24 Agustus 2018

Ekspedisi Amazon, Peneliti Temukan Suku Terasing di Brazil

Foto udara drone menunjukkan gambar sekilas suku terasing di Amazon Brazil, memperlihatkan 16 orang suku berjalan melalui hutan.

Baca Selengkapnya

Menteri Khofifah Janji Lindungi Suku Mante di Aceh

8 April 2017

Menteri Khofifah Janji Lindungi Suku Mante di Aceh

Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa menuturkan pemerintah akan melindungi warga Suku Mante yang tinggal di pedalaman hutan dan gua di Aceh.

Baca Selengkapnya

Menteri Khofifah Siapkan Perlindungan untuk Suku Mante Aceh

1 April 2017

Menteri Khofifah Siapkan Perlindungan untuk Suku Mante Aceh

Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa mengatakan keberadaan suku Mante di Aceh mesti dilindungi pemerintah agar tidak punah.

Baca Selengkapnya

Telusuri Suku Mante, Gubernur Aceh Minta Stafnya Pelajari Video  

31 Maret 2017

Telusuri Suku Mante, Gubernur Aceh Minta Stafnya Pelajari Video  

Dalam penelusuran tersebut, Gubernur Zaini sudah memerintahkan Humas Pemerintah Provinsi Aceh menggunakan video rekaman yang viral di internet.

Baca Selengkapnya