Dua Batuan Padat Penyebab Gempa Besar Cile  

Reporter

Editor

Erwin prima

Kamis, 6 November 2014 20:00 WIB

Petugas memeriksa kondisi mobil yang tertimpa longsor usai gempa bumi disusul tsunami yang mengguncang Iquique, Cile (2/4). Gempa 8,2 SR mengguncang kota pengekspor tembaga, Iquique dan menewaskan 6 orang. REUTERS/Cristian Vivero

TEMPO.CO, Liverpool - Studi yang dimuat dalam jurnal Earth and Planetary Science Letters baru-baru ini mengungkap dua gumpalan batuan padat di bawah garis pantai Cile ternyata berperan membangkitkan gempa di Kota Maule pada 2010. Kekuatan gempa tersebut mencapai 8,8 skala Richter. Para ilmuwan berpendapat, gumpalan tersebut terjadi akibat pergeseran lempengan bumi.

Beberapa gempa bumi berkekuatan besar tercatat pernah terjadi di Cile. Penyebabnya karena negara ini terletak di atas zona subduksi antara lempeng tektonik Nazca dan lempeng tektonik Amerika Latin. Punggung bukit dan gunung bawah laut lempeng Nazca yang terletak di Samudra Pasifik mencapai garis pantai Cile. (Baca: Pancaran Gas Vulkanik Cile Terlihat dari Antariksa)

“Karena itu gempa besar tersebut mencapai kota,” kata Stephen Hicks, ahli seismologi dari University of Liverpool di Inggris, seperti dikutip dari Livescience, Kamis, 6 November 2014.

Menurut US Geological Survey, gempa di Maule setidaknya menewaskan lebih dari 520 orang dan melukai 12 ribu orang lainnya. Gempa tersebut merusakkan 370 ribu rumah.

Setelah gempa yang terjadi di pusat Cile 27 Februari 2010 itu, sebuah konsorsium internasional mencatat 40 ribu gempa susulan dalam sebulan. Data tersebut, kata Hicks, memberikan gambaran rinci tentang bagaimana berbagai jenis batuan yang masuk ke dalam zona subduksi.

Berdasarkan data tersebut, Hicks dan timnya mengembangkan studinya. Mereka melihat dua batuan padat terbentuk karena pertemuan lempeng tektonik itu. Batuan padat tersebut terletak di 125 kilometer timur lepas pantai, berada tepat di zona subduksi. Satu lagi terletak di 44 kilometer dari garis pantai.

Hicks mengatakan batuan padat berbentuk mantel kulit peridotit. Mantel ini biasanya terbentuk dari lapisan batuan panas di bawah bumi. Batuan tersebut, menurut dia, terbentuk pada 250 juta tahun lalu. “Di sinilah letak gunung berapi purba,” ujarnya.

Lokasi tersebut, kata Hicks, merupakan titik pusat gempa 2010. Mulanya, dia menambahkan, beberapa gempa kecil terjadi di tempat ini. “Singkatnya, getaran-getaran kecil tersebut menaikkan peridotit,” ujarnya. Hicks mengklaim, studinya ini akan bermanfaat dalam pembabakan sejarah gempa tektonik di dunia. Simak berita tekno lainnya di sini.

AMRI MAHBUB

Berita lain
Kiamat Ketika Matahari Mengembang dan Memakan Bumi
Google Perbarui Tampilan Gmail di Android
Aplikasi Jongla Fokus Garap Pasar Indonesia
Tongkat Sapu Unik Rancangan Mahasiswa Telkom
Jongla Incar Tiga Besar Aplikasi Pesan

Berita terkait

Gempa Bumi Tektonik M4,2 Terdeteksi di Bawean, Intensitas Getarannya III-IV MMI

2 hari lalu

Gempa Bumi Tektonik M4,2 Terdeteksi di Bawean, Intensitas Getarannya III-IV MMI

BMKG mendeteksi gempa di Bawean, Jawa Timur, pada Rabu siang, 24 April 2024. Dipicu pergerakan sesar lokal

Baca Selengkapnya

BMKG Sebut Gempa M5,1 Pacitan Tidak Merusak dan Berbahaya

4 hari lalu

BMKG Sebut Gempa M5,1 Pacitan Tidak Merusak dan Berbahaya

Gempa dipicu oleh sesat aktif dasar laut.

Baca Selengkapnya

Gempa M4,9 di Laut Banda Mengguncang Maluku, Tidak Berpotensi Tsunami

5 hari lalu

Gempa M4,9 di Laut Banda Mengguncang Maluku, Tidak Berpotensi Tsunami

Gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi menengah akibat adanya aktivitas deformasi batuan dalam slab Lempeng Banda.

Baca Selengkapnya

Info Terkini Gempa Laut Selatan M4,9 Guncang Pangandaran Sampai Bantul

5 hari lalu

Info Terkini Gempa Laut Selatan M4,9 Guncang Pangandaran Sampai Bantul

Guncangan kuat terasa di daerah Ciamis dan Pangandaran, Jawa Barat, dengan skala intensitas gempa III MMI.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Gempa Taiwan, Terbesar Sejak 1999?

19 hari lalu

Fakta-fakta Gempa Taiwan, Terbesar Sejak 1999?

Taiwan baru saja dilanda bencana gempa yang memakan korban jiwa dan kerugian materiel. Bagaimana faktanya?

Baca Selengkapnya

Menilik Jembatan Gantung Akashi Kaikyo di Jepang yang Beroperasi Sejak 26 Tahun Silam

20 hari lalu

Menilik Jembatan Gantung Akashi Kaikyo di Jepang yang Beroperasi Sejak 26 Tahun Silam

Genap berusia 26 tahun, inilah fakta-fakta jembatan gantung cantik Akashi Kaikyo di Jepang, termasuk tahan gempa bumi hingga 8,5 SR.

Baca Selengkapnya

Pulau Penyu yang Cantik di Taiwan Ini Runtuh Sebagian setelah Gempa Bumi

22 hari lalu

Pulau Penyu yang Cantik di Taiwan Ini Runtuh Sebagian setelah Gempa Bumi

Wisatawan yang mengunjungi pulau berbentuk penyu di Taiwan ini biasanya mengikuti tur mengamati paus dari April hingga Oktober.

Baca Selengkapnya

Pulau Jawa Dikepung Sesar Aktif, Berpotensi Gempa

23 hari lalu

Pulau Jawa Dikepung Sesar Aktif, Berpotensi Gempa

Ditemukan 75 titik sesar aktif di sepanjang Pulau Jawa. Total sesar aktif di Indonesia mencapai 400.

Baca Selengkapnya

Info Terkini Gempa Kembali Guncang Laut Jawa M5,2, BMKG Catat 450 Lebih Gempa Susulan

23 hari lalu

Info Terkini Gempa Kembali Guncang Laut Jawa M5,2, BMKG Catat 450 Lebih Gempa Susulan

Gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas sesar aktif di Laut Jawa

Baca Selengkapnya

Cerita WNI Saat Gempa Mengguncang Taiwan: Syok, Seperti Sedang di Atas Kapal

23 hari lalu

Cerita WNI Saat Gempa Mengguncang Taiwan: Syok, Seperti Sedang di Atas Kapal

Gempa Taiwan dirasakan dampaknya hingga ke Jepang dan Filipina. Seorang WNI yang tinggal di Taiwan menceritakan saat gempa mengguncang.

Baca Selengkapnya