TEMPO.CO, Jakarta - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melaporkan gempa tektonik mengguncang wilayah Laut Banda, Maluku Tenggara Barat, Maluku, pada hari Senin, 22 April 2024, pukul 12.34.12 WIB.
Hasil analisis BMKG menunjukkan gempa bumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo M4,9. Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 6,33° LS ; 130,86° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 83 kilometer arah Barat Laut Molu Maru, Maluku Tenggara Barat, Maluku pada kedalaman 118 kilometer.
“Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi menengah akibat adanya aktivitas deformasi batuan dalam slab Lempeng Banda (intraslab earthquake),” ujar Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Daryono dalam keterangannya, Senin.
“Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan geser (strike-slip),” tambahnya.
Berdasarkan estimasi peta guncangan (shakemap), gempa bumi ini menimbulkan guncangan di daerah Molu Maru, Wer Maktian, Wuar Labobar Maluku Tenggara Barat dengan skala intensitas II - III MMI, yaitu getaran dirasakan nyata dalam rumah, terasa getaran seakan akan truk berlalu.
Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami.
Hingga pukul 12.55 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan (aftershock).
Pilihan Editor: Badan Geologi Turunkan Status Gunung Ruang dari Awas Menjadi Siaga