Pengguna Facebook Messenger Tembus 500 Juta

Reporter

Editor

Erwin prima

Selasa, 11 November 2014 17:44 WIB

Pendiri situs jejaring sosial Facebook.com, Mark Zuckerberg tersenyum di kantor pusat Facebook di Palo Alto, California (5 Feb 2007). Salah satu situs jejaring sosial paling besar di dunia ini akan berulang tahun ke 10 pada 4 Februari. ( AP Photo/Paul Sakuma)

TEMPO.CO, JMenlo Park - Meski semua menimbulkan kemarahan banyak pengguna Facebook Messenger, aplikasi pesan mandiri baru itu telah sukses diterima oleh hampir setengah dari pengguna Facebook. (Baca: Facebook Messenger Menuai Banyak Kritik)

Facebook dalam pernyataannya, Senin, 10 November 2014, setiap bulan lebih dari 500 juta orang menggunakan aplikasi itu. Facebook menggeser fitur pesan instannya tersebut dari aplikasi mobile utama ke sebuah program terpisah pada Juli. Pengguna yang ingin terus menggunakan platform pesan instan itu harus mengunduh aplikasi baru itu. Hal ini diprotes oleh mereka yang sebelumnya terbiasa mengirimkan pesan melalui aplikasi Facebook standar tersebut.

Pengguna yang marah menyampaikan frustrasinya kepada App Annie, sebuah situs analytics-tracking yang mengumpulkan pendapat kolektif pengguna aplikasi itu. Hasilnya aplikasi itu mendapat hampir 59.000 peringkat bintang satu. Hal itu dengan mudah mengkerdilkan hampir 2.700 peringkat bintang lima yang diterimanya dari pengguna. Dengan lebih dari 64 ribu ulasan tentang Messenger di bulan pertama, aplikasi itu hanya mampu mengumpulkan peringkat rata-rata 1,2 bintang.

Facebook, yang memiliki lebih dari 1 miliar pengguna di seluruh dunia, pada akhir Juli mengumumkan bahwa perusahaan itu memulai fase akhir pesan mobile dalam aplikasi utamanya. Perusahaan meluncurkan aplikasi khusus pesan itu di Eropa pada April, dan kemudian meluncurkannya secara global.

Pengumuman pencapaian itu menunjukkan bahwa badai telah berlalu dan pengguna yang kecewa telah menerima aplikasi baru itu. Tapi , beberapa pengguna masih mempertanyakan. Dalam sesi tanya jawab yang digelar CEO Facebook Mark Zuckerberg pekan lalu, salah satu peserta di Ethiopia bertanya, mengapa Facebook meminta pengguna ponsel mengunduh aplikasi terpisah untuk mengirim pesan pribadi.

"Kami menyadari meminta setiap orang di dalam masyarakat untuk menginstal aplikasi baru adalah sebuah permintaan besar," akunya sebagaimana dikutip CNET, Senin, 10 November 2014. Ia mengatakan langkah itu didorong oleh popularitas aplikasi yang dibuat untuk tujuan tertentu itu. "Aplikasi ini cepat dan hanya fokus pada pesan."

Namun, ledakan popularitas aplikasi itu muncul di sektor yang ramai dengan pesaing, seperti iMessage dari Apple, ChatOn dari Samsung, dan WhatsApp milik Facebook sendiri, yang pada Agustus mengumumkan telah memiliki 600 juta pengguna aktif di jaringannya setiap bulan. Simak berita tekno lainnya di sini.

ERWIN Z | CNET

Berita lain
Terlalu Cepat, Kumbang Macan Berburu tanpa Melihat
Difabel Diajak Ikut Kompetisi Teknologi Informasi
Otak Mammoth Menyerupai Gajah Modern
Gara-gara Cinta, Otak Kurang Merespons Ancaman
Fosil Nenek Moyang Lumba-lumba Ditemukan

Berita terkait

Meta AI Resmi Diluncurkan, Ini Fitur-fitur Menariknya

4 hari lalu

Meta AI Resmi Diluncurkan, Ini Fitur-fitur Menariknya

Chatbot Meta AI dapat melakukan sejumlah tugas seperti percakapan teks, memberi informasi terbaru dari internet, menghubungkan sumber, hingga menghasilkan gambar dari perintah teks.

Baca Selengkapnya

Chat Sering Tenggelam, WhatsApp Luncurkan Fitur Filter Obrolan untuk Mengatasinya

10 hari lalu

Chat Sering Tenggelam, WhatsApp Luncurkan Fitur Filter Obrolan untuk Mengatasinya

Fitur baru WhatsApp ini memungkinkan pengguna untuk mengetahui pesan baru atau yang terlewatkan dari pandangannya.

Baca Selengkapnya

Selain Tim Cook, Siapa Saja Bos Perusahaan Teknologi Dunia yang Pernah Bertemu Jokowi?

11 hari lalu

Selain Tim Cook, Siapa Saja Bos Perusahaan Teknologi Dunia yang Pernah Bertemu Jokowi?

Selain CEO Apple Tim Cook, Jokowi tercatat beberapa kali pernah bertemu dengan bos-bos perusahaan dunia. Berikut daftarnya:

Baca Selengkapnya

Prajogo Pangestu Masuk Daftar 5 Orang Terkaya Dunia, Kekayaannya Paling Banyak Bertambah Sepanjang 2023

18 hari lalu

Prajogo Pangestu Masuk Daftar 5 Orang Terkaya Dunia, Kekayaannya Paling Banyak Bertambah Sepanjang 2023

Prajogo Pangestu orang terkaya bersama Jeff Bezos, Mark Zuckerberg, dan Elon Musk yang kekayaannya terbanyak bertambah sepanjang 2023 versi Forbes.

Baca Selengkapnya

Sudah Bisa Diakses, Facebook Bikin Pembaruan Fitur Video Jadi Mirip di TikTok

23 hari lalu

Sudah Bisa Diakses, Facebook Bikin Pembaruan Fitur Video Jadi Mirip di TikTok

Pada aplikasi TikTok telah menjadi pedoman tetap namun bagi Facebook, ini sebuah inovasi dan kemajuan.

Baca Selengkapnya

Cara Unblock Akun Seseorang di Facebook dengan Mudah

26 hari lalu

Cara Unblock Akun Seseorang di Facebook dengan Mudah

Ada beberapa cara unblock teman di Facebook, bisa melalui handphone maupun laptop. Cukup ikuti beberapa langkah berikut ini.

Baca Selengkapnya

Rayakan Hari Paskah dengan 55 Link Twibbon, Begini Cara Menggunakannya

30 hari lalu

Rayakan Hari Paskah dengan 55 Link Twibbon, Begini Cara Menggunakannya

Hari Paskah dapat dirayakan menggunakan twibbon beragam pilihan. Berikut memilih twibbon Hari Paskah yang sesuai selera dan cara menggunakannya!

Baca Selengkapnya

Survei Meta Ungkap Pengguna Medsos Usia Muda di Indonesia Berani dan Aktif

30 hari lalu

Survei Meta Ungkap Pengguna Medsos Usia Muda di Indonesia Berani dan Aktif

Sebanyak 87 persen responden dalam survei Meta menyatakan bahwa media sosial adalah platform efektif untuk sampaikan pesan dan mendorong perubahan.

Baca Selengkapnya

WhatsApp Aplikasi Perpesanan Paling Populer, Semua Bermula di Sebuah Garasi Rumah pada 2009

31 hari lalu

WhatsApp Aplikasi Perpesanan Paling Populer, Semua Bermula di Sebuah Garasi Rumah pada 2009

WhatsApp dibuat 2 mantan karyawan Yahoo, Brian Acton dan Jan Koum pada 2009 di sebuah garasi rumah di California. Begini perkembangannya.

Baca Selengkapnya

Fitur Khusus Meta untuk Batasi Konten Politik, Begini Cara Mengaktifkannya

33 hari lalu

Fitur Khusus Meta untuk Batasi Konten Politik, Begini Cara Mengaktifkannya

Meta menambahkan fitur khusus untuk membatasi konten politik pada platform yang dinaunginya, terutama Instagram.

Baca Selengkapnya