Mendarat di Komet, Baterai Robot Philae Bermasalah

Reporter

Jumat, 14 November 2014 17:58 WIB

Pesawat pendarat Philae bagian dari roket Rosetta mendarat di permukaan komet 67P / Churyumov-Gerasimenko, 13 November 2014. Philae menjadi pesawat ruang angkasa pertama yang mendarat di sebuah komet. AP/Esa/Rosetta/Philae

TEMPO.CO, Jakarta - Robot Philae adalah wahana pertama ciptaan manusia yang berhasil mendarat di atas komet. Philae yang meluncur dari wahana induk Rosetta mendarat di komet Churyumov-Gerasimenko pada 12 November 2014. Para ilmuwan di Pusat Kendali Darmstadt, Jerman, telah menerima gambar-gambar awal yang dikirim Philae dan Rosetta seusai pendaratan. Namun mereka kini khawatir dengan kinerja Philae karena durasi baterainya terbatas. Pengisian ulang baterai Philae yang mengandalkan sinar matahari itu bakal seret karena posisinya terhalang tebing.

Lokasi pendaratan di tepi kawah itu meleset satu kilometer dari target semula yang berupa dataran. Ini terjadi karena harpun yang seharusnya menjadi jangkar Philae gagal ditembakkan. Philae pun sempat terpelanting menjauh dari komet sebelum akhirnya kembali mendarat. (Baca: Mendarat di Komet, Philae Sempat Mental Dua Kali)

Foto-foto yang dikirim Philae menunjukkan adanya struktur tembok material keras. Telemetri mengindikasikan Philae berada di lereng atau tepi kawah. Yang jelas, satu dari tiga kaki Philae tidak menyentuh permukaan komet. Posisi Philae di tempat ekstrem itu bisa diperbaiki jika sumber tenaganya memadai. Masalahnya, lokasi pendaratan saat ini tidak mendapat cukup banyak cahaya matahari untuk mengisi ulang baterai Philae.

Philae kini menerima sekitar 1,5 jam penyinaran setiap 12 jam durasi rotasi komet. Hal itu jelas tidak cukup untuk mengisi baterai robot sampai penuh. Kapasitas baterai utama yang sudah terisi penuh ketika meninggalkan Rosetta mulai menyusut. Robot itu diperkirakan hanya punya waktu 60 jam sebelum kehabisan energi. Jika hal itu terjadi, Philae diperkirakan berhenti beroperasi selepas Sabtu besok. “Estimasi kami saat ini wahana sanggup berfungsi antara Jumat siang hingga Sabtu siang,” kata Paolo Ferri, Kepala Operasi Badan Antariksa Eropa (ESA) di Darmstadt.

Namun kondisi kapasistas baterai Philae juga tergantung pada apa yang dikerjakannya. “Semakin banyak aktivitas yang dilakukannya, semakin banyak energi yang tersedot dan waktu yang tersisa semakin sedikit,” kata Ferri seperti ditulis BBC, 13 November 2014.

Para teknisi kini tengah mencari cara untuk mengubah posisi robot supaya panel suryanya bisa menerima lebih banyak cahaya. Beberapa opsi ekstrem sempat diutarakan termasuk menggunakan bagian robot yang bisa bergerak untuk membuat gerakan melompat. Trik itu diharap bisa membawa Philae keluar dari bayang-bayang tebing. (Baca: Rosetta Kirimkan Foto Pendaratan Philae di Komet)

Alat pengebor yang berfungsi untuk mencari sampel juga menjadi opsi untuk mengubah posisi Philae. Namun belum ada keputusan menjalankan operasi itu karena posisi Philae yang rawan. Kekuatan getaran bor bisa membuat posisi Philae makin tidak stabil. Jean-Pierre Bibring, wakil investigator utama misi pendaratan, mengatakan ala pengebor itu memiliki beberapa tipe pengoperasian. “Ya, kami ingin mengebor, tapi kami tak ingin melakukannya jika hasilnya menyebabkan misi ini berakhir,” kata Bibring. (Baca: Robot Philae Kumpulkan Sampel Tubuh Komet)

BBC | ESA | GABRIEL WAHYU TITIYOGA

Terpopuler:
Sulitnya Mendaratkan Robot Philae Di Komet
Ilmuwan Ungkap Kejanggalan Plot Film Interstellar
Lagi, Ikan Purba Tertangkap di Perairan Sulawesi
Siap-siap, Path Buka Kantor di Indonesia Awal 2015
Asus Zenfone 4S, Tangguh Berkat Chipset Intel

Berita terkait

BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo

26 November 2023

BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo

BRIN memberikan penghargaan tertinggi kepada periset Indonesia yang berprestasi, dan kepada tokoh yang telah memberikan andil kemajuan iptek.

Baca Selengkapnya

Jokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti

19 Agustus 2023

Jokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti

Jokowi mendorong pelajar Muhammadiyah untuk memiliki kemampuan iptek dan juga budi pekerti yang baik

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045

15 Juni 2023

Jokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045

Presiden Joko Widodo alias Jokowi membeberkan tiga hal penting yang menjadi acuan menuju visi Indonesia Emas 2045. Simak detailnya.

Baca Selengkapnya

Memahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya

10 Desember 2022

Memahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya

Dengan adanya globalisasi, segala aktivitas manusia semakin mudah. Namun lihat juga dampak negatif dan positifnya.

Baca Selengkapnya

Di Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis

3 Desember 2022

Di Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis

Jokowi meminta para guru memastikan anak didiknya menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi

Baca Selengkapnya

Siti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya

25 November 2022

Siti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya

MPR membuka pintu lebar-lebar kepada seluruh elemen bangsa termasuk para mahasiswa untuk berkunjung dan mendapatkan semua informasi.

Baca Selengkapnya

BRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan

10 November 2022

BRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan

Penghargaan Habibie Prize 2022 diberikan pada empat ilmuwan yang memberikan kontribusi di bidang iptek dan inovasi.

Baca Selengkapnya

Presiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek

4 November 2022

Presiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek

Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menyelenggarakan Symposium on State Ideology and International Conference on Digital Humanities 2022 di Institut Teknologi Bandung.

Baca Selengkapnya

Pemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional

20 April 2022

Pemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional

Ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi (Iptekin) telah menjadi salah satu faktor utama bagi negara-negara maju dalam mempercepat program pembangunan nasional di berbagai sektor, terlebih pada sektor pembangunan ekonomi berbasis pengetahuan.

Baca Selengkapnya

Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia

20 April 2022

Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia

Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia

Baca Selengkapnya