Dijual Offline, Berapa Harga Xiaomi Redmi 1S?  

Reporter

Editor

Suseno TNR

Sabtu, 15 November 2014 04:51 WIB

Xiaomi Redmi 1S. (istimewa)

TEMPO.CO , Jakarta: - Sebuah produk yang dijual secara online pada umumnya memiliki harga yang berbeda dengan produk yang dijual offline atau di toko retail. Begitu juga dengan telepon pintar seperti Xiaomi Redmi 1S. Misalnya saja di gerai milik PT Erajaya Group, Erafone. Harga yang dibanderol adalah Rp1,549 juta. Sedangkan di situs Lazada, harga Xiaomi Redmi 1S hanya Rp1,499 juta.

"Penjualan offline memang lebih mahal, karena harus membayar sewa tempat dan biaya operasional," ujar Chief Executive Officer Retail Erajaya Group, Jeremy Sim, di Jakarta, Jumat, 14 November 2014. Namun demikian, Jeremy dia tidak khawatir dengan prospek penjualan Redmi 1S di Tanah Air. Alasannya, produk tersebut menghadirkan beragam inovasi dengan harga yang tetap terjangkau.

Erajaya sebelumnya sudah menjadi mitra resmi Xiaomi dan memasarkannya lewat situs Lazada. Sejak diperkenalkan dua bulan lalu, Redmi 1S diklaim laris manis dengan total penjualan 850 ribu unit.

Jeremy menyebutkan rencana menghadirkan varian lain produk Xiaomi ke toko retail. Untuk menghadirkannya, kata dia, Erajaya masih melihat respons masyarakat terhadap Redmi 1S. "Kami juga tertarik memasarkan televisi, set top box, dan router-nya," kata Jeremy.

Xiaomi yang dikenal sebagai Apple dari Cina, sudah resmi bersaing ke pasar retail. Perusahaan sebelumnya melakukan strategi tersebut di Malaysia, Singapura, dan Filipina (baca juga: Ponsel Pintar Xiaomi Meluncur Agustus di Indonesia).

Adapun di Indonesia, selain bermitra dengan Erajaya, Xiaomi menggandeng distributor PT Trikomsel. Baik Erajaya maupun Trikomsel mulai menjual Redmi 1S di gerainya mulai Jumat, 14 November 2014 (baca juga: Xiaomi Jadi Produsen Smartphone Terbesar Ketiga).

SATWIKA MOVEMENTI

Berita lain:
Malaysia Kuasai 3 Desa, Pemda Nunukan Pasrah

Kontras Laporkan FPI ke Komnas HAM

Ahok Dilantik, FPI Keluarkan Tiga Ancaman

























Advertising
Advertising

Berita terkait

UMKM Tergencet Impor, Teten Masduki Usul Produk Cina Berlabuh Dulu di Papua

29 Maret 2023

UMKM Tergencet Impor, Teten Masduki Usul Produk Cina Berlabuh Dulu di Papua

Menteri Koperasi Teten Masduki mengusulkan supaya impor produk Cina masuk dari pelabuhan di Papua, tidak langsung masuk ke pasar Pulau Jawa.

Baca Selengkapnya

Cina Kuasai 73 Persen Pasar Ponsel di Indonesia, Siapa Teratas?

7 September 2020

Cina Kuasai 73 Persen Pasar Ponsel di Indonesia, Siapa Teratas?

Ponsel asal Cina menguasai dua pertiga pangsa pasar di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Virus Corona Belum Reda, Ini Daftar Larangan Impor Produk Cina

12 Februari 2020

Virus Corona Belum Reda, Ini Daftar Larangan Impor Produk Cina

Sementara virus corona masih menyebar, pemerintah melarang impor kuda, keledai, bagal dan hinnie termasuk bibitnya dari Cina.

Baca Selengkapnya

Virus Corona, Kemendag Stop Impor Produk Cina untuk Sementara

3 Februari 2020

Virus Corona, Kemendag Stop Impor Produk Cina untuk Sementara

Menyusul penyebaran virus corona, impor produk asal Cina akan dihentikan sementara.

Baca Selengkapnya

Cina Ngotot Soal Natuna, Pemerintah Diminta Ancam Pangkas Impor

3 Januari 2020

Cina Ngotot Soal Natuna, Pemerintah Diminta Ancam Pangkas Impor

Pemerintah diminta tegas menekan Cina yang masih ngotot mengklaim Laut Natuna di Kepulauan Riau.

Baca Selengkapnya

BPS Sebut Impor Barang Konsumsi Mayoritas Apel dan Jeruk Mandarin

16 Desember 2019

BPS Sebut Impor Barang Konsumsi Mayoritas Apel dan Jeruk Mandarin

BPS impor barang konsumsi melonjak 16,13 persen secara bulanan (mtm) atau naik sebesar US$ 231,7 juta.

Baca Selengkapnya

Bangkrut, 188 Industri Tekstil Jabar Relokasi ke Jateng

5 Oktober 2019

Bangkrut, 188 Industri Tekstil Jabar Relokasi ke Jateng

Sejak Januari 2018 hingga September 2019 tercatat 188 industri tekstil dan produk tekstil (TPT) di Jabar bangkrut dan relokasi ke Jateng.

Baca Selengkapnya

Impor Produk Cina Melonjak Rp 21 T, Mendag Bilang Bagus karena...

16 Agustus 2019

Impor Produk Cina Melonjak Rp 21 T, Mendag Bilang Bagus karena...

Menteri Perdagangan lonjakan impor produk Cina sepanjang Juli 2019 terbilang bagus karena didominasi barang modal, bukan konsumsi.

Baca Selengkapnya

Impor Cina Naik Rp 21 T,Menperin Akan Investigasi Praktik Dumping

16 Agustus 2019

Impor Cina Naik Rp 21 T,Menperin Akan Investigasi Praktik Dumping

Menteri Perindustrian bakal melakukan investigasi dumping, terkait melonjaknya impor barang dari Cina sepanjang Juli 2019 yang sebesar Rp 21 triliun.

Baca Selengkapnya

Impor Produk Cina Naik Rp 21 T dalam Sebulan, Ini Kata Kemendag

15 Agustus 2019

Impor Produk Cina Naik Rp 21 T dalam Sebulan, Ini Kata Kemendag

Kementerian Perdagangan belum bisa memastikan apakah penyebab banjir produk Cina impor itu adalah melemahnya mata uang Yuan.

Baca Selengkapnya