Poster misi Rosetta yang merupakan gabungan dari berbagai gambar untuk menggambarkan pendaratan pesawat Philae ke komet 67P/Churyumov-Gerasimenko. Citra komet itu diambil dengan kamera navigasi di Rosetta. AP/ESA
TEMPO.CO, Jakarta - Wahana Rosetta berhasil mengirim robot Philae mendarat di komet 67P/Churymov-Gerasimenko, pekan lalu. Rosetta saat ini berada dalam kondisi prima. Semua sistem dan instrumen yang dibawanya beroperasi sempurna. Orbiter yang dioperasikan Badan Antariksa Eropa itu akan terus berada di dekat komet yang bergerak mendekati matahari.
Komet Churymov-Gerasimenko bergerak di dalam orbit matahari dengan kecepatan 135 ribu kilometer per jam. Direktur Penerbangan ESA Andrea Accomazzo mengatakan Rosetta akan melakukan observasi rutin terhadap komet Churymov-Gerasimenko. Operator segera melakukan transisi operasi ke dalam fase mengawal komet. "Fase ini berjalan hingga tahun depan dan membawa kita bersama komet mendekati matahari, titik terdekatnya pada 13 Agustus sekitar 186 juta kilometer dari bintang kita," kata Accomazzo, seperti tertulis pada laman ESA, 19 November 2014.
Tim Pengendali Penerbangan tak lagi bekerja di Ruang Kendali Utama Pusat Operasi Antariksa ESA di Darmstadt, Jerman. Setelah menyelesaikan operasi pendaratan kritis Philae, mereka pindah ke fasilitas yang lebih kecil, Dedicated Control Room, 16 November lalu. Itu adalah ruang kendali yang biasa mereka pakai dalam operasi penerbangan normal. (Baca: Mendarat di Komet, Philae Sempat Mental Dua Kali)
Presiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek
4 November 2022
Presiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek
Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menyelenggarakan Symposium on State Ideology and International Conference on Digital Humanities 2022 di Institut Teknologi Bandung.
Pemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional
20 April 2022
Pemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional
Ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi (Iptekin) telah menjadi salah satu faktor utama bagi negara-negara maju dalam mempercepat program pembangunan nasional di berbagai sektor, terlebih pada sektor pembangunan ekonomi berbasis pengetahuan.