WhatsApp Tambahkan Enkripsi di Android  

Reporter

Editor

Erwin prima

Jumat, 21 November 2014 20:04 WIB

Facebook mengakuisisi WhatsApp. AP/Karly Domb Sadof

TEMPO.CO, New York - Aplikasi pesan instan WhatsApp sedang meningkatkan keamanan dengan menambahkan sistem enkripsi di perangkat berplatform Android. Sistem ini nantinya akan mengenkripsi proses transmisi di server.

Teknologi berbasis open-source tersebut dikembangkan oleh perusahaan bernama Open Whisper Systems. Perusahaan ini sudah mengembangkan sistem anti-peretasan pesan dan telepon, antara lain TextSecure, RedPhone, serta Signal and Flock. “Untuk platform iOS dan yang lainnya akan segera menyusul,” tulis situs The New York Times, Jumat, 21 November 2014.

WhatsApp, yang penggunanya mencapai 600 juta di seluruh dunia, kini menjadi target potensial pembobolan data. Isi pesan, baik berupa teks, suara, maupun foto, adalah sasaran empuk para peretas. Belum lagi yang berkaitan dengan perusahaan.

Sistem enkripsi yang ada di WhatsApp memudahkan tim teknis untuk memodifikasi pesan agar lebih privat. Jika ingin membobol pesan, peretas harus membuka kunci satu per satu. Ini diyakini akan menekan kasus peretasan di seluruh dunia.

“Level privasi seperti itu umumnya ada pada lingkup yang lebih kecil, yakni perangkat lunak,” ujar peneliti keamanan digital yang juga pendiri Open Whisper Systems, Moxie Marlinspike.

Dia mengatakan enkripsi ini akan dirancang sebagai pengaturan utama di WhatsApp. Nantinya, WhatsApp tidak bisa membaca setiap pesan yang dikirimkan pengguna. Demikian juga jika ada peretas yang ingin mencegat tanpa adanya decryption key.

Jika perangkat hilang atau tercuri, orang lain tetap dapat membaca pesan. Sistem enkripsi akan menutup peluang melacak pesan secara pribadi.

Pembobolan data kerap terjadi ketika pengguna WhatsApp mengakses lewat koneksi Wi-Fi untuk umum. Secara teknis, jaringan yang sifatnya terbuka memudahkan peretas untuk mencuri data.

Facebook sebagai pemilik WhatsApp sebelumnya menyatakan akan mempercayakan sistem enkripsi kepada pihak ketiga, seperti yang ada di Facebook Messenger. Cara ini lebih mudah ketimbang harus merancang sistem keamanan sendiri.

Perusahaan lain yang sebelumnya sudah menyediakan layanan enkripsi adalah Google. Sistem ini mengenkripsi peramban Chrome, khususnya ketika digunakan untuk berkirim pesan. Simak berita tekno lainnya di sini.

THE NEW YORK TIMES | SATWIKA MOVEMENTI

Berita lain
Peneliti ITB: Ponsel Lokal Terbentur Citra Buruk
Kompetisi Drone Nasional Diikuti 13 Tim
Tiga Tokoh Indonesia Raih Kenton Miller Award
Robot Philae Mendarat di Komet, Lalu 'Tertidur'
Kenapa Joging Bikin Kita Awet Muda?







Berita terkait

Michael Lin, Mundur dari Netflix karena Bosan Meski Bergaji Rp 500 Juta Sebulan

17 Juni 2022

Michael Lin, Mundur dari Netflix karena Bosan Meski Bergaji Rp 500 Juta Sebulan

Michael Lin, mantan senior software engineer di Netflix, resign dari pekerjaannya karena bosan. Bergaji Rp 500 juta sebulan.

Baca Selengkapnya

Soal Antivirus dan IT DKI, Kadis Dukcapil Mau Blak-blakan di DPRD

7 Oktober 2019

Soal Antivirus dan IT DKI, Kadis Dukcapil Mau Blak-blakan di DPRD

Kepala Dinas Dukcapil DKI Jakarta Dhany Sukma tak banyak mengomentari gaduh tingginya anggaran pembelian antivirus dan software IT.

Baca Selengkapnya

Gaduh Anggaran Antivirus, IT Disdukcapil DKI, FITRA: Pemborosan

7 Oktober 2019

Gaduh Anggaran Antivirus, IT Disdukcapil DKI, FITRA: Pemborosan

Peneliti FITRA, Gunardi Ridwan, menilai anggaran Rp 12 miliar untuk pembelian lisensi, antivirus, dan server di DKI sebagai bentuk pemborosan.

Baca Selengkapnya

Januari 2018, E-Book dan Software Online Kena Bea masuk

11 Desember 2017

Januari 2018, E-Book dan Software Online Kena Bea masuk

Begitu masa moratorium WTO habis, pemerintah mengenakan bea masuk untuk intangible goods seperti e-Book dan Software yang diimpor secara online.

Baca Selengkapnya

Tawarkan Aplikasi Keamanan, CEO BlackBerry Temui Menkominfo

9 Agustus 2017

Tawarkan Aplikasi Keamanan, CEO BlackBerry Temui Menkominfo

Blackberry menjual software keamanan yang dipakai di beberapa negara.

Baca Selengkapnya

LinkedIn Lite Kini Hadir di Indonesia

5 Agustus 2017

LinkedIn Lite Kini Hadir di Indonesia

LinkedIn Lite mempermudah pengguna untuk terhubung ke berbagai peluang ekonomi dan karier dengan bandwidth internet yang rendah.

Baca Selengkapnya

Berita Teknologi: Xiaomi Resmi Luncurkan MIUI 9

26 Juli 2017

Berita Teknologi: Xiaomi Resmi Luncurkan MIUI 9

Laman berita teknologi GSM Arena mengabarkan Xiaomi resmi
meluncurkan tampilan user-interface terbaru, MIUI 9, di Beijing,
Cina.

Baca Selengkapnya

Adobe Akan Menghentikan Distribusi Flash pada 2020

26 Juli 2017

Adobe Akan Menghentikan Distribusi Flash pada 2020

Adobe mendorong pembuat konten untuk memindahkan konten flash ke
format HTML5, WebGL, dan WebAssembly.

Baca Selengkapnya

Aplikasi Mobile MySleekr Bantu Ciptakan Kenyamanan Karyawan

25 Juli 2017

Aplikasi Mobile MySleekr Bantu Ciptakan Kenyamanan Karyawan

Aplikasi MySleekr dapat digunakan untuk mengajukan cuti, klaim, reimbursement, mengakses slip gaji digital, hingga data kontak rekan kerja.

Baca Selengkapnya

Microsoft Paint Segera Berakhir dengan Pembaruan Windows 10

25 Juli 2017

Microsoft Paint Segera Berakhir dengan Pembaruan Windows 10

Paint secara resmi diklasifikasikan oleh Microsoft sebagai fitur usang dan bakal dihapus dalam pembaruan mendatang.

Baca Selengkapnya