Studi: Bahasa Dipengaruhi Warisan Gen Ibu  

Reporter

Rabu, 26 November 2014 16:44 WIB

Sejumlah anak-anak pengungsi Suriah Kurdi yang berasal dari Kobani mengikuti pelajaran Bahasa Inggris di sekolah di kamp pengungsian Suruc, dekat perbatasan Suriah-Turki, 2 November 2014. AP/Vadim Ghirda

TEMPO.CO, Jakarta - Kemampuan bahasa pada manusia ternyata dipengaruhi oleh jejak gen yang diwariskan ibu. Kaitan antara bahasa dan garis genetik dari pihak ibu sudah ada sejak akhir zaman Pleistosen sekitar 15 ribu tahun lalu. Ragam bahasa di Indonesia, terutama di kawasan timur, diduga berasal dari satu bahasa induk Austronesia yang dipakai leluhurnya saat bermigrasi ke Nusantara.

Direktur Complexity Institute Nanyang Technological University, John Stephen Lansing, mengatakan bahasa adalah kunci penting dalam perkembangan otak. Kemampuan berbahasa akan terekam dalam otak manusia yang nantinya diwariskan kepada keturunannya.

"Bahasa akan terus diwariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya, namun hal ini sangat berkorelasi dengan gen dari garis ibu," kata Lansing dalam presentasinya di auditorium Lembaga Biologi Molekuler Eijkman di Jakarta, Rabu, 26 November 2014.

Lansing menganalogikan bahasa seperti parasit yang menginfeksi otak. "Bahasa kemudian bisa menginfeksi otak manusia dan keturunannya," kata dia. Namun kondisi ini dipengaruhi oleh kondisi kromosom X dan Y yang diperoleh dari ibu dan ayah. (Baca: Orang Tibet Punya Varian Gen Langka)

Kromosom X dari ibu akan terus diwariskan kepada keturunannya. Sementara perkawinan berpotensi menghilangkan kromosom Y milik laki-laki. "Kromosom Y hanya diturunkan ayah kepada anak laki-laki, tapi anak laki-laki dan perempuan akan mendapat kromosom X dari ibu," Lansing mengatakan.


Menurut Lansing, hasil riset menunjukkan tidak ada asosiasi antara kromosom Y dan kemampuan berbahasa. Namun hal sebaliknya ditunjukkan dengan hubungan mitokondria (bagian sel yang bertugas membangkitkan energi) dan kromosom X yang didapat dari pihak ibu. "Ditambah lagi, seorang anak pertama kali akan belajar bahasa ibunya dulu, jadi garis genetik itu berjalan seiring pewarisan bahasa mereka," ia menuturkan. (Baca: Gen Hibernasi Kodok Bisa Selamatkan Astronaut)

Deputi Penelitian Fundamental Eijkman, Herawati Sudoyo, mengatakan bahasa yang dipakai bisa menjadi petunjuk untuk melacak nenek moyang manusia Indonesia. Data tentang bahasa itu, kata Herawati, relevan dengan temuan tentang genetika yang menunjukkan asal-usul orang Indonesia. "Orang yang berbahasa Austronesia sudah tiba di Nusantara dari daratan utama Asia sekitar 4.000-6.000 tahun yang lalu," kata ahli genetika itu.


Riset yang pernah dikerjakan Herawati dan koleganya di Pulau Sumba, Nusa Tenggara Timur, menunjukkan adanya korelasi bahasa dan budaya dengan warisan genetik dari pihak ibu. "Saat ini Sumba didominasi pria, tapi riset genetik menunjukkan wanita pernah menguasai wilayah itu. Bahkan ada desa dengan sistem matrilineal yang sudah berusia beberapa ratus tahun," ujarnya.

GABRIEL WAHYU TITIYOGA

Berita Lainnya:

Salip Paus, Jokowi Masuk 10 Besar Voting TIME
Pengamat: Jokowi seperti Sinterklas
Pimpinan DPR Ini Tak Mau Teken Interpelasi Jokowi

Berita terkait

Apa Itu Penyakit Pneumotoraks yang Diderita Winter Aespa?

14 hari lalu

Apa Itu Penyakit Pneumotoraks yang Diderita Winter Aespa?

SM Entertainment secara resmi mengkonfirmasi laporan bahwa Winter Aespa telah menjalani operasi untuk pneumotoraks. Penyakit apa itu?

Baca Selengkapnya

Mengenal Kuda Nil Kerdil, Satwa Langka yang Hanya Tersisa Dua Ribu Ekor di Alam

34 hari lalu

Mengenal Kuda Nil Kerdil, Satwa Langka yang Hanya Tersisa Dua Ribu Ekor di Alam

Kelahiran bayi kuda nil kerdil di Yunani mendatangkan harapan bagi spesies langka tersebut.

Baca Selengkapnya

Mengenal Anoreksia, Begini Gejala dan Penyebabnya

11 Januari 2024

Mengenal Anoreksia, Begini Gejala dan Penyebabnya

Anda mungkin sudah familiar dengan istilah penyakit Anoreksia, gangguan makan dan kondisi kesehatan mental yang serius. Ini gejala dan penyebabnya.

Baca Selengkapnya

Benarkah Golongan Darah Memiliki Peran dalam Risiko Penyakit Autoimun?

25 November 2023

Benarkah Golongan Darah Memiliki Peran dalam Risiko Penyakit Autoimun?

Beberapa penelitian mendukung korelasi antara golongan darah dan penyakit autoimun tertentu.

Baca Selengkapnya

Selain Genetika, Kesejahteraan Emosional Mempengaruhi Pertumbuhan Tubuh Anak

3 November 2023

Selain Genetika, Kesejahteraan Emosional Mempengaruhi Pertumbuhan Tubuh Anak

Kesejahteraan emosional anak sangat penting untuk mencegah terhambatnya pertumbuhan tubuh anak.

Baca Selengkapnya

Mengenal Gejala dan Penyebab Akalasia, Penyakit Sulit Menelan

22 September 2023

Mengenal Gejala dan Penyebab Akalasia, Penyakit Sulit Menelan

Akalasia adalah kondisi ketika otot kerongkongan tidak mampu mendorong makanan atau minuman untuk masuk ke lambung.

Baca Selengkapnya

5 Penyebab Penumpukan Lemak

4 September 2023

5 Penyebab Penumpukan Lemak

Setidaknya ada beberapa penyebab utama lemak menumpuk. Di antaranya pola makan tidak sehat, kurang tindur, hingga genetika.

Baca Selengkapnya

Inilah Gejala Umum Kanker Payudara yang Perlu Diketahui

25 Mei 2023

Inilah Gejala Umum Kanker Payudara yang Perlu Diketahui

Kanker payudara adalah jenis kanker yang terjadi ketika sel-sel di dalam payudara mengalami pertumbuhan yang tidak terkendali.

Baca Selengkapnya

Bayi-bayi Lahir dengan DNA 3 Orang Tua, Bagaimana Bisa Terjadi?

15 Mei 2023

Bayi-bayi Lahir dengan DNA 3 Orang Tua, Bagaimana Bisa Terjadi?

Diperkenalkan pertama di Inggris, teknik tiga-bagian DNA ini diterapkan pertama oleh tim dokter Amerika di Meksiko.

Baca Selengkapnya

Mengapa Perempuan Berisiko Terkena Penyakit Lupus, Apa Pemicunya?

13 Mei 2023

Mengapa Perempuan Berisiko Terkena Penyakit Lupus, Apa Pemicunya?

Salah satu penyebab penyakit lupus adalah penggunaan sejumlah obat yang tidak sesuai. Lalu siapa saja yang berisiko terjangkit penyakit tersebut?

Baca Selengkapnya