Lengguru, Ekspedisi Ilmiah Terbesar Indonesia  

Reporter

Jumat, 28 November 2014 17:29 WIB

Warga suku kawe bermain dengan Ikan Hiu di Kawasan Konservasi Perairan Laut Kawe Kepulauan Wayaq Raja Ampat Papua (14/05) Tempo/Amston Probel

TEMPO.CO, Jakarta - Tim peneliti gabungan mengungkap biodiversitas dalam ekspedisi di kawasan pesisir dan pegunungan karst Lengguru di Kabupaten Kaimana, Papua Barat. Dalam ekspedisi yang berlangsung dari 17 Oktober hingga 20 November 2014 itu, para peneliti berhasil mengumpulkan data awal keanekaragaman hayati di wilayah yang selama ini jarang didatangi.

Tim ekspedisi itu beranggotakan para peneliti dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Institute of Research for Development (IRD) Prancis, Akademi Perikanan Sorong, Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Kaimana, Universitas Negeri Papua, Universitas Cendrawasih, dan Universitas Musamus. "Wilayah yang kami jelajahi mulai dari kedalaman 100 meter di bawah laut hingga ketinggian 1.000 meter," kata koordinator tim dari LIPI, Gono Semiadi, dalam diskusi di gedung LIPI, Jakarta, 28 November 2014.

Tim peneliti mendata ratusan spesies ikan, krustasea, dan tumbuhan laut di perairan Kaimana. Mereka juga menjelajah wilayah pegunungan Lengguru, termasuk ke Gunung Kumawa, yang sebagian besar terdiri atas batuan karst. Mereka mendata spesies burung, serangga, reptil, dan tumbuhan. Di ketinggian sekitar 800 meter, mereka mendapati sarang burung bowerbird yang dikenal dengan keahliannya merias dan menjaga kebersihan rumahnya. "Dia termasuk spesies endemik Papua dan dikenal sebagai burung perias untuk menarik si betina," kata Gono.

Para peneliti juga menemukan belasan kandidat spesies baru dari kelompok serangga, reptil, dan hewan lunak laut. Gono mengatakan kepastian pengumuman spesies baru itu bergantung pada riset lanjutan dan ketersediaan pakar. "Kalau yang ahli spesies itu banyak, keputusan spesies baru sudah ada dalam setahun. Jika ahlinya sedikit, ya, lebih lama deklarasinya," tuturnya. (Baca juga: Lagi, Ikan Purba Tertangkap di Perairan Sulawesi)

Ekspedisi tersebut melibatkan sekitar 70 peneliti dan teknisi. Mereka menjelajah Lengguru karena hingga saat ini belum ada catatan atau data zoologi ataupun botani tentang wilayah itu. Wilayah Lengguru merupakan rumah bagi ratusan spesies endemik tertua di pulau yang berbentuk seperti burung itu. "Ekspedisi ini merupakan satu proyek ilmiah terbesar di Indonesia," kata Kepala LIPI Iskandar Zulkarnain.

Menurut Gono, kondisi hutan di Lengguru sangat bagus. Tak ada pembukaan lahan untuk perkebunan, hutan produksi, atau pertambangan seperti yang terjadi di wilayah Kalimantan, Sumatera, dan beberapa tempat lain di Papua. "Wilayah ini harus dijaga, terutama dari tekanan perusahaan yang ingin buka kebun sawit dan tambang," kata Gono. (Baca juga: 210 Juta Orang Peroleh Manfaat dari Mangrove)

GABRIEL WAHYU TITIYOGA

Terpopuler:
Android Lollipop Hadir di LG G3
Rovio Tertarik Bikin Angry Birds Indonesia
59 Persen Pengguna Internet Akses Via Smartphone
Olimpiade Pertamina Diharapkan Dorong Daya Saing
Indonesia Berpotensi Jadi Markas Perintis Digital
Lembaga Keagamaan Bangun Aliansi Konservasi Alam







Berita terkait

BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo

26 November 2023

BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo

BRIN memberikan penghargaan tertinggi kepada periset Indonesia yang berprestasi, dan kepada tokoh yang telah memberikan andil kemajuan iptek.

Baca Selengkapnya

Jokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti

19 Agustus 2023

Jokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti

Jokowi mendorong pelajar Muhammadiyah untuk memiliki kemampuan iptek dan juga budi pekerti yang baik

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045

15 Juni 2023

Jokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045

Presiden Joko Widodo alias Jokowi membeberkan tiga hal penting yang menjadi acuan menuju visi Indonesia Emas 2045. Simak detailnya.

Baca Selengkapnya

Memahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya

10 Desember 2022

Memahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya

Dengan adanya globalisasi, segala aktivitas manusia semakin mudah. Namun lihat juga dampak negatif dan positifnya.

Baca Selengkapnya

Di Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis

3 Desember 2022

Di Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis

Jokowi meminta para guru memastikan anak didiknya menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi

Baca Selengkapnya

Siti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya

25 November 2022

Siti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya

MPR membuka pintu lebar-lebar kepada seluruh elemen bangsa termasuk para mahasiswa untuk berkunjung dan mendapatkan semua informasi.

Baca Selengkapnya

BRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan

10 November 2022

BRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan

Penghargaan Habibie Prize 2022 diberikan pada empat ilmuwan yang memberikan kontribusi di bidang iptek dan inovasi.

Baca Selengkapnya

Presiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek

4 November 2022

Presiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek

Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menyelenggarakan Symposium on State Ideology and International Conference on Digital Humanities 2022 di Institut Teknologi Bandung.

Baca Selengkapnya

Pemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional

20 April 2022

Pemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional

Ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi (Iptekin) telah menjadi salah satu faktor utama bagi negara-negara maju dalam mempercepat program pembangunan nasional di berbagai sektor, terlebih pada sektor pembangunan ekonomi berbasis pengetahuan.

Baca Selengkapnya

Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia

20 April 2022

Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia

Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia

Baca Selengkapnya