Alkohol Dikonsumsi Sejak 10 Juta Tahun Lalu  

Reporter

Editor

Rini Kustiani

Kamis, 4 Desember 2014 07:57 WIB

Pemusnahan minuman keras / minuman beralkohol. TEMPO/Suryo Wibowo

TEMPO.CO, Florida - Sebuah studi terbaru mengungkap bahwa nenek moyang manusia mungkin telah “mengkonsumsi” alkohol sejak 10 juta tahun lalu, jauh sebelum manusia modern mulai memproduksi minuman keras. Saat itu, alkohol dalam tubuh mamalia darat diduga berasal dari buah yang membusuk.

“Penelitian ini juga dapat mengetahui kapan manusia mulai menjejak tanah,” kata Matthew Carrigan, pemimpin penelitian dari Santa Fe College, seperti dikutip dari Livescience, Rabu, 3 Desember 2014. Temuan ini diterbitkan dalam jurnal National Academy of Sciences.

Karena itu, tim memfokuskan penelitian pada gen di enzim pencernaan dari keluarga ADH4. Enzim ini ditemukan di perut, tenggorokan, dan lidah primata. Enzim ini juga menjadi enzim pertama yang dapat menyerap alkohol dalam metabolisme tubuh.

Para peneliti menyelidiki gen ADH4 dari 28 mamalia berbeda, termasuk 17 primata. Tim juga melihat pohon keluarga dari 28 spesies ini untuk menyelidiki keterkaitan nenek moyang mereka. Kemudian para peneliti mencari hubungan antara pohon keluarga tersebut dan bagaimana ADH4 berkembang dari waktu ke waktu.

Carrigan dan kawan-kawannya juga mengambil gen leluhur dari 28 spesies tersebut dan mencampurnya dengan sebuah bakteri, yang dapat membaca gen dan memproduksi ADH4. “Bakteri tersebut dapat mengamati perubahan gen,” ujarnya.

Hasil penelitian menunjukkan ada mutasi genetik tunggal 10 juta tahun lalu. Mutasi gen tersebut diturunkan nenek moyang ke keturunannya. Salah satui efek mutasi ini adalah tubuh dapat menerima kandungan etanol.

Berdasarkan penelusuran pohon keluarga mamalia, para ilmuwan mencatat bahwa waktu mutasi tersebut bertepatan dengan pergeseran gaya hidup mamalia dari tinggal di pohon ke terestrial (hidup di daratan). Kemampuan menyerap etanol tersebut mungkin didapat dari adaptasi tubuh saat memakan buah-buahan yang telah busuk.

Meski begitu, Carrigan menduga buah busuk yang mengandung etanol merupakan pilihan kedua setelah makanan utama. Saat ini para ilmuwan sepakat bahwa alkohol memang memiliki manfaat, meski lebih banyak dampak buruknya. Penyebabnya, menurut Carrigan, evolusi gen penyerap etanol di dalam tubuh manusia belum cukup sempurna.

Carrigan dan rekan-rekannya ingin menyelidiki kadar etanol buah yang jatuh dan mencari tahu apakah keluarga primata bersedia memakan buah dengan kadar etanol tertentu. Para peneliti juga ingin mencari tahu enzim yang terlibat dalam metabolisme alkohol.

LIVESCIENCE | AMRI MAHBUB

Topik terhangat:
Golkar Pecah | Kasus Munir | Interpelasi Jokowi | Susi Pudjiastuti

Berita terpopuler lainnya:
Misteri Ceceran Duit di Rumah Fuad Amin
Gubernur FPI Ngarep Sumbangan Warga
Awas, Nama-nama Berikut Ini Terlarang Digunakan!
Cerita Ahok tentang Hantu dan Setan Buta Huruf

Berita terkait

BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo

26 November 2023

BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo

BRIN memberikan penghargaan tertinggi kepada periset Indonesia yang berprestasi, dan kepada tokoh yang telah memberikan andil kemajuan iptek.

Baca Selengkapnya

Jokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti

19 Agustus 2023

Jokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti

Jokowi mendorong pelajar Muhammadiyah untuk memiliki kemampuan iptek dan juga budi pekerti yang baik

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045

15 Juni 2023

Jokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045

Presiden Joko Widodo alias Jokowi membeberkan tiga hal penting yang menjadi acuan menuju visi Indonesia Emas 2045. Simak detailnya.

Baca Selengkapnya

Memahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya

10 Desember 2022

Memahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya

Dengan adanya globalisasi, segala aktivitas manusia semakin mudah. Namun lihat juga dampak negatif dan positifnya.

Baca Selengkapnya

Di Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis

3 Desember 2022

Di Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis

Jokowi meminta para guru memastikan anak didiknya menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi

Baca Selengkapnya

Siti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya

25 November 2022

Siti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya

MPR membuka pintu lebar-lebar kepada seluruh elemen bangsa termasuk para mahasiswa untuk berkunjung dan mendapatkan semua informasi.

Baca Selengkapnya

BRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan

10 November 2022

BRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan

Penghargaan Habibie Prize 2022 diberikan pada empat ilmuwan yang memberikan kontribusi di bidang iptek dan inovasi.

Baca Selengkapnya

Presiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek

4 November 2022

Presiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek

Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menyelenggarakan Symposium on State Ideology and International Conference on Digital Humanities 2022 di Institut Teknologi Bandung.

Baca Selengkapnya

Pemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional

20 April 2022

Pemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional

Ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi (Iptekin) telah menjadi salah satu faktor utama bagi negara-negara maju dalam mempercepat program pembangunan nasional di berbagai sektor, terlebih pada sektor pembangunan ekonomi berbasis pengetahuan.

Baca Selengkapnya

Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia

20 April 2022

Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia

Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia

Baca Selengkapnya