TEMPO.CO, Jakarta - Badan Antariksa Amerika Serikat, NASA, memprediksi akan terjadi hujan meteor Geminid di akhir pekan ini. NASA memperkirakan hujan meteor bernama Geminid itu turun sepanjang malam hingga mencapai puncaknya pada Sabtu malam hingga Ahad dinihari, 14 Desember 2014.
NASA menyatakan meteor Geminid adalah puing-puing komet yang sudah punah bernama 3200 Phaethon, yang sejatinya asteroid. "Pada dasarnya itu kerangka komet yang hilang bagian es atau dinginnya setelah bertemu matahari," kata tim NASA di situs resminya, seperti yang dilansir CNN.com, Ahad, 14 Desember 2014. (Baca: NASA Kembali Temukan Klorometana di Mars)
Masyarakat di belahan bumi bagian utara beruntung karena bisa melihat hujan meteor ini dengan jelas. Hujan meteor Geminid terkenal memiliki gerakan yang lambat yaitu 100-120 meteor per jam, dan cahaya yang sangat terang.
"Meski bulan purnama, hujan meteor Geminid terkenal memiliki cahaya yang sangat terang dan gerak yang lambat sehingga bisa dilihat terutama di Joshua Tree National Park (Amerika Serikat)," kata staf iReporter, Jason Hullinger, yang pernah memotret hujan meteor.
Cahaya meteor Geminid biasanya muncul setahun sekali pada pertengahan Desember. Saat itulah Bumi bertemu reruntuhan 3200 Phaethon. "Itulah yang menyebabkan meteor beterbangan di konstelasi Gemini," kata Hullinger.