P.J. Brown (kedua kiri), bersama tim membuka peti mati berisikan mumi bernama Minirdis anak laki-laki 14 tahun yang merupakan anak imam di Chicago, 5 Desember 2014. Brown bersama tim melakukan konservasi dengan mumi usia 2.500 tahun dalam pameran kelilingnya. AP/Charles Rex Arbogast
TEMPO.CO, Jakarta - Ilmuwan menemukan kuburan dalam skala masif di Mesir. Mereka memprediksi bahwa di dalam makam tersebut terkubur sejuta mumi. Arkeolog dari Brigham Young University di Provo, Utah, Amerika Serikat, menduga mumi itu berasal dari abad pertama dan ketujuh sebelum Masehi. Kala itu, Mesir dijajah oleh Kekaisaran Roma dan Byzantium. (Baca: Ditemukan Kerangka Sejoli Berusia 700 Tahun)
"Sejauh ini, baru 1.700 mumi yang ditemukan," kata Kepala Proyek Ekskavasi Kerry Muhlestein, seperti dilansir Huffington Post, Jumat, 19 Desember 2014. Namun, melihat ukuran makam dan kerapatan mayat saat ditemukan, dia menduga masih ada jutaan mumi yang masih tersisa. (Baca: Ada Senyawa Nikotin di Rambut Mumi Chile)
Muhlestein juga mengklaim, di dalam makam itu, ditemukan kerangka yang diperkirakan berjenis kelamin laki-laki dan memiliki tinggi 7 kaki atau 2,1 meter. Saking tingginya, ujar dia, pria tersebut harus dimakamkan dengan posisi membungkuk. "Ditemukan juga mumi seorang bocah bersama dengan pria raksasa itu," tuturnya. (Baca: 50 Geoglif Ditemukan di Kazakhstan)
Rupanya, informasi penemuan sejuta mumi yang tersebar ke seluruh dunia tersebut membuat gerah pemerintah Mesir. Melalui Kementerian Purbakala, pemerintah meminta penelitian di situs pemakaman itu dihentikan. "Tak ada jutaan mumi di lokasi tersebut," kata Youssef Khalifa, petinggi di Kementerian Purbakala. Menurut dia, definisi mumi adalah jenazah yang dimumifikasi dalam kondisi anggota tubuh lengkap. "Bukan potongan tulang belulang saja," ujarnya.
Presiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek
4 November 2022
Presiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek
Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menyelenggarakan Symposium on State Ideology and International Conference on Digital Humanities 2022 di Institut Teknologi Bandung.
Pemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional
20 April 2022
Pemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional
Ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi (Iptekin) telah menjadi salah satu faktor utama bagi negara-negara maju dalam mempercepat program pembangunan nasional di berbagai sektor, terlebih pada sektor pembangunan ekonomi berbasis pengetahuan.