TEMPO.CO, Washington DC - Departemen Pertahanan Amerika Serikat sedang menguji peluru yang dapat mengubah arah di udara. Cara kerja peluru berkaliber .50 dengan nama proyek Extreme Accuracy Bertugas Ordnance atau Exacto itu dirahasiakan. “Peluru itu dirancang khusus untuk penembak jitu,” tulis Popular Science akhir pekan lalu.
Peluru berkaliber .50 itu dapat mengubah arah setelah ditembakkan. Program Exacto itu sedang dikembangkan oleh California Teledyne Scientific & Imaging, LLC atas perintah Defense Advanced Research Projects Agency (DARPA).
"Tujuan dari program Exacto adalah untuk merevolusi akurasi dan jangkauan senapan dengan mengembangkan peluru kaliber kecil yang dipandu," kata pejabat DARPA dalam sebuah pernyataan sebagaimana dikutip Stripes.
Amunisi yang dirancang khusus ini dapat mengubah arah di udara. Bagaimana ia melakukannya tetap dirahasiakan rapat-rapat. Departemen Pertahanan dan instansi terkait menolak berkomentar.
Pernyataan DARPA mengumumkan bahwa pengujian telah berjalan sukses. Video DARPA menunjukkan dua putaran pengujian, pada bulan Februari dan April. Sebuah peluru sengaja ditembakkan dua kali, kemudian berubah arah. Dalam tes kedua, tampaknya peluru itu telah menyerang sasaran yang dituju.
Penembak jitu umumnya beroperasi dalam tim beranggotakan dua orang - penembak dan spotter - yang harus membuat penyesuaian untuk sejumlah faktor setelah mereka berada di posisinya.
Misalnya, DARPA menyebutkan tim sniper yang berada di Afghanistan, dengan angin kencang dan medan berdebu, yang sangat menantang. Departemen Pertahanan berpikir sangat penting bahwa penembak jitu menemukan target lebih cepat dan lebih akurat, dan kemungkinan meningkatkan keamanan dengan menyembunyikan lokasi mereka. DARPA berharap untuk memberi mereka Exacto segera.
Ahli senjata menyambut terobosan itu, tetapi mereka mempertanyakan apakah teknologi itu akan sukses di lapangan. Ted Gatchel, profesor emeritus di Naval War College dan ahli dalam perang amfibi, benteng dan senjata ringan, mengatakan ia tidak melihat dilema moral, karena artileri dan bom yang dipandu sudah menjadi bagian dari militer modern, tapi ia memiliki keraguan tentang kelayakannya.
Tim Sniper sudah membawa sejumlah besar peralatan. Gatchel mempertanyakan bagaimana kemungkinannya untuk menambah beban mereka lagi. Simak berita tekno lainnya di sini.
ERWIN Z | POPULAR SCIENCE | STRIPES
Berita lain
Minyak Zaitun Usia 8.000 Tahun Ditemukan di Israel
Spesies Baru Ditemukan di Parit Terdalam Bumi
Lukisan Goa Indonesia Masuk 10 Temuan Hebat 2014
Tren Belanja Online 2015, Seperti Apa?
Ilmuwan LIPI Buat Baja Laterit
Berita terkait
BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo
26 November 2023
BRIN memberikan penghargaan tertinggi kepada periset Indonesia yang berprestasi, dan kepada tokoh yang telah memberikan andil kemajuan iptek.
Baca SelengkapnyaJokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti
19 Agustus 2023
Jokowi mendorong pelajar Muhammadiyah untuk memiliki kemampuan iptek dan juga budi pekerti yang baik
Baca SelengkapnyaJokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045
15 Juni 2023
Presiden Joko Widodo alias Jokowi membeberkan tiga hal penting yang menjadi acuan menuju visi Indonesia Emas 2045. Simak detailnya.
Baca SelengkapnyaMemahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya
10 Desember 2022
Dengan adanya globalisasi, segala aktivitas manusia semakin mudah. Namun lihat juga dampak negatif dan positifnya.
Baca SelengkapnyaDi Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis
3 Desember 2022
Jokowi meminta para guru memastikan anak didiknya menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi
Baca SelengkapnyaSiti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya
25 November 2022
MPR membuka pintu lebar-lebar kepada seluruh elemen bangsa termasuk para mahasiswa untuk berkunjung dan mendapatkan semua informasi.
Baca SelengkapnyaBRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan
10 November 2022
Penghargaan Habibie Prize 2022 diberikan pada empat ilmuwan yang memberikan kontribusi di bidang iptek dan inovasi.
Baca SelengkapnyaPresiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek
4 November 2022
Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menyelenggarakan Symposium on State Ideology and International Conference on Digital Humanities 2022 di Institut Teknologi Bandung.
Baca SelengkapnyaPemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional
20 April 2022
Ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi (Iptekin) telah menjadi salah satu faktor utama bagi negara-negara maju dalam mempercepat program pembangunan nasional di berbagai sektor, terlebih pada sektor pembangunan ekonomi berbasis pengetahuan.
Baca SelengkapnyaPraktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia
20 April 2022
Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia
Baca Selengkapnya