Ditemukan Batu Langka Berisi 30 Ribu Berlian  

Reporter

Editor

Rini Kustiani

Selasa, 23 Desember 2014 16:53 WIB

Pegawai balai lelang Christie's memegang berlian D-colour berbentuk buah pir saat dipamerkan di balai lelang tersebut, di London, Inggris, Selasa (29/4). Batu berharga senilai AS $15 juta atau sekitar Rp173 miliar ini rencananya akan dijual dalam pelelangan "Magnificent Jewels" di Jenewa, Swiss, 14 Mei 2014 mendatang. LEON NEAL/AFP/Getty Images

TEMPO.CO, San Francisco - Bagi para ilmuwan, mungkin ini hadiah Natal yang paling dinanti: sebuah batu merah dan hijau berornamen dengan 30 ribuan berlian kecil. Batu langka tersebut diambil dari tambang berlian Udachnaya, Rusia, dan disumbangkan untuk ilmu pengetahuan.

“Hal yang paling menarik memang 30 ribuan permata kecil, octahedrons yang sempurna,” ujar Larry Taylor, pakar geologi dari University of Tennessee, Knoxville, yang memaparkan penemuan ini dalam pertemuan tahunan American Geophysical Union.

Konsentrasi berlian pada satu batu merupakan proses yang sangat langka dibandingkan pembentukan satu berlian, yang rata-rata hanya menyimpan 1-6 karat per ton. Satu karat sama dengan seperlima gram, atau 0,007 ons.

Jumlah berlian dalam satu batu membuat Taylor dan tim penelitian terperangah. “Dapat memberikan petunjuk penting untuk sejarah geologi bumi serta asal-usul batu permata berharga,” ujarnya seperti dikutip dari Livescience, Senin, 22 Desember 2014. Menurut dia, asal-usul batu mulia tersebut sangat misterius.

Para ilmuwan berpikir bahwa berlian lahir jauh di bawah permukaan bumi, tepatnya di lapisan antara kerak dan mantel bumi. Letusan gunung berapi kemudian membawa bongkahan mantel kaya berlian ke permukaan. Sebagian besar mantel hancur selama perjalanan dan meninggalkan kristal di permukaan. “Batu Udachnaya merupakan batu langka yang tercipta selama perjalanan itu,” Taylor menambahkan.

Taylor bekerja sama dengan peneliti dari Russian Academy of Sciences untuk mempelajari batu Udachnaya. Para ilmuwan memeriksa semua batu dengan sinar X tomografi. Teknologi pemindai ini mirip dengan CT Scanner medis, tapi memiliki intensitas sinar X yang lebih tinggi. Dalam sinar ini, berlian akan muncul dengan warna hitam pekat.

Terdapat ribuan berlian dalam berbagai lapisan batu. Kristal berukuran 1 milimeter dan membentuk octahedral, yang berarti membentuk seperti dua piramida yang direkatkan pada pangkal. Kandungan lainnya berupa garnet merah, olivin hijau, dan piroksen. Mineral sulfida juga terdapat dalam batu ini. Sebuah model tiga dimensi yang dibentuk melalui sinar X mengungkapkan berlian terbentuk setelah garnet, olivin, dan mineral piroksin.

Bahan-bahan tersebut kemudian diambil sampelnya dan disimpan dalam kapsul inklusi. Para ilmuwan pun memasukkan elektron ke dalam batu tersebut untuk mengidentifikasi bahan kimia yang ada di dalamnya.

Secara keseluruhan, temuan ini menunjukkan berlian mengkristal dari cairan subduksi kerak samudra, yang mungkin terdiri atas batuan padat bernama peridotit. Subduksi merupakan proses ketika salah satu lempeng tektonik bumi meremas piringan lain di bawahnya. Hasil kajian ini akan diterbitkan Taylor dan kawan-kawannya dalam jurnal Russian Geology and Geophysics pada Januari 2015.

LIVESCIENCE | AMRI MAHBUB

Topik terhangat:
KSAL Baru | Lumpur Lapindo | Perayaan Natal | Susi Pudjiastuti | Kasus Munir

Berita terpopuler lainnya:
4 Rencana Menteri Susi yang Berantakan
Gubernur FPI Pantang Ucap Selamat Natal ke Ahok
Eva Bande, Dipenjara Gara-gara Bela Petani
Ahok Makan Babi, Ibu-ibu di NTT 'Klepek-klepek'

Berita terkait

BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo

26 November 2023

BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo

BRIN memberikan penghargaan tertinggi kepada periset Indonesia yang berprestasi, dan kepada tokoh yang telah memberikan andil kemajuan iptek.

Baca Selengkapnya

Jokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti

19 Agustus 2023

Jokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti

Jokowi mendorong pelajar Muhammadiyah untuk memiliki kemampuan iptek dan juga budi pekerti yang baik

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045

15 Juni 2023

Jokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045

Presiden Joko Widodo alias Jokowi membeberkan tiga hal penting yang menjadi acuan menuju visi Indonesia Emas 2045. Simak detailnya.

Baca Selengkapnya

Memahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya

10 Desember 2022

Memahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya

Dengan adanya globalisasi, segala aktivitas manusia semakin mudah. Namun lihat juga dampak negatif dan positifnya.

Baca Selengkapnya

Di Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis

3 Desember 2022

Di Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis

Jokowi meminta para guru memastikan anak didiknya menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi

Baca Selengkapnya

Siti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya

25 November 2022

Siti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya

MPR membuka pintu lebar-lebar kepada seluruh elemen bangsa termasuk para mahasiswa untuk berkunjung dan mendapatkan semua informasi.

Baca Selengkapnya

BRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan

10 November 2022

BRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan

Penghargaan Habibie Prize 2022 diberikan pada empat ilmuwan yang memberikan kontribusi di bidang iptek dan inovasi.

Baca Selengkapnya

Presiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek

4 November 2022

Presiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek

Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menyelenggarakan Symposium on State Ideology and International Conference on Digital Humanities 2022 di Institut Teknologi Bandung.

Baca Selengkapnya

Pemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional

20 April 2022

Pemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional

Ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi (Iptekin) telah menjadi salah satu faktor utama bagi negara-negara maju dalam mempercepat program pembangunan nasional di berbagai sektor, terlebih pada sektor pembangunan ekonomi berbasis pengetahuan.

Baca Selengkapnya

Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia

20 April 2022

Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia

Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia

Baca Selengkapnya