TEMPO.CO , Jakarta:Sekelompok mahasiswa Teknik Industri Telkom University angkatan 2012, mengubah energi kinetik dari putaran kipas di mesin penyejuk udara menjadi listrik. Setrum yang diperoleh bisa dipakai untuk menghidupkan komputer rumah selama 90 menit. Alat yang mereka pakai itu dinamakan Mini Green Power Plant.
Panen listrik itu mereka peroleh dari sebuah kipas yang berputar di bagian luar tembok. Menurut awak tim, Erlangga Bayu Setyawan, riset mereka memakai mesin penyejuk udara dengan kecepatan putaran kipasnya rata-rata 2000-3000 RPM (revolutions per minute).
Pada kipas itu ditempelkan dinamo hasil rancangan bersama tiga rekan kelompok, yakni Damanhuri Nurul Huda, Prafajar Muttaqin Suksesano dan Nia Novitasari. Ukuran dinamo tersebut adalah 12 volt DC dan 3,7 hingga 4 Ampere. "Dari dinamo itu disambung kabel ke kotak pembangkit listrik 220 volt," ujar Erlangga kepada Tempo, Sabtu, 27 Desember 2014.
Di kotak seukuran wadah cadangan tenaga listrik (UPS) itu, ada soket listrik yang bisa dipakai untuk menyalakan lampu, televisi, atau radio. Selain itu, Erlangga dan kawan-kawan menyusupkan aki kecil untuk menyimpan setrum hingga berdaya 900 watt. "Kalau listrik padam, komputer rumah yang 600 watt masih bisa dipakai selama 1,5 jam," kata Erlangga. Pengisian aki dengan arus 4 Ampere sampai penuh itu berkisar 1,5 hingga 2 jam.
Mereka berharap, pabrik pembuat mesin penyejuk udara mau memakai cara itu agar energi yang terbuang bisa bermanfaat sebagai listrik bagi penggunanya. "Pakai kata hijau (green) karena ini tidak menghasilkan limbah," kata Erlangga.
Riset diawali setahun lalu dengan biaya Rp 10-15 juta dari uang pribadi serta kampus. Riset itu berhasil meraih juara kedua di Lomba Inovasi Produk Enjinia Nusantara (LIPEN) 2014 di Bogor, November lalu.
ANWAR SISWADI
Terpopuler
Golongan Listrik Ini Tak Disubsidi per 1 Januari
Siaga, Begini Banjir Kiriman ke Jakarta Pagi Ini
Jokowi ke Papua, Tak Ada Ritual Bakar Batu
Hari Ini, Jokowi Blusukan ke Papua
Berita terkait
Jokowi Kesal Indonesia Banjir Impor Perangkat Teknologi: Kenapa Kita Diam?
59 menit lalu
Jokowi mengatakan CEO dari perusahaan teknologi global, yakni Tim Cook dari Apple dan Satya Nadela dari Microsoft telah bertemu dengan dia di Jakarta.
Baca SelengkapnyaTerkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah
13 hari lalu
Kepala Eksekutif OJK Friderica Widyasari Dewi memberikan sejumlah tips yang dapat diterapkan oleh ibu-ibu dalam menyikapi isi pelemahan rupiah.
Baca SelengkapnyaLuhut Gandeng Cina Kembangkan Teknologi Penanaman Padi di Kalteng: Tinggal Cari Partner Lokal
15 hari lalu
Luhut Pandjaitan menyatakan bahwa Cina bersedia turut memberikan teknologi padinya ke Indonesia
Baca SelengkapnyaFakta Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Digagas SBY dan Batal Libatkan Jepang
16 hari lalu
Gagasan kereta cepat Jakarta-Surabaya muncul pada 2008, awalnya Indonesia menggandeng Jepang
Baca SelengkapnyaDubes Jose: Rusia Mitra Tepat untuk Kembangkan PLTN di Indonesia
39 hari lalu
BUMN energi nuklir Rusia, Rosatom, telah sejak lama menawarkan kerja sama pengembangan PLTN ke Indonesia
Baca SelengkapnyaLogin ke Telegram Bisa Tanpa Sinyal, Waspadai Bahayanya
42 hari lalu
Skema login baru membuat Telegram bisa diakses di luar daerah bersinyal. Namun, di baliknya ada risiko peretasan.
Baca SelengkapnyaGrab Jadi Perusahaan Teknologi Pertama yang Peroleh Sertifikasi Kepatuhan Persaingan Usaha dari KPPU
42 hari lalu
KPPU memberikan Sertifikat Penetapan Program Kepatuhan Persaingan Usaha kepada PT Grab Teknologi Indonesia atau Grab.
Baca Selengkapnya10 Rekomendasi Laptop Rp 3 Jutaan Terbaru dengan Fitur Lengkap
42 hari lalu
Berikut ini deretan rekomendasi laptop Rp3 jutaan dengan fitur lengkap dari berbagai merek, mulai dari Asus, Axioo, HP, hingga Lenovo.
Baca SelengkapnyaPegiat Teknologi: Notion Mudahkan Tugas dan Proyek
47 hari lalu
Kemampuan Notion terlihat dalam kesanggupannya menyediakan lingkungan kerja yang terintegrasi.
Baca SelengkapnyaMasih Pakai Kuli Panggul, Ombudsman Minta Bulog Adopsi Teknologi untuk Percepat Bongkar Muat
52 hari lalu
Anggota Ombudsman RI Yeka Hendra Fatika mengkritik pengiriman dan bongkar muat beras impor oleh Bulog yang terbilang lama.
Baca Selengkapnya