Sebelum Dijual, Produk Huawei 'Disiksa'  

Reporter

Jumat, 2 Januari 2015 14:38 WIB

Sebuah tablet Huawei, S7-301U, ditampilkan di kantor pusat Huawei di Shenzhen, provinsi Guangdong, 17 April 2012. REUTERS/Tyrone Siu.

TEMPO.CO, Shanghai - Berbeda dengan citra produk Cina yang gampang rusak, Huawei tak sembarangan dalam merilis produk telepon pintar. Sebelum diluncurkan ke pasar, setiap gadget harus melewati uji fisik yang ketat dan "brutal" di laboratorium mereka.

Tempo berkesempatan melongok laboratorium Research and Develompment (R&D) Huawei di Shanghai, Cina, pada Desember 2014. Laboratorium itu terdiri atas beberapa ruangan seluas 80 meter persegi. Di dalamnya, ada perangkat yang hendak dan sedang dipasarkan. (Baca: Huawei Ajak Mahasiswa RI Belajar 4G)

Di salah satu ruangan, berjejer perlengkapan di atas meja. Alat pertama yang kami uji adalah empat kotak kaca yang bisa berputar. Menurut Senior Tester Engineering R&D Huawei, Yang Cheng Zun, setiap kotak diisi telepon seluler. Bila kaca itu diputar, telepon itu akan terbanting. “Di sini, setiap sampel telepon dibanting 200 kali,” katanya. Dia mengklaim produk Huawei banyak yang tahan dari ujian itu.

Setelah itu, Cheng Zun memperlihatkan peralatan uji lainnya secara berturut-turut. Ada uji kekuatan tombol pengunci layar yang biasanya menyatu dengan tombol on/off di samping telepon. Lewat mesin hidrolik, tombol itu akan ditusuk-tusuk oleh perangkat hidrolik sebanyak 10 ribu kali. Dengan asumsi, tombol itu akan dipencet sebanyak itu selama tiga tahun. Termasuk tombol volumenya yang berada di sisi yang sama. “Tiga tahun adalah rata-rata masa paling lama kekuatan telepon,” ujar Cheng Zun.

Ujian brutal itu belum selesai. Cheng Zun dan stafnya mempertunjukkan telepon pintar Huawei disiksa dengan cara dibengkokkan. Wartawan dari Indonesia mengeluarkan Huawei Ascend P7 miliknya. Telepon itu diletakkan secara vertikal di mesin uji, lalu mesin itu mencengkeramnya dari atas dan bawah. Ngek..., ngok.... Telepon itu diputar berlawanan arah sebanyak dua kali. Dan ternyata, telepon itu masih utuh dan bisa digunakan. Kami pun tercengang. "Kalau rusak, saya minta ganti,” katanya.

Huawei juga menguji kekutan hal-hal kecil lain pada telepon pintar buatan mereka. Ada mesin yang menguji keawetan lubang colokan untuk mengisi baterai yang berada di paling bawah. Kepala kabel yang di-charge itu akan berkali-kali ditekan dari atas dan bawah dengan tekanan setara dengan 1 kilogram sebanyak 2.000 kali. (Baca: Riset Jaringan 5G, Huawei Belanja Rp 7,2 Triliun)

Ada pula simulasi kelenturan telepon pintar. Sebuah mesin yang dipasangi kantong celana jins dan sebuah telepon yang akan diuji dimasukkan ke dalam kantong, kemudian ditekan. Ujian ini berkaitan dengan kebiasaan para pengguna yang lebih sering mengantongi telepon mereka. Banyak keluhan telepon gampang rusak akibat tertekan saat pemiliknya jongkok atau duduk. “Ada satu merek terkenal yang baru saja diluncurkan, tapi banyak keluhan akibat mudah bengkok,” tutur Cheng Zun, tanpa mau menyebut merek yang dimaksud.

Ada banyak lagi uji ketangguhan yang mereka lakukan, diantaranya menjatuhkan telepon ke lantai keramik dari ketinggian 1 meter, membekukan telepon pada suhu -40 derajat Celcius, dan memanaskannya hingga suhu 70 derajat Celcius. “Bila ada baterai yang mampu hidup pada suhu -40 derajat dan 7- derajat Celcius, kami menjamin produk Huawei akan bisa tetap beroperasi,” ujar Cheng Zun. Namun, dari teknologi yang ada kini, kekuatan baterai hanya mampu bertahan pada suhu -10 hingga 55 derajat Celcius.

MUSTAFA SILALAHI

Berita Terpopuler
Pertamax, Sekarang Rp 8.800 per Liter
Pertamax Rp 8.800, Berapa Harga Shell dan Total?
Harga BBM Turun, Tarif Bus Ogah Ikutan Turun

Berita terkait

Oppo, Merek Smartphone Terlaris Kedua di Indonesia

14 November 2017

Oppo, Merek Smartphone Terlaris Kedua di Indonesia

Pangsa pasar Oppo Electronics mencapai 24 persen, terpaut 8 persen dari pemimpin pasar.

Baca Selengkapnya

Anak Suka Main Gadget, Kapan Waktunya Periksa Mata

30 Oktober 2017

Anak Suka Main Gadget, Kapan Waktunya Periksa Mata

Untuk mengurangi pemakaian gadget dan pengaruhnya pada mata, ajak anak beraktivitas di luar ruangan.

Baca Selengkapnya

2 Gangguan Perilaku Anak yang Candu Gadget

21 Oktober 2017

2 Gangguan Perilaku Anak yang Candu Gadget

Kondisi anggota keluarga yang berjarak satu sama lain gara-gara gadget disebut technoference.

Baca Selengkapnya

Jawab Pertanyaan Ini Tanda Ayah Bunda Mencandu Gadget

21 Oktober 2017

Jawab Pertanyaan Ini Tanda Ayah Bunda Mencandu Gadget

Ayah bunda harus tahu, gara-gara gadget, anak merasa bersaing dengan teknologi demi menarik perhatian orang tua.

Baca Selengkapnya

Anak Candu Gadget? Atasi dengan 'Deal Bersama'

20 Oktober 2017

Anak Candu Gadget? Atasi dengan 'Deal Bersama'

Tips bagaimana berkompromi antara orang tua dan anak soal gadget

Baca Selengkapnya

Mau Beli Headphone? Simak Ini, Suaranya Sejernih Berlian

16 Oktober 2017

Mau Beli Headphone? Simak Ini, Suaranya Sejernih Berlian

Headphone ini disebut sebagai beberapa headphone bluetooth terbaik yang ada di pasaran. Harganya 7 jutaan

Baca Selengkapnya

Waspada Ada Situs Penipuan Mencatut JD.ID, Jual Samsung S7 2 Juta

14 Oktober 2017

Waspada Ada Situs Penipuan Mencatut JD.ID, Jual Samsung S7 2 Juta

Situs penipuan mencatut nama dan logo JD.ID yakni www.jd.id-promo-murah.com.

Baca Selengkapnya

Sehari, Anak Usia 2-5 Tahun Maksimal 1 jam Bermain Gawai

30 September 2017

Sehari, Anak Usia 2-5 Tahun Maksimal 1 jam Bermain Gawai

Steve Jobs dan Bill Gates membatasi anak-anak mereka dalam bermain gawai.

Baca Selengkapnya

Ponsel Aman dari Kuman dengan Menggunakan PhoneSoap

25 September 2017

Ponsel Aman dari Kuman dengan Menggunakan PhoneSoap

Selain membersihkan ponsel dengan inovasi sinar ultraviolet, PhoneSoap juga membuat ponsel terisi penuh.

Baca Selengkapnya

Xiaomi Mi A1 Dirilis di Indonesia, Apa Kelebihannya?

20 September 2017

Xiaomi Mi A1 Dirilis di Indonesia, Apa Kelebihannya?

Xiaomi merilis ponsel terbarunya Mi A1 di Jakarta, yang dibandrol dengan harga Rp 3,09 juta.

Baca Selengkapnya