Dokter Amerika Tolak Ganja, Kenapa?

Reporter

Kamis, 29 Januari 2015 04:30 WIB

Pekerja mengamati tanaman ganja sebelum ditanam di Tweed Marijuana Inc Smith's di, Ontario, Kanada, 19 Maret 2014. Kanada telah membuka pasar ganja medis dan menciptakan industri yang cepat berkembang, menguntungkan dan menarik investor global. REUTERS/Blair Gable

TEMPO.CO, Washington – Meskipun sejumlah negara telah melegalisasi ganja, baik untuk alasan medis dan hiburan, sekelompok dokter di Amerika Serikat menentang legalisasi tersebut. Alasannya, daun yang sering disebut daun “surga” tersebut dapat membahayakan anak-anak. (Baca: Uruguay Bersiap Legalkan Ganja)


Beberapa negara bagian di Amerika yang sudah melegalkan ganja antara lain Washington, Colorado, Oregon, Alaska, dan Columbia. Meski ada batasan umur, tapi sekelompok dokter dari American Academy of Pediatrics Committee on Substance Abuse khawatir akses tersebut membuka celah untuk remaja dan anak-anak.

“Para remaja dapat terbujuk untuk membeli melalui orang yang lebih dewasa,” kata Seth D. Ammerman, anggot komite, seperti dikutip dari Livescience, Rabu, 28 Januari 2015. Pernyataannya ini juga dimuat dalam situs American Academy of Pediatrics, kemarin.

Karena itu, para anggota Komite mendesak pemerintah untuk melakukan studi mengenai dampak ganja terhadap remaja. “Juga membuat dasar hukum yang kuat,” ujar dia. Menurut dia, ganja hanya boleh dijual kepada orang berumur di atas 21 tahun.

Komite juga menentang penggunaan ganja untuk keperluan medis, kecuali untuk bahan dasar obat yang disetujui Food and Drug Administration. Sementara ini ada dua obat yang mengandung cannabinoids sintesis yang disetujui FDA. (Baca: Sejarah Ganja: dari Obat hingga Anomali Sejarah)

Beberapa studi telah menunjukkan bahwa cannabinoids dapat meringankan beberapa penyakit orang dewasa. “Tapi tidak untuk anak-anak dan remaja,” ujar Ammerman. Sehingga, kata dia, penelitian dampak ganja terhadap anak-anak harus dilakukan.


Selama ini, Ammerman mengatakan, penggunaan ganja pada kalangan remaja selalu diasosiakan negatif. Salah satunya, gangguan memori jangka pendek dan tingkat konsentrasi yang menurun. (Baca: Riset: Asap Ganja Merusak Pembuluh Darah)


Dia mengatakan, penggunaan ganja juga dapat mengganggu sistem kontrol tubuh. Karena itu, penggunaan ganja saat mengemudi akan berimbas pada hilangnya konsentrasi. “Lebih buruk lagi bisa menyebabkan kecelakaan.”

LIVESCIENCE | AMERICAN ACADEMY OF PERDIATRICS | AMRI MAHBUB


Berita lainnya:


2014, Kasus Ganja dan Sabu Meningkat
Bos PayPal Tanamkan Duit di Pabrik Ganja
Kampus Dianggap Tempat Aman Simpan Narkoba
Temuan Ganja dan Sabu di Jakarta Utara Melonjak
Bila Merpati Jadi Kurir Narkoba

Advertising
Advertising

Berita terkait

Larangan Merokok Ganja di Stasiun, Mengenal Deutsche Bahn Perusahaan Kereta Jerman yang Mengumumkan Aturan Ini

1 hari lalu

Larangan Merokok Ganja di Stasiun, Mengenal Deutsche Bahn Perusahaan Kereta Jerman yang Mengumumkan Aturan Ini

Operator kereta di Jerman Deutsche Bahn atau DB mengumumkan melarang merokok ganja di area-area stasiun. Aturan ini berlaku mulai 1 Juni 2024

Baca Selengkapnya

Chandrika Chika Ditangkap, Begini Reaksi Putra Siregar dan Rico Valentino

4 hari lalu

Chandrika Chika Ditangkap, Begini Reaksi Putra Siregar dan Rico Valentino

Putra Siregar dan Rico Valentino pernah tersangkut kasus pengeroyokan yang melibatkan Chandrika Chika pada 2022 di sebuah kafe di Jakarta Selatan.

Baca Selengkapnya

Ditangkap Saat Hisap Vape Berisi Liquid Ganja, Chandrika Chika Diduga Konsumsi Narkoba Sejak Lebih dari Setahun Lalu

4 hari lalu

Ditangkap Saat Hisap Vape Berisi Liquid Ganja, Chandrika Chika Diduga Konsumsi Narkoba Sejak Lebih dari Setahun Lalu

Selebgram Chandrika Chika ditangkap bersama lima temannya saat sedang menghisap vape berisi liquid ganja.

Baca Selengkapnya

Chandrika Chika Hisap Vape Berisi Liquid Ganja, Polisi: Modus Baru Penyalahgunaan Narkotika

4 hari lalu

Chandrika Chika Hisap Vape Berisi Liquid Ganja, Polisi: Modus Baru Penyalahgunaan Narkotika

Polisi menangkap selebgran Chandrika Chika dan atlet eSport Aura Jeixy bersama empat temannya saat menghisap vape berisi liquid ganja.

Baca Selengkapnya

Selebgram Chandrika Chika dan Atlet eSport Ditangkap Saat Hisap Vape Berisi Liquid Ganja di Sebuah Hotel

5 hari lalu

Selebgram Chandrika Chika dan Atlet eSport Ditangkap Saat Hisap Vape Berisi Liquid Ganja di Sebuah Hotel

Satuan Reserse Narkoba Polres Metro Jakarta Selatan menangkap selebgram Chandrika Chika dan atlet esport saat menghisap vape berisi liquid ganja.

Baca Selengkapnya

Sebelum Ditangkap, Chandrika Chika Senang Pamerkan Kulitnya yang Menggelap

5 hari lalu

Sebelum Ditangkap, Chandrika Chika Senang Pamerkan Kulitnya yang Menggelap

Empat hari sebelum ditangkap, Chandrika Chika mengunggah foto dirinya yang mengekspos sebagian punggungnya yang menggelap karena berjemur.

Baca Selengkapnya

Polisi Tangkap Selebgram Chandrika Chika dan Atlet eSport Aura Jeixy karena Pakai Liquid Ganja

5 hari lalu

Polisi Tangkap Selebgram Chandrika Chika dan Atlet eSport Aura Jeixy karena Pakai Liquid Ganja

Enam orang ditangkap karena hisap vape mengandung liquid ganja, termasuk selebgram Chandrika Chika dan atlet Esports Aura Jeixy.

Baca Selengkapnya

Operator Kereta Deutsche Bahn di Jerman Akan Melarang Merokok Ganja di Area Stasiun

6 hari lalu

Operator Kereta Deutsche Bahn di Jerman Akan Melarang Merokok Ganja di Area Stasiun

Operator kereta di Jerman Deutsche Bahn (DB) mengumumkan melarang merokok ganja di area-area stasiun per 1 Juni 2024.

Baca Selengkapnya

Jerman Legalkan Ganja untuk Rekreasi Mulai 1 April 2024

27 hari lalu

Jerman Legalkan Ganja untuk Rekreasi Mulai 1 April 2024

Pemerintah Jerman melegalkan penggunaan ganja untuk rekreasi mulai 1 April 2024, menyusul negara-negara Eropa lainnya.

Baca Selengkapnya

Dilaporkan Berefek Buruk, Penggunaan Ganja Rekreasi di Thailand akan Kembali Dilarang

43 hari lalu

Dilaporkan Berefek Buruk, Penggunaan Ganja Rekreasi di Thailand akan Kembali Dilarang

Rancangan undang-undang pemerintah Thailand yang melarang penggunaan ganja untuk rekreasi akan mendapat persetujuan kabinet akhir bulan ini.

Baca Selengkapnya